Part 15

38 17 2
                                    

Matahari kembali terbit. Cahaya silau pun mulai masuk ke kamar Shellina melalui jendela kamarnya. Shellina yang merasa kesilauan pun akhirnya bangun dan mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya.

Ia pun melihat jam kecil di atas nakas. Jam menunjukkan pukul 06.03 dan ia langsung bergegas mandi, memakai seragam hari ini, menyisir rambut hitam kecoklatan, tak lupa memakai sedikit bedak dan mengolesi bibirnya dengan lip tint. Setelah itu ia pun turun untuk sarapam pagi bersama.

"Morning all" ucap Shellina yang sedang menuruni tangga.

"Hmm" ucap Davino. Shellina hanya memutar bola matanya dengan malas dan mengerucutkan bibirnya.

"Pagi juga sayang" ucap Revika. Shellina balas senyuman yang mencetak lesung pipi kecil di pipi kirinya.

Setelah itu ia duduk di kursi yang telah ia pilih. Hening. Itulah suasana sekarang, tidak ada percakapan antara mereka, karena keluarganya tau tata krama makan itu seperti apa.

"Yaudah ma, bang, gue berangkat dulu" pamitnya, tak lupa ia mencium punggung tangan Revika. Dan bagaimana Davino? Shellina hanya melambaikan tangan ke Davino. Papanya? Lagi di luar negeri.

"Lah ini kenapa mobil gue ngga ada" ucap Shellina yang sedari tadi celingukan mencari mobilnya. Kemana mobil itu?.

"Bang mobil gue dimana?" Teriak Shellina dengan nada tinggi, pasalnya ia di garasi dan Davino di ruang makan.

"Mobil lo gue servis semalem, bemper mobil lo agak penyok" teriak Davino dari ruang makan.

"Lo apain sampe penyok" ucap Shellina sambil menghampiri Davino di ruang makan.

"Gue semalem ngga sengaja tabrakin mobil lo ke pohon"

"Kampret!" Ucap Shellina kesal lalu ia keluar dan berangkat ke sekolah jalan kaki atau naik angkot. Kenapa Davino ngga nganterin Shellina? Motor Davino juga lagi di bengekel, itu alasan kenapa semalem ia pinjem mobil Shellina. Sekolah dengan rumahnya lumayan jauh. Yakali Shellina jalan kaki:v.

"Duhh gimana nih, bisa telat gue, ditambah dihukum hormat ke bendera di lapangan, bisa item gue" gerutu Shellina.

Tiba tiba ada lelaki yang memberhentikan motornya di depan Shellina. Ia beruntung ada lelaki yang mau nebengin ke sekolah.

"Mau nebeng ngga" tanya lelaki itu.

Shellina  menoleh ke belakang "Alan" yaps. Dia adalah Alan.

"Tumben jalan kaki, biasanya juga bawa mobil"

"Mobil gue di bengkel" ucap Shellina sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Lo kok bisa disini?"

"Ya bisalah apa yang gue ngga bisa" ucap Alan seraya menaikkan kedua alisnya.

"Nilai fisika lo tu jelek semua, jangan belagu lo!" Alan hanya menyengir dan menggaruk nggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Yaudah buruan ayo, keburu telat!" Shellina pun langsung menaiki motor Alan.

Selama perjalanan hening. Tak ada pembicaraan sama sekali setelah pembicaraan gaje tadi. Dengan tak sadar ada mobil berwarna silver yang mengikutinya dari belakang.

"Ngapain sih Shellina, dasar cewek keganjenan, udah tau Alan punya gue" gerutu perempuan itu dari dalam mobil dan terus mengikuti mereka berdua.

"Awas aja lo!" Ucap perempuan itu kesal sambil memukul setir mobilnya. Dan tercetaklah senyum miringnya.

                                          ♡♡♡

"Thanks" ucap Shellina sambil melepas helm yang dipakainya.

"Hmm"

"Nanti lo pulang sama gue, gue ngga terima penolakan" ucap Alan sambil meninggalkan Shellina di parkiran.

"Ehh bangsat, tungguin!" Teriak Shellina lalu mengejar Alan. Hari ini Shellina beruntung, bel masuknya kurang lima menit lagi.

Sesampai di kelas ia disambut dengan obrolan teman temannya, ada juga  yang teriak teriak, ada juga yang nyanyi sambil menghapus papan tulis putih. Shellina yang melihat hanya menggeleng nggelengkan kepalanya lalu menghampiri dua teman konyolnya Steva dan Reyna.

"Shellinaa" teriak Steva.

"Gue bilang udah berapa kali, ngga usah teriak, kek anak kecil aja lo" Steva hanya menyengir seperti tak punya dosa aja.

Tak lama kemudian Bu Martha selaku guru biologi pun masuk untuk mengajar. Setelah tiga jam mata pelajaran berlalu, berbunyilah bel istirahat. Dan murid murid langsung berhamburan keluar dari kelasnya masing masing.

"Ke kantin yuk" ajak Steva.

"Okey" sahut Reyna. Dan Shellina hanya membuntuti di belakang.

Sesampai di kantin Shellina merasa ada yang meperhatikannya dari jauh. Ia pun menoleh dan ternyata benar Raisa memperhatikannya dan tercetaklah tersenyuman miring. Shellina juga membalas dengan senyuman miring.

                                          ◇◇◇

Alan
Gue tunggu diparkiran

Read

Sesampai di parkiran Shellina melihat Alan sudah stay dan duduk di motornya.

"Buruan, lemot banget!" Ucap Alan dan Shellina  hanya memutar bola matanya dengan malas. Ia pun menaiki motor Alan.

Di sela sela perjalanan ada orang yang menghadang Alan dan Shellina. Alan pun turun lalu menghampiri orang itu.

"Woyy, turun lo!" Ucap Alan dengan nada rada meninggi. Akhirnya orang itu pun turun setelah mendengar ucapan Alan.

"Thalia" ucap Alan terkejut. Shellina yang tadinya berdiri di samping motor Alan kini menghampiri mereka berdua.

Thalia bertepuk tangan lalu berkata "Baguss, deketin orang yang jelas jelas milik gue" ucap Thalia sambil mendorong pelan Shellina.

Tanpa aba aba Thalia lalu menjambak rambut Shellina. "Apaan sih lo, Alan cuma mau nganterin gue pulang" ucap Shellina meringis kesakitan.

Alan yang melihat pertengkaran itu langsung mengeplak jidatnya pelan lalu menghampiri mereka berdua. "Apa apaan sih lia" ucap Alan sambil menepis tangan Thalia yang menjambak rambut Shellina.

"Lo yang apa apaan, udah punya cewek masih aja cari yang lain, dasar buaya!" Ucap Thalia sambil membalikkan badan dan berjalan, tapi langkah Thalia berhenti dan kembali menoleh kebelakang.

"Oh iya Lan, mulai sekarang kit putus!" Alan seketika langsung mengacak ngacak rambutnya. Ia frustasi.

"Liaa..." teriak Alan ketika mobil Thalia sudah tak kelihatan.

"Siall"








Haii👋

Gimana part ini¿ gaje? Oke ini gaje.

Hayo siapa yang ngikutin Shellina dan Alan dari belakang waktu pagi?

Maaf kalo ngga dapet feelnya. Maaf juga kalo ada typo. Jangan lupa vomment, follow juga boleh.
Slow update oke😍❤.

Follow,, NdyAsy🐙

Author sayang kalian!❤

Byee👋

SHELLINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang