sarung tangan

90 9 0
                                    

Di sebuah desa kecil perbukitan tokyo
Hiduplah seorang gadis cantik bernama Nami mitsuki, bersama ibunya seorang diri, ayahnya entah dimana sosoknya, nami tak pernah tau akan hal itu,
Nami masih berumur 5 tahun, tapi otaknya yg jenius mampu mengalahkan orang2 yg jahil terhadapnya, meskipun orang itu lebih tua dari dirinya,
Dia juga mempunyai kebiasaan yang aneh, setiap bepergian dia akan mengenakan sarung tangan
Entah apa alasannya, ia pun tak pernah memberi tahu siapapun, sekalipun itu ibunya   
Pada suatu hari Nami d ajak oleh ibunya pergi k pasar swalayan untuk mencari kebutuhan Nami saat akan memasuki sekolah pertamanya sekolah dasar.
Dengan senang hati Nami membututi ibunya sambil menggendong tas ransel d punggungnya, kebahagiaan menyelimuti dirinya, terlihat dari gerak jalannya yg meloncat2 riang sambil bernyanyi gembira.
Setibanya mereka di halte bus.
Nami baru teringat akan sesuatu hal yang sangat penting dalam hidupnya.
"Ibu,"panggil Nami
Ibu pun menoleh "ada apa Nami?," Tanya ibu
Dengan bergetar Nami mengangkat kedua belah tangannya ke hadapan ibunya, "sarung tanganku," serunya pelan
Bertepatan dengan dengan itu, Bus yang sedari tadi mereka tunggu2 akhirnya telah tiba, para penumpang berdesak2an menaiki dan menuruni bus tersebut, suasana kacau menyenggoli tubuh siapapun, Nami bergeser dari tempatnya semula, seseorang berbadan besar telah menyenggol tubuhnya dengan kuat, Nami berdiri membeku, sambil menelungkupkan telapak tangannya d depan dadanya, wajahnya pucat, bibirnya bergetar ketakutan
"Nami, ayo,"ajak ibu seraya menarik lengan Nami lembut
Nami tetap tak bergeming,"tidak ibu,"
Ibu menoleh, menatap mata Nami yang sudah berkaca-kaca
"Maafkan aku ibu, aku harus menyusul sarung tanganku," ucapnya memohon
Ibu pun menoleh ke arah bus yg masih menunggu mereka sejak tadi, karena sudah tak ada penumpang yg tersisa d luar kecuali mereka,
"Tidak ada waktu lagi Nami, kita harus berangkat" ucap ibu tegas, seraya menggendong tubuh mungil Nami naik ke atas Bus tersebut
Bus itu pun berangkat meninggalkan desa tersebut

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang