superman

58 8 3
                                    

Ditengah-tengah khalayak ramainya keributan pasar
Para penjual menjajakan daganganya, dan para pembeli hilir mudik mencari-cari kebutuhannya masing-masing.
Membuat ibu tak sengaja melepaskan pegangannya di pergelangan tangan Nami
Di saat itu juga Nami tersenggol dan terdorong menjauh dari ibunya, telapak tangannya tersentuh oleh telapak tangan orang yang berjalan disisinya.
Tanpa sadar ia mengikuti wanita asing itu, tetapi baru beberapa langkah kini telapak tangan kirinya pun menyentuh telapak tangan seorang nenek tua yang menyebrangi dirinya,
Kini kepalanya dibuat pusing entah apa yang terjadi pada dirinya
Kejadian itu berulang-ulang kali, setiap telapak tangannya bersentuhan dengan telapak tangan orang lain maka dia akan mengikuti kemana arah orang tersebut pergi.
Hingga akhirnya,..

Kini ia sudah tak tau dimana ibunya berada, ia sudah kehilangan jejak ibunya, kesibukan pasar membuatnya pusing,
"Ibu," gumamnya sendiri, seraya berputar-putar mencari jejak ibunya
Tiba-tiba
_BRAK_
Nami terhempas jatuh ketanah
Tangisnya pun pecah "Ibu,"teriaknya tak tahan
Ia hanyalah gadis kecil yang malang
Ia pun tak tau mana jalan arah pulang
Yang ia mampu hanya menangis memanggil nama ibu, ibu dan ibu
-
"Kau mencari ibumu?," Ucap seseorang membuat Nami mendongakkan kepalanya.
Seorang bocah laki-laki yang masih berumur 10 tahun tegak tepat di hadapannya
"Kau mencari ibumu?," Ulangnya lagi
Menyadarkan Nami dari lamunannya
Nami pun mengangguk pelan,"Aku kehilangan ibuku," jawabnya pelan
"Bolehkah aku menyentuh telapak tanganmu?," Ucap lelaki itu, tanpa menunggu jawaban dari Nami ia sudah mengambil telapak tangan Nami
"Jangan," sergah Nami tapi tak dihiraukan oleh lelaki tersebut
Ketika telapak tangan mereka bersentuhan, Nami terdiam, entah apa yang ada di benaknya yang ia rasa lelaki ini berbeda

"Itu ibumu,"seru lelaki tersebut membuyarkan lamunan Nami, refleks Nami pun menoleh ke arah yang di tunjuk lelaki tersebut,
Ternyata benar, disana ibunya
"Ibu," gumamnya tak percaya, "bagaimana mungkin?," Ucap Nami dengan mata berbinar ke arah lelaki tersebut, "Kau memang hebat, seperti SUPERMAN," Ucapnya tersenyum, kemudian berlari meninggalkan lelaki tersebut dengan sejuta kebahagiaan yang lain
Seulas senyum terulas di bibir kecil lelaki tersebut

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang