Selesai sudah acara nyanya nyanyi di istora kini Ervan membawa Rafli dan Zulfi ke rumahnya sebelum itu ia menelepon ibu Zulfi, sahabat sahabatnya dan kakak Rafli untuk turut datang ke rumahnya
"Silahkan turun aden aden"
"Iya makasih pak sur ayo fi fli" Ervan membukakan pintu mobil yang pajaknya saja 6 juta pasti tau lah
"Yang lain udah nunggu Van?"
"Hmm?" Ervan tak mendengarnya
"Yang lain udah nunggu Van?"
"Oo udah Fi.. Tapi mereka belum tau menau soal kamu Fi.."
"Kerjain yuk" ajak rafli dengan senyum dan 2 jari tentunya melihat itu sahabat mana yang bisa menolak ajakannya
"Si Rafli berubah ya.." ucap Zulfi dengan geleng geleng kepala
"Ya.. Gitu deh.."
"Ayo masuk" ajak Ervan
"Ayo, eh eh eh.. Fli fli ngapain?" Tangan Zulfi dan Ervan ditahan oleh Rafli
"Kalian mah.." muka keselnya ditunjukkin gemesin tau... Eits w normal
"Kenapa?"
"Kan aku ngajakin kita kerjain mereka semua"
"Oiya gimana ya?" Ervan berfikir
"Aku punya ide" Lampu menyala diatas kepala Zulfi
"Gimana Fi?" tanya Rafli
"Gini.."
.
Nampaklah 3 sosok manusia masuk kedalam rumah yang mirip mansion itu salah seorang diantara mereka dipakaikan tali dan masker pada mukanya
"Mama papa tante kak al kak el kak felis dan semuanya deh.."
"Iya ada apa Van ?" tanya papa nya
"Heem sampai kamu bikin kita kumpul disini" sambung brian
"Jadi gini aku temuin orang yang tau lokasinya Zulfi tapi dia gamau kasih tau"
"Iya bener ini dia orangnya"
"Kamu mau apa bilang akan saya turutin kalau perlu nyawa saya pun gapapa apa yang kamu mau?" ucap ibu Zulfi
"Tenang rafika.. Tenang.. Nak bilang aja yang kamu mau" ujar lisa menenangkan Rafika
"Apapun asal kamu beri tau dimana Zulfi akan kuberikan" ucap aldi smbil melutut
Anak itu hanya menggeleng
"Apa yang kamu mau.. Perusahaanku akan kukasih asal kamu kasih aku Zulfi" ucap Alda smbl menangis
"Tenang Al.. Zulfi juga sahabat terbaik adikku dan itu mempengaruhi kebahagiaannya jadi kumohon beri tau kami dimana Zulfi.." ucap Felis
"Kamu tau? Meskipun aku tidak terlalu dekat dengan Zulfi tapi aku menyayanginya seperti adikku sendiri ambillah semua berkas institut universitas semua milikku ambillah tapi kasih tau kami" tambah Elda
"Kamu mau apalagi? Kamu kurang apa aku kasih Kesatuan Agen Punya ku ke kamu" ucap Antarez
"Kamu boleh ambil semua prestasi aku bahkan ijazahku boleh kamu ambil" ucap Brian
"Ambil semua senjata dan bom yang aku miliki" ucap Ferdi
"Ya ambilah bahkan kalau kamu mau kamu boleh punya rudal kami" tambah Euro
Brakk
"Gebi? Efraim? Ngapain kalian kesini?"
Tanya Rafika"Mama om tante maaf kami kami dobrak pintunya kami barusan denger semuanya.." ucap gebi mendengar hal itu Ervan Rafli saling pelotot pelototan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Yang Jauh Bukan Berarti Hilang
Non-FictionPersahabatan dengan canda tawa suka duka berbagai cerita harus terpisahkan tapi Tuhan mempersatukan mereka meski tidak dengan waktu yang singkat, Keluarga yang kacau balau, Asmara yang penuh tipuan dan ekonomi yang naik turun tapi itulah yang memper...