"Woyy Fid..., Chafid" teriak Steva sekeras mungkin, tapi Chafid tidak juga mendengar teriakan Steva.
"Bolot banget tu anak, tu kuping masih berguna ngga si" gerutu Steva. Dan akhirnya Steva nyamperin Chafid.
"Bolot lo, gue teriak teriak lo ngga denger, kaya orang gila tau gue aht" ucap Steva yang Sedari tadi mengerutu.
"Gue ngga denger, gue pake hendset nyet!" Jawab Chafid dengan ngegas.
"Biasanya aja kali ngga usah ngegas! Sahut Steva.
"Mulut mulut gue, suka suka gue lah" ucap Chafid yang ngga mau kalah omongan.
"Aaahh.... rese lo" ucap Steva sambil menyikut perut buncitnya si Chafid.
"Lo kesini mau ngapain?" Tanya Chafid.
"Ya mau nyamperin lo lah emang gue mau ngapain lagi bego! Ucap Steva dengan kesal.
"Terus ngapain nyamperin gue?" tanya Chafid.
"Dasar pikun!!". Ucap Steva sambil menjitak kepala Chafid.
"Emang apa?" Tanya Chafid seperti orang ling lung.
"Katanya lo mau ngomong ke gue setelah pulang sekolah, nahh gue kesini mau dengerin omongan lo, paham mbah?" Jelas Steva dengan panjang kali lebar, ehh maksut gue panjang lebar.
"Apa lo tadi panggil gue mbah?" Tanya Chafid sambil memegang telinganya dan mencondongkan badan ke kanan.
"Kalau iya kenapa?" Tanya Steva dengan nantang.
"Sebel gue sama lo" ucap Chafid.
"Lo mau ngomongin apa?¿" tanya Steva kembali.
"Ouh, soal itu, gue mau ajak lo makan siang, lo mau?, mau ya pliiss" Ucap Chafid dengan memohon mohon ngga jelas."Yaudah ayo" jawab Steva sambil menaikkan kedua alisnya.
"Ayo" jawab Chafid.
♧♧♧
"Ehh btw si Steva kemana ya, kok ngga biasanya dia ngga pulang sama kita" ucap Reyna dengan celingukan.
"Iya, kemana tu ilangnya bocah alay" ucap Shellina.
"Gue telfon aja kali" ucap Shellina sambil mengeluarkan hpnya di tas.
"Yaudah cepetan" ucap Reyna yang masih juga celingukan.
Shellina menelfon beberapa kali namun tidak juga diangkat. Dan Reyna mengernyitkan dahinya seperti melihat sesuatu tetapi dari jauh.
"Ngapain lo kaya gitu?" Tanya Shellina.
"Ngga, gue kaya liat si Steva sama Chafid naik mobil berdua" ucap Reyna mengerakkan telunjuknya di pipi.
"Ahh ngaco lo" ucap Shellina ngga percaya.
"Oo mungkin dia udah jadian, terus tadi kencan pertama" ucap Reyna sambil tepuk tangan kegirangan.
"Mungkin juga tapi kok Steva ngga ngasih tau kita sih" ucap Shellina kesal.
"Besok kita palak dia abis abisan" solusi Reyna.
"Liat aja besok Stev, abis lo" ucap Shellina dengan sadis.
"Ayo main ke rumah gue, tenang nyokap sama bokap gue ngga ada di rumah" ajak Shellina.
"Sorry, gue ada acara sama kakak gue, sorry ya" ucap Reyna seperti orang yang salah aja.
"Yaudah, bye" Ucap Shellina sambil melambaikan tangannya.
"Bye" begitupun Reyna.
Maaf kalo ngga nyambung atau ada typo✌👀. Jangan lupa beri suara dan komen. Slow update oke.
Follow,, NdyAsy🌾
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELLINA
Teen Fiction{REVISI SETELAH END!} "Seolah lo pergi dan ngga kembali" ¤Alan Arsenio Recard¤ "Jauh maupun kita deket, rasa cinta gue ke lo ngga bakal berkurang sedikitpun" ¤Shellina Ayu Larasati¤ Seperti apa kisahnya? Baca terus! Oke👌 Happy reading:)