Jangan lupa follow Ig ku @nia_marola
Untuk mengikuti update terbaru dari ceritaku
Tolong ya para pembaca, tandai bagian yang typoSelamat membaca
Hari pun berlalu tak terasa pernikahan Dira dan Rustam sudah berusia sebulan. Tak ada peningkatan hubungan mereka selain hubungan seperti biasanya sebagai kakak dan adik.
Rustam hanya mampu menggodanya Dira, Rustam ingin berusaha untuk mencintai Dira tapi di sisi lain hatinya masih di huni Lita.
Rustam juga terlalu sibuk, jadi untuk bertemu Dira sangat jarang. Seringkali Rustam keluar kota untuk memonitoring langsung proyek-proyek di perusahaannya. Belum lagi harus menjadi dosen tamu.
Drrt... Drrt... Drrt...
Smartphone Dira berdering di saat dia berada di kantin bersama Rayhan, dilihatnya nama yang tertera adalah kak Rustam
"Hallo assalamualaikum kak"
"Wa'Alaikum salam dek. Adek sehat-sehat?" Tanya Rustam dari seberang sana
"Iya kak"
"Jangan telatel makan dek, maafin kakak ya yang terus meninggalkan adek sendiri"
"...."
"Adek lagi apa?"
"Makan kak, bareng Rayhan"
Rustam mendesah di ujung telp "jangan sering-sering bersama Rayhan. Tunggu ntar malam kakak pulang"
Tut... Tut... Tut...
Dira hanya bisa menatap smartphone nya yang secara tiba-tiba di tutup oleh Rustam.
"Siapa Dira?, Pak Rustam ya?". Dira hanya mengangguk
Tak ada satupun teman Dira sesama mahasiswa mengetahui pernikahan mereka kecuali dosen-dosen yang dekat dengan Rustam.
Dira segera menghabiskan makanannya dan lekas menuju kelasnya.
"Aku harus pulang cepat" batinnya
Dira ingin segera pulang jika mata kuliahnya telah berakhir. Dira tak ingin pergi ngumpul bareng teman-temannya. Karena selama 3 hari Rustam di luar kota Dira juga menyibukkan diri berkumpul dan mengerjakan tugas di basecamp mereka.
Dira heran saja melihat ulah suaminya Rustam. Terkadang pulang hanya sehari atau dua hari, itupun di saat ada jadwal untuk mengajar terus berangkat lagi keluar kota.
Hari ini Dira ingin masak makanan favorit Rustam. Dira singgah berbelanja di pasar tradisional di kota Makassar. Dira berbelanja di pasar terong, karena pasar ini di lewatinya pada saat pulang kampus. Selain tempatnya murah meriah, bahan makanan dipasar ini sangat lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menguntai Serpihan Hati
General FictionTentang Andira yang hijra ke kota Makassar untuk melanjutkan pendidikannya namun Andira tidak di izinkan oleh orang tuanya melanjutkan kuliah jika ia tidak tinggal bersama kakak sepupunya yang seorang dosen. Hari-hari dijalani hidup bersama kakak se...