Belajar Mencintainya

15 7 0
                                    

"Gitu van.."

"Tapi fli aku gabisa"

"Gaada cara lain lagi kamu harus mau"

"Tapi.."

"Ini demi kebaikan mu van"

''Yaudah deh aku usahain"

"Thanks Bro"

.

"Napa sih dek murung mulu.."

"Gapapa kak"

"Apa soal yang disuruh Rafli itu ya?"

"Kok tau?"

"Tadi dia izin ke kakak"

"Kakak izinin?"

"Iyalah demi kamu"

"Haduh.."

"Tenang yang tau cuman Rafli kok soal itu"

"Yauda"

.

Nextday

"Pagi Van" intan bersama gengnya datang kesiangan sedangkan ervan masih berada di dekat pintu

"Eh pagi juga, kamu tumben dateng siang?" Ervan mengacak rambut intan dengan halus

"A aku ta tadi telat nali sepatu aaa iya nali sepatu" Intan gagap melihat ervan dan memerah seisi kelas kembali terkejut (nih kelas ga jantungan apa kaget mulu)

"Owh.. Yaudah ayo" Ervan menarik tangan intan membuat Redline mendolo semua

"Eh eh van.."

"Apa?" senyum manisnya terbentuk

"Enggak a ayo deh ke bangku aku" ucapnya gugup malu

"Ayo"

REDLINE POV

Ervan kok gitu sih_Brian

Ada yang aneh_Ferdi

"Gans?" brian

"Apa ian?" ferdi menanggapi

"Kalian ada rasa aneh gak?"

"Ada"

"Sama w juga"

Kring kring

Bel berbunyi penghuni pun keluar dari sekolah

"Gans kalian makan aja ya"

"Kamu mau kemana van?" Tanya Zulfi hati hati

"Mau nraktir Intan"

"Ha?" tanpa latihan ternyat redline bisa paduan suara

"Iya kenapa?" sontak ucapannya berhasil mengundang pukulan dari 6 sahabat nya

"Lo gila apa gimana sih?" Tanya ferdi

"Lo kerasukan apa semalem?" Brian kecewa

"Gua gakpapa dah ah gua mau pergi"

"Fli tolong lo kan yang paling deket ma dia" zulfi meminta rafli membantunya

"Hmm" Rafli duduk di bangkunya
"Biarin semua berjalan dan liat aja"

"Fli lo kok gitu sih?" Euro berbunyi

".."

.

"Tan ayo ke kantin aku yang traktir"

"Ervan? Kamu serius?"

"Iya mau kamu beli seisi kantin juga boleh ko"

"Ayo" intan menggandeng tangan Ervan dan begitu pula Ervan

Mereka jadi sorot pandang jutaan pasang mata, karena seekor jutek tingkat dewa berhasil ditaklukkan

"Eh van kamu mau makan apa?"

"Em.. Aku ikut kamu aja biar sama"

"Mba aku baso ma es jeruk ya"

"Aku sama mba nih buat berdua"

"Yuk Van"

"Ayo"

.

"Enak tan?"

"Enak Van.. Makasih ya"

"Hmm.. Iya.." Ervan mengacak rambut Intan

"Van... Kamu kenapa sih, kok berubah"

"Karena aku sekarang sadar ada malaikat cantik di depan aku"

"Masa..."

"Maaf dulu aku ngejauhi kamu tan"

"Gak papa van"

.

REDLINE POV

"Fli aku mau ngomong ma kamu boleh?"

"Soal?"

"Udah ayo"

.

"Brian sini deh"

"Apa ro"

Euro menunjukkan senyum mirk nya

"Ish jangan gitu napa.. Iya kamu lebih ganteng ahaha" Brian mengacak rambut euro

"Eh aku masih normal"

"Iya iya, kenapa?"

.

"Fer.."

"Paan"

"Lo ngerasa ada yang aneh gak?"

"Ada kalo lo?"

"Gua ngomongnya ke lo, kalo ke zulfi or rafli gua malu gaenak, kalo ke euro ato brian masa gua buka aib temen gua sih"

"Sama rez"

"Apa kita tanya kak Alda aja?"

"Iya bisa tuh besok kan dia disini"

.

"Itulo lo ngerasa aneh gak ian?"

"Iyalah, masa kemaren kek kucing ma tikus sekarang kek magnet ada yang aneh"

"Iya tapi gimana cara kita cari tau?"

"Kita tanya kak elda aku deket ma kakaknya"

"Kapan?"

"Besok aja kan besok jadwalnya dia disini"

"Okedeh kalo gitu"

.

"Fli sebenernya kamu tau gak soal Ervan? Kok keknya kamu nyembunyiin sesuatu gitu"

"Engga fi aku ngga nyembunyiin apa apa"

"Ah aku tau udah kamu ngomong aa"

"Ishh engga zulfi.., eh udah ah aku mau ke perpus pinjam novel"

"Eh eh jangan marah a.., eh tunggu aku ikut"

"Gausah!"

"Ish... Rafli maaf.. Aku ikut"

"Iya iya"

.

Aduh.. Zulfi gaboleh tau ntar jadi rame_Rafli

Aku bakal cari cara agar kamu buka mulut Rafli_Zulfi

Jarak Yang Jauh Bukan Berarti HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang