Retak dan Hancur

18 7 2
                                    

"Kok gitu sih dia itu.."

"Gatau aku bri"

"Emang dia ada masalah apa ma kita?"

"Kayaknya sih nggaada"

"Kok malah aduh"

"Au ah"

.

Pulang sekula

.

"Ian kamu nanti mau kemana?"

"Gak kemana mana kenapa"

"Mabar kuy.."

"Kuy kuy kuy"

"Eh aku boleh ikut nggak?" ervan menghangatkan suasana

"Boleh emang mau ikut van?" brian girang

"Iya aku mau ikut"

"Van... Ayok ke mall kamu yang traktir ya.." intan tiba merusak suasana

"Yah.. Tapi aku kan mau"

"Kamu pilih si tikus belang(brian) kodok zuma(euro) kucing garong(ferdi) ma kadal lengket(tarez) apa malaikat kamu yaitu aku?"

Malaikat bukan malaikat maut yang iya_brian

"Aku milih kamu, maaf ya my"

"Oiya gapapa kok udah sana main seneng seneng, ayok sahabat sahabat aku" Brian menekankan 3 kata terakhir

.

"Kok dia lebih milih tuh malaikat maut sih?" euro buka suara

"Gatau tuh" tarez menjawab apa adanya

"Padahal kan dia dulu selalu memprioritasin sahabat nya lebih dari apapun" brian memperkuat argumen banyak temannya

''Aku kecewa" Ferdi menutup argumen dengan ucapan sejuta makna

"Aku juga"

Rafli dan Zulfi hanya mendengarkan saja tanpa menggubrisnya

.

Nextday

.

"Van aku boleh nyontek punya kamu nggak? Aku belum nih hehe.."

"Oh iya boleh rez.. Nih.."

"Ervan.. Aku juga mau nyontek punya kamu.." Intan tiba dan langsung menyambar buku Ervan yang dipegang tarez

"Heh gua mau nyontek duluan apa apaan lo main samber aja!"

"Apa sih nih ribut ribut" Ferdi datang dan menengahi padahal di pinggir dianya

"Tau nih masih pagi juga"

"Iniloh.. Kan aku udah bilang mau nyontek ke Ervan nah aku ambil bukunya terus disambet ma nih mak lampir"

"Cukup kamu panggil dia mak lampir!" ervan mengejutkan kedua belah pihak

"Ada apa sih rame banget jadi pingin ikutan" brian tersenyum namun tatapan tajam ervan merusak senyumnya

"Gajadi deh aku nonton aja" brian menggigit bibir bawahnya lalu datanglah sepasang kucing yang selalu nempel yaitu rafli dan zulfi

"Woi.. Wah.. Pagi pagi dah pada ngumpul aja nih" Zulfi hangat

"Ikutan ya" Rafli tersenyum manis

"Heh siniin bukunya gak?!" Tarez menarik buku itu

"Gamau!" dan terjadilah tarik tambang eh tarik buku

Jarak Yang Jauh Bukan Berarti HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang