Hari sudah pagi. Semalam, Seer berhasil menemukan lawannya. Begitu juga dengan Sorcerer. Aprentice Seer juga berhasil menemukan lawannya. Guardian gagal melindungi, 1 orang telah tewas dan Dia adalah seorang king.
Dio lega mendengar hal itu. Syukurlah Diana baik baik saja. Begitu maksud ucapannya. Ia pun langsung celingukan mencari Diana.
"Na, kau baik baik saja kan?. Apa ada yang terluka? " tanya Dio saat melihat Diana namun ia hanya melirik sekilas pada Ciko.
Diana menatap Jerry, ada maksud tertentu dari tatapan itu. Dan Jerry juga langsung paham maksudnya.
"Ayo, Na" ujar Ciko. Sebelum pergi, Diana saling pandang dengan Dio sampai akhirnya ia mulai berjalan jauh dari mereka berdua.
Dio meremas jemarinya. huh, kenapa Diana mengikuti dia terus?. Apa dia mengancam Diana?. Oh ya, aku lupa. Dia kan werewolf, seharusnya aku menjauhkannya dari Ciko.
Tanpa pikir panjang, Dio hendak menyusul Diana, tapi sebuah tangan berhasil menahannya.
Dio melihat ke belakang dengan tatapan bingung. Jeremi hanya membalas tatapan bingung Dio dengan menggeleng pelan. Ia pun melepas tangan Dio dan langsung mengeluarkan handphonenya untuk lantas mengetikkqn sesuatu.
***
Perdebatan kembali dimulai. Hanya tersisa 16 orang sekarang, dengan 6 orang bad side dan 10 good side.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?. Salah satu teman kita sudah tewas lagi. Apa kita akan diam saja sambil menunggu giliran?" seru seorang siswi.
"Tidak perlu khawatir, karena lita sudah menemukan salah satu dari mereka" ujar Dio yang sukses membuat semuanya membelalak.
"Siapa?" tanya beberapa siswa serentak.
Dio tidak berbicara. Hanya saja, tangannya bergerak perlahan dari kanan ke kiri. Dan berhenti ke satu orang. "Dia! "
Semua terdiam tidak percaya. Sementara Ciko malah menyengir sambil tertawa.
"Dia adalah bosnya. Omega werewolf yang telah membunuh Seer kita, Sinta. Itulah sebabnya, Seer tetap bertugas meski sudah tidak ada. Dialah yang menyamar sebagai Seer itu" jelas Dio lagi.
"Untungnya, Aprentice Seer kita berhasil menerawangmu dan akhirnya terungkap" Yuni menimpali. Disertai senyuman dari teman temannya. Kecuali Diana, sejak tadi wajahnya tegang.
Kini, Ciko benar benar tertawa terbahak bahak. Lantas bertepuk tangan. "Hebat, Dil. Kau dendam padaku karena aku ingin menghukum gantungmu waktu itu?"
Dilan hanya menatapnya dengan wajah tenang. "Sayangnya, aku tidak mempengaruhi teman temanku. Aprentice Seer yang berhasil menemukanmu, serigala paling berbahaya di timmu"
Ciko terdiam sambil tersenyum licik. "Kau salah, bukan Omega Werewolf yang paling berbahaya" ia berhenti sebentar. Lantas ia seperti melirik ke kanan. Aelina yang menyadari hal itu langsung menelusuri lewat mata, siapa yang dilihatnya.
Dani?. Kenapa ia melihat ke Dani?
Pikir Aelina dalam hati."Kalian ingat Traitor?. Si Villager penghianat. Dialah yang paling berbahaya bagi kita. Omega werewolf memang yang terkuat karena ia bisa mengambil kekuatan dari villager yang punya kekuatan. Tapi tetap saja, yang harus kita waspadai itu sang Traitor" jelas Ciko kembali melirik ke kanan.
Apa Dani adalah Traitor?. Tidak mungkin kan. Tapi kenapa wajah Dani terlihat sangat tenang. Semua pertanyaan timbul di kepala Aelina.
"Itu bisa kita urus nanti. Yang penting kami harus membasmimu, omega werewolf" kali ini Rio yang berbicara sambil tersenyum miring dan menaikkan sebelah alisnya."Kalian yakin ingin membunuhku?. Kalian bisa kehilangan villager lagi. Memangnya... Siapa Aprentice Seer itu?. Aku yakin dia salah cek" Ciko membela diri.
"Aku" seseorang menunjuk tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunt (Werewolf) - REVISI (FINISH)
ActionAwalnya mereka pergi untuk berkemah dan bersenang-senang, sampai salah seorang dari mereka menemukan sebuah kotak permainan yang aneh. Namun, saat itu mereka tidak tau bahwa saat mereka memulai, mereka juga harus menyelesaikannya