Titik Temu

1.6K 102 3
                                    

Mulmed: Risalah hati cover Tami Aulia

...................


Memang melihatnya terkadang selalu sakit. Tapi lucunya hal itu menyenangkan

-Mia-

Inilah kisah cinta pertamaku....
Pada dia yang sangat dewasa...
Si om Dewa, dia menyebut Dewa karena pria itu Dewa penyelamatnya....

.......

Aku benci harus bertemu lagi dengannya! teriak lirih seorang wanita dewasa di kamarnya

.......

"Iya, nanti kamu atur di ruangan lantai dua itu ya. Masa kemarin perabotan patung porselin kamu taruh di ruang latihan lalu malah di lobby kamu pasang bench, memang tamu datang tau-tau mereka duduk main disana?!. Aneh aja kamu, Bonbon. Saya sampai pusing." Wanita dewasa dengan tampilan modis itu menyambut paginya dengan ocehannya sendiri.

........


Seorang gadis yang beranjak remaja memperhatikan wanita itu sambil melahap roti yang sudah dia taburi selai strawberry. mereka berdua berada di meja makan yang sama pagi itu bersama mentari pagi yang bersinar cerah. Si gadis yang telah rapi dengan seragam sekolahnya menambah lagi rotinya sambil sesekali menggeleng melihat wanita dewasa yang kembali menaikkan satu oktaf suaranya tampak memarahi pria di seberang sana yang bernama Bonbon. 

"Ma, itu lipstiknya masih belum rata," ucap si gadis manis memberitahu mamanya pelan dengan tangannya menunjuk bibirnya sendiri.

Wanita dewasa yang cantik dan modis itu mengangkat alisnya dan tersenyum pada puterinya sebagai ucapan terima kasih lalu melanjutkan ocehnnya memarahi si Bonbon. Gadis itu tersenyum geli melihat tingkah sibuk mamanya yang tiap kali pasti selalu sibuk dan selalu ada saja yang akan menjadi korban ocehnnya. Mamanya bernama Sashi Andara, seorang pengusaha club kebugaran dan dance. Walau terkadang sibuk tapi gadis itu bangga karena mamanya pasti selalu menyempatkan waktu untuk bersamanya. 

"Aduh, selesai juga. Mia, sayang kamu sudah selesai makan? Kalau sudah ayo kita berangkat. Gak ada cerita hari pertama sekolah di kelas tiga SMP kamu terlambat. Lets go!"

Sedangkan Mia baru saja membuka mulut untuk menyuap satu roti tawarnya dan terpaksa memasukkan dalam bekal sambil menghela nafas sabar. 

...........................

Mobil sedan mama Mia tiba dengan decitan yang cukup nyaring hingga sedikit mengagetkan beberapa murid dan satpam yang masih mengantuk. Mia melotot sebal melihat tingkah mamanya. "Mamaaa, hati-hati dong. Mia malu tahuu."

Sashi, Mama Mia hanya menyengir lalu menarik kepala putrinya yang sudah dikepang satu dan menciumnya. "Hati-hati dan belajar yang benar ya, chayangg."

"Iya, Mamaaaa...." balas Mia sambil mencium kedua pipi mamanya. Mia keluar dari mobil dan melambaikan tangan pada mamanya begitu juga sebaliknya.

Setelah mobil ibunya berlalu Mia berjalan menuju koridor kelas namun merengut kesal saat melihat teman satu kelasnya menghadang jalan dan memberi senyum yang menurut Mia sangat memuakkan. "Bebeb Mia akhirnya datang juga, Abang Reno menunggu kamu sedari tadi di pojok pot sampai betis digigit semut rangrang api."

Kumpulan Kisah PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang