Part 14

45 19 3
                                    


"Woyy" sapa Steva ke Shellina.

"Ngga usah teriak teriak juga kali"

"Udah kebiasaan tu bocah" sahut Reyna.

"Lama lama gue bisa tuli muda" Steva terkekeh.

"Kantin kuy" ajak Steva

"Gue ke kelas aja, kalo lo berdua mau ke kantin, ke kantin aja" ucap Shellina sambil berjalan menuju kelas.

"Yaudah ayo" ajak Steva kembali dan Reyna mengangguk.

"Shell, nanti pulang sama gue" ajak Alan. Ia mau mengajak Shellina ke suatu tempat.

"Ngga gue bisa pulang sendiri"

"Ngga ada penolakan!" Ucap Alan. Kalau Alan sudah mengatakan itu. Apa boleh buat Shellina¿.

"Terserahh" Shellina pun hanya memutarkan bola mata dengan malas.

                                           ♧♧♧

"Ayo buruan pulang" ucap Alan.

"Mau kemana sih" Shellina pun kesal. Dia paling ngga suka diatur atur.

"Ikut aja apa susahnya sih" Shellina hanya pasrah, memutarkan bola matanya dengan malas dan menghembuskan napas dengan gusar.

"Lo tunggu sini, gue ke parkiran dulu"

"Hmm"

Awal perjalanan sampai tempat tujuan tidak ada pembicaraan. Hening.

"Lo ngapain bawa gue kesini" tanya Shellina  kesal.

"Diem ngga usah banyak tanya"

"Dasarr kutu kupret!"

"Lo curut!"

"Lo anjing!"

"Lo monyet!"

"Lo anjing laut!"

"Serahh lo" ucap Alan sambil memutar bola mata dengan malas. Alan tepuk tangan dan keluarlah Aril dengan Thalia.

"Ini siapa" tanya Shellina.

"Kenalin ini Thalia, pacar gue" ucap Alan sambil menunjuk Thalia.

"Ini Aril, sahabatnya Thalia" Alan menunjuk Aril.

"Terus lo ngapain bawa gue kesini" jeda sebentar "Mau ngenalin pacar lo?"

"Iya, gue mau ngenalin pacar gue dan ngenalin lo sama Aril"

"Udah itu doang" ucap Shellina sinis.

"Gue ngenalin lo sama Aril biar lo ngga jomblo terus, biar lo punya pasangan" jelas Alan.

"Ihh ngga penting banget" ucap Shellina sambil meninggalkan mereka bertiga. Tapi Alan mengahadang Shellina. Alan membujuk Shellina supaya tidak pulang dulu.

"Kita sekarang main ke rumah Aril yuk" ajak Thalia. Dan Shellina  terpaksa mengiyakannya.

Merek berempat menuju ke rumah Aril. Entah apa yang membuat Thalia ingin ke rumah Aril. Sesampai di rumah Aril Shellina melihat semua sisi di rumah Aril yang mewah dan megah itu.

"Ini rumah lo Ril" tanya Shellina yang tak lepas dengan penglihatannya yang sedari tadi menolah noleh.

"Iya" jawab Aril singkat. Aril memang bisa dikatakan cool boy juga bisa dikatakan good boy. Karena ia pintar dan sering mendapat juara kelas.

"Jujur rumah gue ngga sebesar ini, gila rumah atau istana" gumam Shellina.

"Jujur rumah gue ngga sebesar ini, gila rumah atau istana" gumam Shellina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiranya seperti itulah rumahnya Aril.

"Udah ayo masuk" ajak Aril. Dan mereka bertiga hanya mengangguk.

Mereka berempat duduk di sofa ruang tengah. Dan muncullah seorang cewek separuh baya dari tangga lantai dua. Rumah Aril berlantai tiga. Ngga kebayang megahnya kek apa:v

"Ini siapa Ril" tanya perempuan itu.

"Kenalin ma, ini Alan pacarnya Thalia, dan ini Shellina temennya Alan" ucap Aril sambil menunjuk Alan dan Shellina  secara bergantian.

"Alan tante" ucap Alan sambil bersalaman dengan mamanya Aril. Dia adalah Merryska.

"Saya Shellina tante" ucap Shellina dan melakukan hal yang sama dengan alan, yakni bersalaman dengan Merryska.

Deg!

"Gue salaman sama Tante Merryska kok rasanya ada yang aneh, kenapa gue ngerasa gimana gitu" batin Shellina.

"Kok kayak ada rasa yang mengganjal gitu pas salaman sama anak ini" batin Merryska.

"Heyy" ucap Alan sambil menaik turunkan tangannya di depan mata Shellina.

"Hah?" Tanya Shellina yang baru sadar dari lamunannya.

"Lo ngelamun apa gimana sih, aneh"

"Hahh ngga, gue ngga ngelamun" Shellina ngeles. Dan Alan hanya menghembuskan napas gusar dan menggeleng nggelengkan kepalanya.

"Ko ngga ngasih tau kalo temen kamu kesini?"

"Kalian berdua baru kenal ya sama Aril, ko keliatan canggung gitu?"

"Kalian mau apa, biar tante nyuruh bibi buat buatin"

"Kalian berdua sekolah dimana?"

Selama di rumah Aril, mama Aril mengeluarkan banyak pertanyaan. Kiranya seperti itulah pertanyaan pertanyaannya. Alan dan Shellina hanya menjawab dengan bergantian dan santai.

Waktu menunjukkan pukul 17.46 WIB. Matahari mulai tenggelam secara perlahan. Jangkrik pun mulai mengeluarkan seruan seruannya. Dan mereka bertiga akhirnya memuskan untuk pulang ke rumahnya mereka masing masing dan istirahat.

"Tante berhubung sudah petang, saya pulang dulu" pamit Shellina sambil mencium punggung tangan Merryska. Merryskan hanya mengangguk dan disusul senyuman dari bibirnya.

"Kita juga pamit mau pulang, takutnya Bunda nyariin" pamit Thalia dan juga tak lupa menyalimi Merryska. Begitupun Alan ia juga pamit dan melakukan hal sama dengan Shellina dan Thalia.

"Iya, kalian hati-hati ya dijalan" ucap Merryska.

"Iya tante" jawab mereka bertiga kompak.

"Oh iya, kamu antar Thalia pulang, masa Thalia kesini bareng kamu terus pulangnya sendiri" ucap Merryska sambil melirik Aril, anak emasnya.

"Iya mah" jawab Aril. Mereka berempat pun beranjak dari rumah Merrsyka dan Aril. Dan harus mengantar pasangannya masing masing. Ralat bukan pasangan tepatnya teman/sahabat.

"Masa Alan nganterin Shellina sih, harusnya kan gue yang dianterin, arrghh ngerusak momen gue sama Alan aja deh dia, awas aja lo" batin Thalia.

Thalia kesal, ia mengerucutkan bibirnya disambung dengan menghentak hentakkan kakinya. Aril yang melihat hanya menaikkan satu alis.

                                             ♧♧♧

"Makasih Lan" ucap Shellina sambil melepas helm.

"Sama sama, udah gih sana, mandi terus istirahat" jeda sebentar "bau asem" ucap Alan sambil menutup hidungnya.

"Emang lo ngga bau apa" ucap Shellina sambil meninggalkan Alan di depan rumahnya. Alan hanya menyengir dan beranjak pergi dari rumah Shellina.






Haii👋

Ada hubungan apa ya Merryska sama Shellina, kok aneh gitu?

Alan gimana sih masa pacarnya ngga dianterin, malah nganterin Shellina. Apakah ada rasa yang muncul antara Alan dan Shellina?

Oh iya, kalian mau aku buatin cast ngga?

Wajib comment oke!👌

Maaf kalau ngga dapet feelnya atau kalau ada typo. Maaf juga kalo absurd. Jangan lupa votmment, follow juga boleh. Jangan bosan ya baca Shellina. Slow update oke👌.

Follow,, NdyAsy📍

Byee👋

SHELLINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang