01_DISASTER

1.7K 208 0
                                    

"Jelaskan padaku tentang berita ini!" ucap seorang pria dengan wajah lelah. Ia kembali duduk di kursinya seraya memijat pelipis. Nampak tidak ingin lagi memandang seseorang yang duduk di depannya.

Decapan keras menggema di ruangan tersebut. Seseorang baru saja melempar koran dengan tajuk berita besar 'Penyanyi Solo Populer Jeon Jungkook Tertangkap Kamera Bersama Member Grup Idol Rookie di Apartemen Miliknya'. "Hyung! Kau percaya? Kau percaya pada dis(bitch)patch?" tanyanya frustasi.

Pemuda bernama lengkap Jeon Jungkook itu bangkit. Ia menggeram kesal seraya meninju udara. "Sudah berapa kali kubilang! Gadis bernama Nancy itu mengikutiku!"

"Mengikuti, katamu? Lalu, kenapa kalian sampai berpelukan seperti ini? Berhenti membuat kepalaku pecah, Jungkook-ah!" timpal seorang pria lagi. Atasannya. Alias pemilik agensi yang menaungi Jungkook selama ini. CEO J&J Labels, Kim Seokjin.

Seorang pria lagi yang sedari tadi hanya duduk diam kemudian berucap. "Hyung, Jungkook-ah, bisa kita pikirkan ini baik-baik?" Ia tersenyum ketika berhasil menarik perhatian dua orang tersebut. "Jin-hyung, aku tahu Jungkook sering membuat banyak masalah akhir-akhir ini."

Jungkook mendecap kesal. "Jimin-hyung! Kau yang tidak bisa menjagaku dengan baik!" timpalnya kesal. Ia memandang sengit seseorang yang bernama Jimin tersebut. Manajer Jungkook, Park Jimin.

Jimin memandang iba ke arah Jungkook, pemuda yang sudah bersama dengannya semenjak debut pertamanya tujuh tahun lalu. Penyanyi paling populer bahkan tidak hanya di kalangan remaja -yang terlampau menggilainya- tetapi juga dari segala usia. Jangan lupa bahwa ia pernah menjumpai seorang wanita paruh baya memberikan sweater hasil sulamannya sendiri kepada Jungkook ketika pemuda itu berulang tahun.

"Aku tahu, aku kurang memperhatikanmu di luar karena pekerjaanku juga menumpuk di sini," Jimin menghela napasnya panjang. "Apakah kau pindahkan saja barang-barangmu ke sini, Jungkook? Agar tidak ada seorang pun yang akan mengganggumu lagi?"

Tawa keras terdengar menggema di seluruh ruangan. "Kau ingin aku tinggal di salah satu sudut ruangan gedung ini yang setiap malam sepi? Oh, atau kau ingin aku tidur di Lab Genius-nya Yoongi-hyung setiap malam?" Jelas sekali Jungkook tengah berkata sarkas sekarang. Ia mendecap begitu dilihatnya senyum tidak bersalah Jimin nampak.

Ruangan tersebut kembali senyap. Para pria itu terdiam dengan kening yang berkerut kompak. Seolah tengah mengeluarkan ide-ide yang akan membebaskan diri Jungkook dari Nancy, dispatch, atau apapun yang mengganggu pemuda itu di luar sana.

"Jimin-ah, bukankah kau sudah membereskan penguntit-penguntit itu?" Jin akhirnya bersuara. Wajahnya yang sedari tadi nampak lelah, bertambah semakin kusut.

Manajer Jungkook tersebut mengangguk cepat. "Tentu saja! Tapi, kau juga pasti tahu, kan, hyung. Anak ini memiliki banyak haters dan juga penguntit."

"Ya, karena dia dulu pernah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan laki-laki dewasa," timpal Jin seraya terkekeh. Ia dan Jimin tertawa keras seraya bercerita tentang kejadian tersebut. Berbanding terbalik dengan Jungkook yang hanya menampakkan wajah datar, sama sekali tidak tertarik.

Kenapa juga mereka masih mengingat kejadian lima tahun lalu, bukankah saat itu aku masih seorang rookie? Gumam pemuda itu dalam hati.

"Aish! Aku benci kalian berdua!" teriak Jungkook sebelum bangkit dan meninggalkan ruangan tersebut. Memilih untuk kembali ke apartemennya tanpa mengenakan masker dan juga apapun untuk menutupi identitasnya saat ini. Pikirnya, biar saja para penguntit itu puas mendapatkan semua berita tentang dirinya.

***

"Selamat siang yeorobun, bertemu kembali dengan Park Chaeyoung di sini. Well, mari kita lihat siapa di sana," monolog gadis itu seraya mendekat ke arah ponselnya. Ponsel keluaran terbaru yang ia dapatkan secara gratis. Ia tersenyum menyapa penggemarnya yang bergabung dengan tayangan langsung di akun instagram miliknya.

[END] THE GUY NEXT DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang