Akhirnya selesai sudah acara yang dinamai piknik tapi sebenarnya lebih mirip dengan perkemahan, nampaklah sebuah elep berwarna biru muda turun dan melewati hutan hutan,
"Besok kalian semua sekolah" Ucap Elda
"Hala.." keluh penghuni lainnya
"Ma aku masih cape.." ucap rafli ke mamanya
"Kak.. Aku gamau.." Rengek Ervan seperti anak kecil
"Hiiihh udah udah kalian ini dah pada gede semua masa kek anak kecil minta permen aja" Cletuk Elda
"Tapi kan.."
"Sekolah ya sekolah"
"Iya kak.." Ervan menyerah
"Tapi sekolah dirumah ahaaa"
Kemudian terjadilah adegan adegan selotok kepala kepada seorang pemuda yang pelakunya remaja berjumlah 7 orangCiiitt...
Tiba tiba elep mengerem mendadak dan membuat yang ada di dalam jatuh semua
"Ada apa pak?" ucap Sulthan ayah Zulfi
"Ada anak kecil pak.." ucap sang sopir
"Anak kecil?" Perjelas Aldi ayah Ervan
"Iya pak.."
Ya nampaklah 3 anak laki laki seusia anak mereka, melihat 3 anak itu menangis mereka turun
"Jangan kemari jangan ganggu kami kami tidak memiliki apapun pergilah.."
"Tenang kami tak akan menyakiti kalian.." ucap Aldi
"Apakah kami bisa mempercayai kalian?" ucap salah satu dari mereka
"Iya kalian bisa percaya pada kami"
Ucap Horjel sang bapak of RafliDorr
Terdengar suara tembakan lalu muncullah seseorang pria dengan membawa pistol di tangannya
"Heh kalian bertiga ayo balik!"
"Gamau kami gamau balik!"
Melihat hal tersebut kini Alda dan Elda ikut turun keluar bersama sang pak sopir
Diluar mereka berenam tampak seperti orang linglung
"Apa kalian liat liat ha!" ucap orang dari hutan (Human from the janggel)
"Siapa kalian?" ucap Aldi
"Ga penting siapa kami, Cepat tinggalkan mereka atau kalian tau akibatnya" sambil menodongkan pistol
"Emang apa akibatnya?" tanya Elda santai
"Kalian akan ku tembak" mendengar itu sang sopir lari terbirit birit masuk ke elep tapi Aldi Sulthan Horjel Alda dan Elda tetap diam tak berkutik bahkan nampak santai
"Kalian tidak mengerti?! Sekali lagi kuperi..."
"Diam!" sentak Alda
"Berani beraninya kau!" ia menodong Alda dan..
Nyittss
"Eeeed" ucap The HFTJ
"Ups maaf aku gabawa pistol beneran ada nya pistol listrik" ucap Elda ya orang itu tersetrum dan pingsan
"Al ambilin tali di bagasi tolong" ucap Horjel
"Kita apaan nih?" tanya sulthan
"Kita ikat dia"
.
Mengikat
.
"Keknya gak seru diiket terus dilaporin polisi kak" ucap Elda
"Terus mau diapain lagi?"
"Ha aku punya ide"
"Apa?" tanpa membalas Elda pergi ke dalam elep dan kembali dengan kaum emak
"Ma kok kesini?" tanya Alda
"Kaum nyonya nyinyir mulu... Dimohon kembali ke elep" ucap sulthan
"Mah balik disini bahaya" ucap horjel, mereka bertiga tak mebggubris mereka membawa kotak yang mereka bawa dan
"Mama... 😂"
"Apa?"
Mereka mendandani orang itu sampai cantik sekali tampaknya padahal pria lalu mereka menelpon polisi dan menunggu polisi tiba
"Hai.. Nama kalian siapa?" tanya Alda halus
"A aku Natanael dartanta"
"Aku Rizard Efraim kak"
"Aku Gebista Arizona"
"Kenalin aku kak Emeralda Endriana Askalania, panggil aja kak Al, ini kak Elda itu tante lisa tante Rafika dan tante Yosephine"
"Ini pahlawan kartono nya gak dikenalin kok cuman yang kartini doang?" ucap horjel berlagak miring
"Hehe maaf ini om horjel ini om aldi dan ini om sulthan"
"Kalian tinggal dimana?" tanya sulthan
"Kami tinggal di kota dulu sebelum kami diculik kami saudara senasib orang tua kami dibunuh dan kami diculik" ucap Natanael
"Kami bertemu dimarkas mereka mendengar bahwa kami akan dijual maka kami berencana akan melarikan diri dan tibalah hari ini" perjelas gebi
"Oala.."
"Sekarang kalian akan pergi kemana?" tanya Lisa
"Gatau tan.. Sekarang meski kami bebas tapi kami sekarang tanpa tujuan" ucap efraim
"Yasudah kalian mau nggak jadi anak angkat tante?" tanya Lisa
"Tante nggak keberatan apa nerima kami?" tanya gebi sumringah
"Engga kok"
"Tapi aku keberatan" ujar Rafika
"Kenapa?" tanya lisa
"Kan kita harus menegakkan keadilan"
"Iya terus?"
"Jadi Gebi dan Efraim jadi anak aku terus Natanael jadi anaknya Yosephine"
"Lah kenapa?"
"Kan anakmu udah 3 anakku masih 1 anaknya Yosephine 2 jadi biar adil punya 3 semua"
"Lah tapi kan.."
"Betul gak aldi? Alda? Elda?"
".."
"Noh kan berarti setuju semua"
"Aldi.. Alda.. Elda.. Liat aja nanti sampek rumah mama mutilasi kalian mama cincang jadi 99 bagian mama goreng mama kasih makan anjing tulang kalian😬"
"Kaborrr" mereka lari kedalam elep jadinya kaum emaklah yang menjelaskan ke polisi
"Jadi ini bagaimana ceritanya bu?"
"Nah kami tuh ya pak lagi jalan jalan" awal lisa
"Mana ada jalan ora.g pake elep" potong rafika
"Udah ah gini loh.. Pak kan kami lagi rekreasi" ucap yosephine
"Gaada rekreasi kan anak anak kagak libur" potong lisa
"Ish kalian ga becus gini loh pak kan kami turun dari gunung terus.."
Ucap Rafika"Mana ada orang kita kan jalannya melingkari gunung bukan langsung turun" potong lisa
"Au ah gini loh kan kami habis piknik terus.." ucap yosephine
"Piknik tuh kagak nginep nah kita kan nginep" potong lisa
"Aduh bu.. Ini gimana sih.."
Merasa menunggu cukup lama kaum pria pun turun dan menjelaskan dengan bantuan mak mak yang amat teramat remvong
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Yang Jauh Bukan Berarti Hilang
Non-FictionPersahabatan dengan canda tawa suka duka berbagai cerita harus terpisahkan tapi Tuhan mempersatukan mereka meski tidak dengan waktu yang singkat, Keluarga yang kacau balau, Asmara yang penuh tipuan dan ekonomi yang naik turun tapi itulah yang memper...