Prolog

1.4K 87 2
                                    


"Jeon Jungkook.. Jeon Jungkook.. jeon Jungkook"

Suara riuh para penonton yang notabene seorang perempuan meneriaki nama seorang penyanyi pria yang terlihat menari dan bernyanyi mengikuti setiap irama dan ketukan salah satu lagu miliknya. Semua penggemar terhanyut dalam penampilan luar biasa yang berdurasi 3 menit lebih itu. Peluh terlihat jelas menetes dan perlahan mulai membasahi kemeja yang ia kenakan.

__

Kilatan flash camera itu mengikuti seorang pria tampan yang terlihat dijaga oleh beberapa bodyguard disekelilingnya. Pria itu bernama Jeon Jungkook, seorang penyanyi solo yang sedang naik daun. Yang kebetulan baru-baru ini sedang melakukan comebacknya setelah 5 tahun melakukan debut.

Dikarunia wajah yang tampan dan suara yang sangat merdu membuatnya tidak terlalu sulit untuk masuk ke dalam pasar musik Korea. Sejak awal debutnya pun, Jeon Jungkook sudah sangat mencuri banyak perhatian dari kalangan para gadis muda bahkan hingga wanita paruh baya. Selain musiknya yang easy listening, kebanyakan lirik yang ia tumpahkan kedalam musiknya sangat bagus dan luar biasa.

Dengan susah payah pria itu berusaha masuk kedalam mobil van yang sudah menunggunya di halaman gedung salah satu stasiun televisi acara musik. Saat setelah pintu van itu terbuka, Jungkook langsung menjatuhkan kasar badannya pada bangku empuk berwarna hitam itu. Menghela nafas panjangnya setelah berhasil keluar dari kerumunan para wartawan yang terus mengikutinya dengan lampu flash menyala hingga membuat matanya rabun untuk beberapa detik.

Jungkook menyandarkan kepalanya sembari menatap pria yang kelihatan lebib tua darinya itu terlihat sibuk berbicara dengan seseorang dari ponselnya.

"Ne,, ne,, Pdnim 20 menit lagi kita akan akan sampai. Ne.. " ucap pria itu yang kemudian mengakhiri panggilannya.

"Pdnim?" tanya Jungkook malas.

"Eoh,, " jawabnya singkat.

"Apalagi sekarang, dia ingin aku tampil dimana lagi?" tanya Jungkook penuh penekanan.

Panggilan pria tua itu selalu membuatnya cemas setiap hari, karena ia sadar selama 5 tahun ini ia selalu diminta untuk menghadiri acara tanpa henti. Seakan merubahnya menjadi mesin pencetak uang untuknya. Saat ia bersantai di dorm pun pria tua itu selalu memintanya untuk terus berlatih. Entah itu latihan vokal atau hanya sekedar mengulang koreo lama yang hampir sepenuhnya ia lupakan.

Raut wajah manager laki-laki itu tiba-tiba berubah. Ada rasa penyesalan yang tergambar jelas dari tiap sudut garis wajahnya. Kasihan, mungkin itu yang ia rasakan saat melihat Jungkook yang sudah ia anggap seperti adiknya merasa kesulitan setiap hari. Pria muda yang masih membutuhkan kebebasan.

Saat pria seusianya masih bermain dengan teman-temannya namun berbeda dengan Jungkook yang harus bekerja dan terus bekerja.

"Hyung berapa lama lagi?" tanya Jungkook tanpa memperjelas pertanyaannya.

"Mwo?"

"Sisa berapa hari lagi panggung comeback ku" jelasnya.

"Hari ini hari terakhir" jawabnya sembari mengangguk pasti.

"Benarkah, meskipun begitu aku tidak akan memiliki waktu istirahat bukan" ucap Jungkook penuh kekecewaan.

"Pria tua itu tidak akan pernah memberiku waktu untuk beristirahat,hahh..." sinis jungkook lirih.

"Kau sudah minum vitamin mu?" tanya manager laki-laki itu.

"Aku akan meminumnya nanti" jawabnya ketus yang kemudian membuang wajahnya menatap keluar jendela.

Mobil van itu berhenti di sebuah pom bensin yang letaknya tidak terlalu jauh dari gedung yang baru saja mereka tinggalkan. Mengisi penuh tangki bensin.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang