Lampir dan BFNF

26 8 19
                                    

Setelah berhasil melarikan diri dari mak lampir seorang Ervan pergi ke kantin dengan sohibnya

"Mba baso nya 4 campur"

"Iya mas tunggu sebentar"

"Eh van, setdah lo dateng pagi buat nemuin tuh mak lampir?" Sontak kepala tarez menjadi layaknya gendang yang dipukuli banyak orang

"Buat apa sih ogeb lo"

"Ya kali aja sih lo suka ma dia ya kan fi"

"Hoeekk amit amit dah"

"Van kamu PMS ya? Kok pake lo gua bukan aku kamu"

"Rafli.. Gua laki eh maksutnya aku laki.."

"Ye... Giliran ke Rafli halus mulu, jangan jangan naksir lo ya"

"Hoekk" keduanya muntah bersamaan

"Noh kan jodoh, ya gak fi?"

"Iya bawa aja ke KUA gua yang nikahin hahaha"

"Anjing kalian berdua gua masih normal"

"Gapapa biar ada yang ga normal gitu loh di geng kita"

"Tarez!"

"Loh sekarang kok kompaknya ma Zulfi van?" mereka berdua melirik rafli

"Oh iya maaf hampir aja gua ngebongkar soal euro upsss" muka ervan dan zulfi kini hanya memasang muka merah yang lebih merah dari tomat

"Emangnya Euro kenapa?" hal yang ditakutkan pun terjadi, yaitu rafli bertanya

"Udah saatnya rafli tau keknya, jadi euro itu.."

"Basonya mas.."

"Buset dah mba orang lagi klimaks cerita"

"Euro kenapa?"

"Ervann!!!"

"Waduh si lampir dateng juga"

"Paan sih lo"

"Aku cuman mau nraktir kalian berempat"

"Wuahahaah" tawa keempatnya menggelegar ke sepenjuru kantin

"Kok ketawa?"

"Ya lucu aja seorang cewe matre nraktir gua wuahahah"

"Liat aja ya, mba baso mereka berapa?"

"Satu porsinya 10 mba kalo berempat 40 ditambah kerupuknya disana 5 jadi 45"

"Boleh kurang ga mba?"

"Yaelah dek... Kalau gabisa nraktir mereka ya jangan nraktir napa malu malu in diri sendiri"

"Ih liat aja ya mba, bakal saya beli semuanya sampe ke etalasenya juga"

"Apa semua? Hahaha dek kamu nih ngaco ya beli 4 porsi besar aja ga sanggup"

"Ya.. Juga sih ah bodo amat"

Delapan mata yang melihat itu pun tertawa sampai tak sempat menyentuh makanannya padahal 30 menit lagi bel masuk akan berbunyi,
Saat hendak pergi karena malu intan melihat anak perempuan berlari dengan..

"Kak Ervan.. Kak.."

"Sini dulu.."

"Kak.."

"Nih minum dulu"

"Ya kak makasih"

"Eh lo kan cewe kemarin itu ya"

"Iya fli betul itu dia"
"Nama lo Trivenna kan?"

"Iya kak nama aku trivenna kenalin"

"Aku tarez"

"Aku Zulfi"

Jarak Yang Jauh Bukan Berarti HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang