Acara pernikahan Vella ternyata meriah, buktinya Adit bertemu banyak teman semasa SMA-nya. Juga bertemu ketiga sahabat yang kalau boleh jujur Adit rindukan.
Mereka sebenarnya tak benar-benar berpisah. Adit dan Dani memilih berkuliah di Jakarta, Adit jurusan Arsitektur, Dani jurusan Ekonomi dan Bisnis. Reno dan Rasya sendiri memilih berkuliah di Bandung, Reno jurusan Teknik Geofisika dan Rasya memilih Teknik Biomedis.
"Pada cantik-cantik ya?" ujar Dani dengan gamblangnya, untung saja pacar Dani sedang reuni dengan teman-temannya.
"Inget pacar deh," celetuk Reno dengan menjitak Dani. "Gue cuma bilang cantik, kagak ada niatan ngegebet apa selingkuh, emang mata lo katarak? Pada cantik 'kan? Ngaku lo!" tuding Dani.
"Iya sih, gue akuin makin cantik semua," ucap Reno disertai cengiran lebarnya. "Kutu babi emang lo!"
"Sorry-sorry gue baru datang hehe," ucap Rasya. "Habis darimana?" tanya Adit.
"Tadi kena macet," jawab Rasya yang diangguki oleh Adit. "Queen mana Sya?" tanya Dani dengan sengaja.
"Ke temen-temennya lah, masa ngikut gue ke sini, gak mutu kalau ketemu lo pada!" ujar Rasya.
"Oh temen-temennya," ujar Reno berusaha menggoda Adit, pasalnya Queen itu sahabat dari Vanessa.
"Temen-temennya pada dateng gak tuh Sya?" tanya Dani, ia melirik Adit yang matanya seperti mencari seseorang.
Rasya yang mengerti pun ikut menggoda Adit. "Pada dateng semua lah, tadi gue sempet ngelihat mereka," ujarnya.
"Oh dateng semua, yakin nih Sya?" tanya Dani. "Yoi lah, gue 'kan hapal temen pacar gue nih, semua gak ada yang absen kali ini, gak kayak sebelum-sebelumnya tuh," ujar Rasya.
"Tuh Dit, dia dateng dong, gak usah sok nyari lo, pasti ketemu nanti," goda Reno membuat Adit menoleh.
"Siapa juga yang nyari Vanessa?" tanya Adit membuat Dani semakin tersenyum lebar. "Kita gak bilang kalau lo mau nyari Vanessa lo ya!"
Adit berdecak, begini nih kalau ia bertemu ketiga sahabatnya, pasti bahasannya gak jauh-jauh dari mantan Adit.
"Gue mau nyari minum dulu deh," ujar Adit beralasan, sebenarnya dia ingin mencari Vanessa.
"Alasan aja lo! Cari di sana, tadi Queen ke sana," ujar Rasya seraya menunjuk ke arah kanannya.
"Sukses ya dalam pencarian mantan." Reno menepuk pundaknya seperti sedang menyemangati.
"Jangan terlalu dalam ya meresapi, biar gampang juga lupanya," nasehat Dani.
Adit mengangguk, lalu dia mulai berjalan ke arah yang ditunjuk Rasya tadi. Matanya mencari-cari seseorang yang pernah berarti baginya. Hingga, tatapannya terpaku.
Di sana, ada seorang gadis dengan senyum hangatnya, senyuman yang selama ini Adit rindukan. Senyuman yang selalu membuat beban Adit sedikit terangkat. Senyuman, yang pernah mengisi hidup Adit.
***
Di sisi lain, Vanessa merasa senang ketika bertemu teman-temannya, apalagi ketika sahabatnya, rasanya Vanessa menyesal ketika ada acara ia selalu menolak datang.
Alasannya ya satu, ia tidak ingin bertemu Adit. Tetapi, kali ini sahabatnya benar-benar memaksa membuat Vanessa mengiyakan ajakan mereka.
"Ardi gak bisa datang dong Re?" tanya Bhita. "Iya, masih di Singapura nih dia," jawab Rea.
Vanessa tersenyum simpul, hubungan Rea-Ardi memang absurd banyak bertengkarnya, namun langgeng hingga sekarang. Terkadang Vanessa iri, mengapa ia tak bisa begitu dengan kembaran Ardi?

KAMU SEDANG MEMBACA
Favourite Ex
Novela JuvenilAdit, mahasiswa tingkat akhir yang sedang gencar-gencarnya menghadapi Tugas Akhir perkuliahan lagi-lagi harus tergoyahkan dengan urusan hati. Apalagi, dambaan hatinya tidak pernah berganti semenjak ia memutuskan hubungannya di kelas 12 SMA. Vanessa...