Matahari sudah menyinari jendela kamarku. Dan aku langsung terbangun dan melihat jam di kamarku.
"Duhh bisa telat ni" gumam Shellina.
"Ma Shellina berangkat dulu ya" pamit Shellina ke mamanya yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
"Sarapan dulu gih sana" suruh mama Shellina sambil menunjuk hidangan.
"Ngga ma, Shellina ngga laper, ini juga udah telat" ucap Shellina sambil tersenyum manis dan melihat jam ditangannya.
"Yaudah, hati hati ya, bawa mobilnya jangan ngebut." Ucap mama Shellina yang memberi perhatian.
"Iya mama" jawab Shellina.
♧♧♧
Sampai sekolah gerbang sekolah pun telah ditutup 5 menit yang lalu. Ini nasib buruk Shellina.
"Yahh, gerbang udah ditutup, gimana nihh" ucap Shellina dengan memonyongkan bibir tipis kemerahannya.
Dari kejauhan nampak seorang laki laki yang sedang berlari sekecang kencangnya.
"Shellina" sapa Alan dengan ngos ngosan dan keringat bercucuran.
"Haii, lo telat juga?" Tanya Shellina.
"Iya" ucap Alan sambil mengatur nafasnya.
"Pulihin dulu nyawa lo, kayaknya ada yang ketinggalan di jalan deh" canda Shellina sambil tertawa.
"Mulutnya dijaga, yang gue pulihin tu napas gue bukan nyawa gue, sembarangan aja" ucap Alan sambil mendorong Shellina.
"Tau aht" ucap Shellina.
"Kita lompat pager belakang aja kali" ucap Shellina memberi ide.
"Nahh ide bagus" ucap Alan dengan menepuk bahu Shellina.
"Yuk" ajak Shellina, dan Alan hanya mengangguk.
"Akhirnya" ucap Shellina lega.
"Ntar kalo jalan ngendap ngendap, biar ngga ketahuan Pak Samsuri" ucap Alan, dan Pak Samsuri itu guru terkiller di SMA Bhakti Jaya.
"Iya iya gue juga tau" ucap Shellina sambil jalan ngendap ngendap.
"Ahhg itu kan Pak Samsuri lagi keliling" ucap Shellina sambil mencari tempat persembunyian.
"Aduhh sembunyi dimana nih, ini kan di koridor sekolah" ucap Shellina sambil menggaruk nggaruk kepala.
"Gue punya ide" ucap Alan.
"Sini gue bisikin" ucap Alan sambil menarik tangan Shellina.
"Ide bagus" ucap Shellina sambil memberi acungan jempol.
"Yaudah cepetan akting" suruh Alan.
"Bentar, gue harus bedakan yang tebel biar kelihatan pucat" ucap Shellina sambil bedakan.
"Gimana udah kelohatan pucat gue" ucap Shellina sambil ngaca.
"Allahu akbar..., itu dah kaya mayat hidup" ucap Alan dengan tertawa terbahak bahak.
"Ya biarin, biar orang orang itu percaya kalau gue sakit" jelas Shellina.
"Yaudah ayo buruan, rempong banget si" keluh Alan.
"Iya iya, bawel banget si" ucap Shellina.
"Pengen gue jitak pala lo" ucap Alan kesal.
"Yaudah nanti kalau Pak Samsuri dah mau kesini lo langsung gercep" saran Alan.
"Iya" jawab Shellina.
"Pak Samsuri mau kesini cepet!" Suruh Alan.
"Iya iya" jawab Shellina.Shellina pun telah melakukan akting yang sempurna, yaitu pingsan dan pas Pak Samsuri mau nyamperin Shellina, Alan langsung pergi, dan Shellina dibawa ke UKS putri.
"Ya ampun muka Shellina pucat banget" ucap Pak Samsuri. Lho Pak Samsuri ko bisa kenal sama Shellina?. Shellina, Reyna, dan Steva itu sudah terkenal di sekolah, karena sering bohongi guru, bertengkar, dan bolos.
Aku panggil temenya aja kali buata jagain Shellina, batin Pak Samsuri.
"Shellina pingsan" jelas Pak Samsuri pada Reyna dan Steva.
"Yang bener pak?" Ucap Steva syok.
"Iya, sekarang dia di UKS putri, kamu jagain dia ya" ucap Pak Samsuri.
"Siapp pak" ucap Reyna sambil menaikkan kedua alisnya.
"Shell lo kenapa pingsan?" Tanya Reyna.
"Ahhahahaha, gue cuma akting doang" ucap Shellina.
"Ko bisa?" Tanya Steva.
"Ya bisa lah, tadi gue sama Alan itu telat trus Alan punya ide, yaitu gue pingsan, gue itu tadi lihat Pak Samsuri keliling. Ntar pas Pak Samsuri mau nolongin gue, Alan kabur, gitu ceritanya" jelas Shellina panjang lebar.
"Ouh gue kirain lo pingsan beneran" ucap Steva.
"Ya nggak lah" jawab Shellina.Jangan lupa beri suara dan komen. Maaf kalau ada typo atau ngga nyambung. Slow update oke.
Follow,, NdyAsy🌾
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELLINA
Teen Fiction{REVISI SETELAH END!} "Seolah lo pergi dan ngga kembali" ¤Alan Arsenio Recard¤ "Jauh maupun kita deket, rasa cinta gue ke lo ngga bakal berkurang sedikitpun" ¤Shellina Ayu Larasati¤ Seperti apa kisahnya? Baca terus! Oke👌 Happy reading:)