Kotak Misterius

73 4 0
                                    

Jangan-jangan......

Seketika saat menyadari Aelina tidak ada di dekatnya, ia langsung menjatuhkan kayu bakar yang dibawanya da mencari Aelina.

***

"Mereka kemana, sih?. Kenapa lama sekali? " tanya Diana, ia adalah salah satu sahabat Aelina.

"Semoga aja mereka baik-baik saja" Yuni menimpali. Sebenarnya, ia juga khawatir kalau sahabatnya itu kenapa-kenapa.

"Itu mereka! " tunjuk salah seorang siswa.

Benar saja, Jerry dan Aelina telah kembali. Merekapun meletakkan kayu bakar di atas tempat pembakaran.

"Kenapa kalian lama sekali? " tanya Dilan, kapten basket idola para gadis karena tampan dan ramah.

"Sebenarnya aku sudah selesai kalau bukan karena Aelina tiba-tiba hilang dari peredaran" jawab Jerry dengan nada bercanda.

Aelina hanya tersenyum, senyuman yang sangat manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aelina hanya tersenyum, senyuman yang sangat manis. "Maafkan aku karena merepatkanmu! "

Jerry balas tersenyum lantas menggeleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jerry balas tersenyum lantas menggeleng. "Enggak kok. Hanya saja, jika kau ingin pergi, bilang padaku!. Aku kan ikut denganmu untuk menjagamu. Aku gak mau kau sampai kenapa kenapa"

Aelina lantas ikut mengangguk sambil tersenyum. "Terima kasih, Jerry"

"Ohok ohok, ehem ehem" Dio langsung batuk.

"Apaan sih kau ini! " ketus Rio.

"Gak peka banget sih" jawab Dio pada Rio. Rio hanya memasang wajah datarnya.

"Disini ada orang kali. Bukan hanya kalian" celetuk Andri. Disusul tepuk tangan oleh Dio.

"Seratus untukmu, ndri!. Kali ini aku sependapat denganmu" jawab Dio. "Bukan kayak pria di sebelahku ini"

"Kau ingin aku membelokkan mulutmu itu, Dio? " Rio merasa tersindir.

"Kau kejam sekali, Rio. Aku dan Jerry memang sahabatmu, tapi kau tidak pernah kasar pada Jerry. Lagi pula, aku hanya bercanda"

Rio hanya membalasnya dengan tatapan tajam. Setajam silet.

Tiba tiba, pria yang duduk di sebelah Dilan bangkit dan berjalan meninggalkan mereka, dia adalah sahabat dari Andi dan Dilan. Sekaligus pria terpintar kedua di sekolah.

"Loh, Dani?. Mo kemana? " tanya Aelina.

Dani berhenti dan menoleh. " Masuk ke tenda. Di luar panas" jawabnya lantas masuk ke tendanya.

"Aku juga mau masuk ke tenda" ujar Dina lantas meninggalkan mereka begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku juga mau masuk ke tenda" ujar Dina lantas meninggalkan mereka begitu saja.

"eh, Dina tunggu!. Aku ikut!" seru Diva, sahabatnya Dina.

"Loh, kok semuanya pergi? " tanya Dio dengan wajah polos.

"Kita juga sebaiknya masuk ke tenda" usul Yuni. Ia satu tenda dengan Diana dan Aelina.

"Kami juga mau ke tenda" ujar Dilan, ia satu tenda dengan Andri dan Dani.

"Loh?. Jangan pergi. Jangan.... Tinggalkan aku.... Ooo... Uuueaahh... " Dio malah bernyanyi.

Hal itu sukses membuatnya mendapat lemparan bantal dari Rio.

"Berisik!" Ujarnya jutek. Wajah Dio langsung masam.

Jerry tertawa melihatnya. "Ini sudah sore, Dio. Kita juga sebaiknya masuk ke tenda! "

***

Sementara di tendanya, Aelina sedang asik dengan sebuah kotak dengan ukiran kayu yang ia temukan di hutan.

Indah sekali, kotak apa ini?. Karena penasaran, Ia pun membuka kotak itu.

#Hy readers, gimana kabarnyaaaa???
Moga sehat2 yaaaa
Gak tau kenapa author pengen revisi ceritanya dikit. Gk banyak sih, cuma rapiin sama nambahin gambar biar dapet aja gitu feel bacanya heheee
#Jangan lupa vote dan komennya ya klo suka sama ceritanya. Sampai jumpa lagi, babayyy!!!!

The Hunt (Werewolf) - REVISI (FINISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang