"Ya ampun, kenapa bisa jadi begini?. Bukankah kita di sekolah?. Sebenarnya permainan apa ini? " Yuni mengomel.
"Kalau kau tanya aku, aku mau bertanya pada siapa? " jawab Rio cuek sambil terus memandang pintu perpustakaan. Khawatir kalau ada werewolf mengikuti mereka. Ya, mereka terpencar berdua.
"Aku serius, Rio. Bagaimana jika kita... Hmmpt" mulut Yuni langsung ditutup oleh Rio.
Rio langsung memasang jari telunjuk di bibirnya. Pertanda untuk diam. Dan benar saja, seekor werewolf tengah ada di perpustakaan. Untung saja, Rio melihat pintu perpustakaan yang perlahan terbuka. Mereka berdua hanya bisa diam dengan jantung yang terus bermain drum.
Di sisi lain.
Jerry terpisah berdua dengan Dio. Mereka tengah bersembunyi di kantor guru.
Dio berusaha mengatur nafasnya yang tersengal. "Kita harus bersembunyi disini sampai pagi tiba"
Namun, tak ada jawaban. Dio pun menoleh ke kanan, terlihat Jerry sedang memegangi kepalanya.
"Ada apa, Jer? " tanya Dio khawatir.
"Aku gak tau. Kepalaku pusing banget" jawab Jerry sambil bersandar di kursi guru.
Dio menggigit bibirnya. "kalau begitu, kita harus ke uks sekarang!"
Jerry mengggeleng. "Tidak, itu sangat berbahaya. Kita tidak tau apa ada werewolf di depan"
"Tapi... "
"Aku tidak papa, Dio. Jangan khawatirkan aku ya" ujar Jerry memotong ucapan Dio.
Dio mengangguk "Tapi, kalau kau kenapa kenapa, bilang padaku ya"
Jerry pun mengangguk.***
Hari sudah pagi. Semalam, seer gagal menerawang. Guardian gagal melindungi. Sorcerer berhasil menemukan temannya dan Werewolf berhasil memangsa. 1 orang telah tewas, ia adalah seorang villager.
Semua langsung ricuh. Wajah ketakutan terlihat dimana mana.
"Semuanya, tolong tenang! " seru Dio. "Kita tidak boleh takut, kita harus melawan dengan mencari siapa werewolfnya"
"Lagian seernya kok gak pinter banget, pake segala gagal nerawang. Sorcerer aja berhasil nerawang" celetuk siswa A.
"Jaga omonganmu, ya. Aku tidak bodoh" jawab satu siswi yang sukses membuat semuanya tercengang.
"Jadi kau seernya? " tanya Dilan.
"Ia" jawab Sinta, siswi centil di sekolah dengan PD nya.
"Ternyata memang kau benar benar bodoh" ketus Dio.
Sinta langsung melempar sepatunya ke arah Dio. Namun tidak kena, karena Dio mengelak.
"Dio benar. Kau seharusnya tidak mengatakan itu" Andri menimpali. "Lihatlah, sekarang bagaimana?. Tentu kau akan jadi incaran werewolf"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunt (Werewolf) - REVISI (FINISH)
ActionAwalnya mereka pergi untuk berkemah dan bersenang-senang, sampai salah seorang dari mereka menemukan sebuah kotak permainan yang aneh. Namun, saat itu mereka tidak tau bahwa saat mereka memulai, mereka juga harus menyelesaikannya