Bagian Yang Lain

20 6 3
                                    

Di lain sisi dibalik kebahagiaan yang mereka alami

Rumah Sakit
ERVAN POV

"Zulfi pasti senwng kita bawain dia makanan"

"Iya kak pasti itu.."

Ceklek

"Fi.. BRIAN?! EURO KAK.. TOLONG KAK.."

Kakak mendekat dan mengecek dua makhluk yang tak berdaya itu

"Ini bius Van bius DOCA-258x ini punya Agen kita" ucapnya buatku bertanya

"Ka kakk kak Al al alda c c ce pet kejar Zul zulfi se se belum jauh uhuk dia ba baru ka kabur" ucap Brian tertatah

"HAH?! KAK KEJAR DIA PLEASE KAK.. HIKS"

"Iya dek kakak bakal kejar dia"

.

"Gimana dok keadaan mereka?"

"Bius nya sangat kuat kami harus cari penangkalnya"

"Ini dok ini bius buatan perusahaan kami"

"Baiklah terimakasih"

"Ya dok cepat lakukan"

Apalagi sih Tuhan.. Tolong aku aku lemah disini 2 sahabatku terkapar tak berdaya 1 lagi pergi entah kemana dalam keadaan sakit

Aku gaboleh nyerah mereka butuh aku

10.58

"Saudara Brian Renald dan Euro ias?"
Nah akhirnya makhluk itu keluar juga

"Saya sahabatnya dok"

"Gaada yang lebih dekat lagi"

"Gaada dok saya doang"

"Itu mereka sudah siuman silahkan masuk"

"Brian Euro.."

BRIAN POV

"Brian Euro.." mata itu mata sendu yang menatapku dulu saat aku menyakitinya

"Hai van" Kujawab dengan biasa saja

"Hai, kalian gapapa kan"

"Yah seperti yang kamu lihat" Euro mah gapernah berubah tuh anak santuy nya gak ketulungan

"Apa yang sebenernya terjadi ian? Ro?" yang kutakutkan pun terjadi

Aku menatap Euro dan begitupun sebaliknya, aku bingung bagaimana menjelaskannya

"Gini van.." nah temen idaman lo ro..

"Biar brian yang jelasin" ah Lo php aja ro_-

"Gimana Ian aku butuh penjelasan kamu" iya van tanpa kau paksapun akan ku ceritakan

"Gini van.."

KALIAN DAH TAU KAN KISAHNYA GAUSAH KU KETIK YA

"Tapi aku gagal pegang kakinya dan dia tau lah.."

"Hiks hiks" Mata sendu itupun mengalirkan cairan bening itu

"Van maafin aku ma Euro kami gagal jagain dia Van.. Aku minta maaf banget" ku tundukkan kepalaku aku tau aku telah gagal menjaga sahabat terdekatnya itu

"Iya Van maafin kami ya" Makhluk PHP itu juga menunduk

"Kalian nggak salah kok yang salah mereka bertiga itu"
"Aaaaa" dia berteriak

"Van kamu gapapa a?"  aku takkan lelah bertanya padamu Van kamu membuatku Dewasa dan Mengerti apa arti SAHABAT yang bahkan tak pernah kusangka akan kuteteskan air mataku untuk seorang sahabat

"Sebentar kalian istirahat dulu ya.." dia mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang

Halo...

....

Aku ada tugas

....

Ya untuk kalian lah..

....

Maksutku kalian semua anggota Agency Askalania Factory

....

Iya kalian semua tanpa terkecuali

...

Kalian kenal Zulfi komandan regu Alpha Divisi B kan

...

Iya aku tau dia sakit tapi dia kabur

..

Kalian Kejar cari dia jaga setiap perbatasan kota ini kalau perlu minta tolong pada PT.Caristalany pokoknya kerahkan semua agen yang ada

...

Tidak ada tapi, titik

.

"Van.."

"Iya ian?"

"Aku mau kamu janji"

"Iya?"

"Aku mau kamu janji bakal bawa Zulfi kembali" aku tak tahan melihatnya bersedih

"Pasti ian pasti akan kutepati itu semua" dia memegang erat tanganku dan menangis

"Dah ya ayo aku bantu kamu cari dia"

"Iya"

.

RAFLI POV

Deng deng tak deng deng deng , deng deng tak deng deng deng (tau sendirilah bunyi e iphone)

"Siapa dek"

"Ervan kak ngajakin vc" ini aneh sekali tak pernah sahabatku itu mau telponan atau vc dengan siapapun setahuku

"Iyak halo van" kutaruh HP ku di depan agar tampak seluruh penghuni mobil ini tapi kenapa dia terburu buru?

"Fli.. Rez.. Fer.. Kak.." What he sad again?

"Loh loh loh kamu kenapa van" tanya kakakku nyerocos

"Zul Zulfi kabur kak huaaaa" tangisnya pecah bak gelas yang jatuh dari rak dan mendengar ucapannya aku membisu seisi mobil tibatiba membisu hawa dingin mulai masuk memenuhi dadaku dan akhirnya aku merasa sesak

"Terus gi gimana van? Hiks" tanyaku aku harus menguatkan ervan siapa lagi kalau bukan aku ya aku harus

"Kakakku masih ngejar dia semoga berhasil semua agen sudah ku kerahkan untuk mengejarnya hiks" masih sama dalam sesegukan khasnya itu Ervan

"Aku akan bantu Van akan ku kerahkan semua agenku untuk membantu maaf ya agenku gak sebanyak kamu" Tarez pun buka suara

"Aku akan kabari semua temanku soal ini udah kamu jan nangis lagi ya" Ferdi menguatkan argument kami semua

"Dek.. Kakak akan bantu semua ini okey jan nangis" kakakkku selalu saja hangat pada makhluk ini apa kita tuker tambah aja van hajaha

"Yaudah aku mau kabari yang lain juga"

" Iya van"

Jarak Yang Jauh Bukan Berarti HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang