"Malam ini, siapa yang akan kau cek, Jer? " tanya Dio. Kali ini, mereka bersembunyi di gedung olahraga sekolah.
"Kau punya saran? " tanya Jerry.
"Bagaimana jika siswi tadi?. Dia sangat bersikeras pada Diana. Aku melihat seolah olah, ia melindungi Ciko" Dio memberi usul.
Jerry mengangguk. Seketika muncuk sebuah kartu. Saat Jerry membalik kartu itu. Ia mendengus pelan.
"Ada apa, Jer?. Apa dia werewolf juga? "
Jerry tidak menjawab. Ia hanya menunjukkan kartu itu. Wajah Dio langsung masam.
***
"Oh... Aku akan gagal lagi jika begini" Rio mengacak acak rambutnya.
Tidak lama kemudian, terdengar suara tawa yang tertahan.
"Kau mengejek, Yun?. Ya, kau pantas menertawakanku karena aku memang tidak becus menjalankan tugasku. Seer gagal kulindungi. Sekarang, kemana harus kucari Aprentice Seer itu"Yuni menghentikan tawanya lantas menggeleng. "Bukan itu. Hanya saja, rambutmu seperti jerami yang sudah diacak acak ayam" lantas ia pun kembali tertawa pelan.
Entah kenapa Rio tidak marah. Ia malah tersenyum melihat Yuni yang biasanya cerewet kini tertawa.
Saat Yuni berhenti tertawa dan melihat Rio. Seketika wajah Rio kembali ke wajah coolnya.
"Kenapa kau tersenyum" tanya Yuni dengan mata penuh selidik.
"S.. Siapa yang tersenyum?. Perasaan banget" jawab Rio ketus.
Yuni lantas terdiam.
"Aku hanya ingin memberitaumu kalau kau berisik terus, kita bisa ketahuan werewolf. Dan seharusnya kita mencari Aprentice Seer. Ayo, ikut aku! " ujar Rio lantas berjalan meninggalakan Yuni yang masih bengong.
Dasar Guardian sok cool!. Tapi, apa aku memang salah lihat ya?. Kayaknya enggak deh. Dia memang tersenyum tadi....ternyata ia tampan juga ya. Ih... Apaan sih, kok aku malah bilangin dia tampan. Sadar Yuni, Sadar. Yuni sampai menepuk nepuk pipinya.
Rio langsung kembali ke tempat Yuni karena Yuni tak ada di belakangnya. "Apa telingamu tertinggal?. Ayo! " Ia lantas menarik tangan Yuni.
***
"Bagaimana sekarang?. Dia adalah villager" tanya Dio.
Sebelum sempat Jerry menjawab, pintu tempat mereka bersembunyi langsung terdengar seperti ada yang hendak memaksa masuk.
Boom!!!!
Pintu itu hancur. Dan di depan mereka, telah muncul satu werewolf yang sangat menyeramkan. Bulunya hitam dan matanya tajam.
Werewolf itu melompat, hendak menyerang Jerry. Namun, Dio melompat untuk mendorong werewolf itu disaat yang tepat. Jerry sempat terkejut dengan hal itu.
Sementara Dio sedang bertarung dengan werewolf, dengan posisi ia dibawah werewolf dan werewolf ada di atasnya.
Hanya dalam hitungan menit, werewolf itu mencakar dada Dio sampai berdarah dan Dio langsung tergeletak tak berdaya.
Setelah beres dengan Dio, Werewolf itu menoleh ke Jerry. Jerry hanya bisa mundur perlahan. Nasib, ia tidak bisa bela diri. Tidak seperti Dio, Rio, Yuni, Andri, dan Dilan.
Sayangnya, ia tidak bisa terus mundur karena sudah bersentuhan dengan dinding. Ia hanya bisa pasrah.
Tiba tiba, Boom!!!. Werewolf terlempar ke samping.
"Jerry, kau baik baik saja? " Tanya Yuni. Sementara Rio memukul serigala itu dengan tongkat.
Jerry menghembuskan nafas lega. Rio dan Yuni datang tepat waktu. Ia pun langsung teringat dengan Dio dan langsung berlari ke arah Dio.
"Apa yang terjadi? " Tanya Yuni.
"Dio... Dia menyelamatkanku tadi" jawab Jerry sambil meneteskan air matanya
Sementara disana, Rio masih bertarung dengan Werewolf. Untungnya, ilmu bela diri yang dimilikinya sangat berguna disaat seperti ini. Ia tidak bisa menyerang werewolf itu, hanya bisa mengelak dan menghindar. Sesekali ia memukul dengan tongkat. Untunglah ia mahir bela diri dengan tongkat.
Sementara Dio, ia tidak bergerak. Tubuhnya terus mengeluarkan darah.Boom!!!! Terdengar suara benturan. Rio, ia terlempar dan menghantam dinding.
Kini, werewolf itu menuju ke arah Jerry dan Yuni. Tidak, tepatnya matanya sangat tajam ke arah Jerry. Werewolf itupun langsung melompat hendak menerkam Jerry.
Namun gagal, karena Yuni yang lebih dulu melompat untuk mendorong Jerry.
Yuni langsung berdiri di depan Jerry yang masih terduduk. "Dasar werewolf jelek. Akulah lawanm" seru Yuni.
Werewolf itu melolong sangat keras lantas berlari ke arah Yuni. Yuni pun bersiap memasang kuda kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunt (Werewolf) - REVISI (FINISH)
AksiAwalnya mereka pergi untuk berkemah dan bersenang-senang, sampai salah seorang dari mereka menemukan sebuah kotak permainan yang aneh. Namun, saat itu mereka tidak tau bahwa saat mereka memulai, mereka juga harus menyelesaikannya