Jangan lupa klik bintang bagian pojok kiri and comment ya.
☆.Minggu pagi ini Shellina merencanakan jogging. Sudah lama ia tidak jogging keliling kompleks. Entah akhir akhir ini Shellina mager. Tapi entah kenapa ia jogging, mungkin ingin merasakan sejuknya udara di pagi hari.
"Huuft, capek" monolog Shellina sambil mengelap keringat dengan handuk kecil berwarna biru laut yang dikalungkan di lehernya.
"Istirahat dulu kali ya" lanjut Shellina.
Shellina langsung duduk di bawah pohon besar yang kebetulan ada kursi panjang di bawahnya.
Shellina mengernyitkan keningnya layaknya seperti melihat sesuatu dari jauh. Shellina tak asing dengan laki laki berhoodie abu-abu, memakai celana jeans, serta rambut acak-acakan. Semakin dekat, semakin jelas pula siapa laki laki familiar itu.
"Elo Lan" sapa Shellina. Ya itu adalah pacar Shellina, Alan.
"Lo ngapain disini" tanya Alan. Setelah itu Alan turun dari motor dan menghampiri Shellina. Lalu duduk di sampingnya.
"Jogging"
"Elo?"
"Ohh gue, habis beli sarapan nih" ucap Alan seraya memperlihatkan sekantong plastik bewarna putih.
"Eh liat deh di bahu lo ada kupu kupu" ucap Alan.
"Aaaa!" Jerit Shellina. Ia sangat takut pada kupu kupu. Padahal kupu kupu begitu indah.
"Lo takut?" Tanya Alan dengan nada mengejek.
"Singkirin kupu kupunya!" Titah Shellina. Shellina benar benar takut pada kupu kupu. Tapi Alan malah meraih kupu kupu dari bahu Shellina lalu ia tempelkan ke hidung Shellina.
"Aaaaa, hiks..., aaaaa!" Shellina menangis. Hal itu membuat Alan merasa terlalu keterlaluan sampai sampai Shellina menangis. Lalu Alan menerbangkan kupu kupu itu.
"Udah ngga ada kupu kupunya" ucap Alan lalu mendekap Shellina.
"Maafin gue ya, gue ngga tau lo setakut itu" ucap Alan. Tak ada respon dari Shellina.
"Shell, jangan marah ya, gue cuma bercanda" ucap Alan sambil menopang wajah Shellina dan menghapus air matanya.
"Gue takut Lan" lirih Shellina sambil terisak.
"Iya maafin gue ya" ucap Alan lalu disusul anggukan dari Shellina.
"Yaudah lo makan ini, lo belum makan kan" ucap Alan sambil menyodorkan sekantong plastik putih yang sedari ia genggam.
"Lo gimana"
"Udah lo makan aja, nanti gue beli lagi, ini sebagai permintaan maaf gue karena udah bikin pacarnya Alan nangis" ucap Alan dengan mengimut ngimutkan nada bicaranya.
"Apaan sih"
"Shellina" sapa seorang laki laki dari samping Shellina.
Shellina menoleh ke samping, ia refleks sebab namanya terpanggil.
"Ehh mata lo ko sembab, abis nangis ya" ucap Arka lalu menatap Alan yang tadi diam.
Arka menarik baju Alan sekitar leher "Elo kan yang buat Shellina nangis" ucap Arka sambil menonjok muka Alan.
"Santai dong" ucap Arka sambil merapikan bajunya.
"Lo apain Shellina? Hah?" tanya Arka dengan napas tak teratur.
"Stop, apa apaan sih kalian, gue cuma kelilipan aja" jelas Shellina. Ia tak mau dua lelaki ini berantem gara gara dia.
Arka menopang wajah Shellina "Ngga mungkin Shell, gue tau persis gimana raut muka yang abis nangis sama abis kelilipan"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELLINA
Teen Fiction{REVISI SETELAH END!} "Seolah lo pergi dan ngga kembali" ¤Alan Arsenio Recard¤ "Jauh maupun kita deket, rasa cinta gue ke lo ngga bakal berkurang sedikitpun" ¤Shellina Ayu Larasati¤ Seperti apa kisahnya? Baca terus! Oke👌 Happy reading:)