The Sweet Change (2)

1.6K 130 5
                                    

Haris Pov

Merutuki segalanya hanya membuatku lelah. Lalu tak lama aku melihat dirinya yang tampak kacau. Bahkan suara rekan-rekan bisnisku terabaikan. Karena fokusku masih pada Andrea, mantan kekasihku. Satu-satunya wanita yang menjadi kekasihku.

Hingga keadaan Andrea semakin kacau dan Fara tak sanggup menolongnya. Dengan sigap aku menolong Andrea. Entahlah padahal tak ingin peduli.

.......................

Aku menggendong tubuh ramping Andrea dari di basement apartemen sampai tiba di kamarnya. Fara yang mendumel juga cemas tampak telaten menuntun kami. Dan akhirnya aku bisa bernafas lega setelah meletakkan tubuh Andrea perlahan di kasur. Sejenak aku melihat wajahnya yang tidak berubah, masih cantik.

Sejak kapan kamu suka mabuk, Andrea? Sehancur itukah kamu karena aku?

Aku sedikit merasa kasihan dan sedih. Tapi, pilihan tetap pilihan. Sekarang pun aku tetap masih terbelenggu oleh Regan.

Fara menatapku sinis. "Gak nyangka ketemu loe lagi. Udah balik loe dari Indonesia?"

Aku menghela nafas mencoba sabar menyambut gertakan wanita bertubuh gemuk ini. "Udahlah, aku gak mau cari ribut. Permisi," ucapku cepat ingin segera bergegas pergi.

Namun, Fara menahanku. "Tebus dosa loe dulu, beresin apartemen Andrea, masak, dan ingat jangan kabur sebelum Andrea sadar!"

Fara menyeretku keluar kamar. Ya, kalau itu menurutnya turuti saja. Agar segera keluar dari situasi ini. Diriku ini terlalu tak pantas untuknya.

Ya, Tuhan kendalikan perasaanku.

Satu hal lagi yang membuatku semakin tak tenang saat menemukan sebuah foto diriku dan Andrea di bawah silipan lemari piring.

"Andrea, maaf," gumamku sambil meremas foto itu.

.....................

Setelah aku melaksanakan tanggung jawab. Andrea bangun dengan kebencian yang masih ada untukku. Mau berbuat apa? Hanya bisa menerima. Namun, tak pernah aku duga. Justru takdir membawaku harus berurusan dengannya.

Menemuinya lagi untuk memulai hubungan baik. Justru pengusiran yang aku dapat. Bukan tanpa alasan aku berusaha. Semua karena foto yang aku remas di apartemennya saat itu.

Satu bulan setelah pertemuan kembali dengan Andrea. Aku  mengalami sebuah kecelakaan beruntun. Namun, yang paling parah adalah mobil Andrea. Dan Fara meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.

....................

Andrea Pov

Aku tak tahu kenapa bisa berada di sebuah ruangan bernuansa putih. Pandangan pertamaku mengarah pada seorang pria berperawakan asing atau mungkin blasteran. Aku mencoba memperjelas penglihatanku.
Pria itu tersenyum. "Sayang, syukurlah akhirnya kamu sudah sadar."

"Kamu... Siapa?"

"Aku calon suami kamu," ucapnya dengan lembut. Dan dengan hati-hati dia menyentuh perban di kepalaku.

End 2



Kumpulan Kisah PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang