5) Janji

2K 344 1
                                    

"Janji indah yang terucap akan selalu membekas di dalam hati
dan meresap ke dalam memori."

⛅️⛅️⛅️

​"Aku berjanji tidak akan meninggalkan, (Nama)."

​Aku tersenyum mendengar seuntai kalimat keluar dari bibir mungil bocah kecil di samping ku, jari kelingkingnya diacungkan ke arah ku. Pias rona merah muncul di wajah lucunya. Ku kaitkan kelingking kecil ku dengannya.

​"Janji?"

​"Janji," bocah bernama Naruto itu mengangguk mantap.

​"Naruto, aku lapar. Aku ingin cokelat panas dan kue buatan paman."

​Naruto berdiri, ia mengulurkan tangannya ke arah ku. Ku sambut tangan kecil itu. Aku berlari di belakangnya.

​Apa ini?

​Naruto berlari terlalu cepat, secepat awan berwarna hitam yang mengelilingiku, membuat semuanya menjadi gelap.

Seorang anak perempuan berseragam sekolah dasar menangis di depan rumah yang dikontrakkan. Gadis itu menangis dengan keras meneriakkan nama Naruto. Bukankah sesaat tadi Naruto bersama ku?
​Gadis kecil itu memutar kepalanya. Dia adalah aku.

Tidak mungkin!

​Ia tersenyum sinis ke arahku.

​"Tiddaaaakkkk..."

​Nafas ku terengah-engah. Ku lihat sekelilingku, ternyata aku berada di atas ranjang. Mimpi buruk. Sedikit was-was, aku turun dari ranjang dan menuju dapur.

​Ku ambil sebotol air mineral dari dalam lemari pendingin, ku teguk langsung air dingin itu. Jam dinding berwarna merah di sudut dapur, menunjukkan pukul tiga pagi. Otakku kembali teringat tentang mimpi buruk yang baru saja aku dapatkan. Kenapa aku bisa bermimpi tentang Naruto? Apa dia pernah berjanji seperti itu padaku?

​Ku ambil handuk yang tergantung di dinding di samping kamar mandi. Sepertinya mandi adalah pilihan tepat.

⛅️⛅️⛅️

​"Ngapain kamu di sini? Aku sudah, jangan pernah nginjekin kaki di sini lagi," ucap sebuah suara dengan penuh penekanan.

​Sasuke?

Aku salah. Aku kira jika berangkat pagi mungkin aku bisa menghabiskan waktu sebentar saja di sini, atap sekolah, tempat yang sangat aku sukai.

"Kamu suka tempat ini?" tanyanya.

Sepertinya aku tidak perlu menjawabnya.

Sasuke menggaruk tengkuknya, "Mau berbagi tempat denganku gak?"

Berbagi tempat?

"Kok kamu jadi baik? Kesurupan setan apa?" sarkasku.

Sasuke diam mendengar pertanyaanku.

⛅️⛅️⛅️

​Aku memasuki ruang kelas setelah menikmati pagi di atap sekolah, di dalam sana sudah ada Sasuke dan Naruto. Sasuke kembali ke kelas setelah tanpa sengaja bertemu dengan ku di atap.

Cloud and Rooftop [Sasuke X Reader X Naruto] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang