10_MEETING DAY

632 115 0
                                    

Komputer di depan gadis itu masih menyala. Menampilkan video barunya yang belum dua jam lalu selesai ia sunting. Pintu kamarnya terbuka, menampilkan wajah sang ibu yang hanya menghela napas.

Jihyun melangkah, ia meletakkan nampan berisi jus mangga dan kudapan. "Chaeyoung-ah, pindah ke tempat tidur," ucapnya pelan. Ia menggoyang-goyangkan pundak gadis itu.

Chaeyoung mengangkat tubuhnya malas. Ia meregangkan otot-ototnya. "Aku tidak mengantuk, eomma."

"Aigoo," Jihyun memberikan gelas berisi jus mangga. "Tidak mengantuk katanya." Ia terkekeh.

Gelas berisi jus mangga di tangannya langsung tandas setengah. Ia meletakkan kembali ke atas nampan. "Eomma, apa besok Jungkook juga akan sarapan dan makan malam di sini?"

"Tentu saja, dia bagian dari keluarga ini sekarang."

Mendengar jawaban sang ibu, Chaeyoung hanya mengembuskan napas panjang. Ia kembali memunggungi Jihyun yang kini menatapnya prihatin. Ibunya paham benar dengan apa yang ia rasakan. Tentu saja, orangtua mana yang akan lupa dengan kejadian besar yang menimpa hidup putrinya meski sudah bertahun-tahun berlalu.

Wanita itu bangkit. Ia mengelus pelan kepala Chaeyoung. "Kau tahu, kan, setiap orang memiliki kesempatan kedua?"

Selepas ibunya menutup pintu kembali, yang dilakukan Chaeyoung hanya menatap kosong ke arah layar komputer. Kalimat terakhir yang diucapkan Jihyun terus-menerus terputar oleh kepalanya. Setiap orang memiliki kesempatan kedua.

"Tapi," Chaeyoung mengembuskan napas panjang. "Kenapa sangat sulit, eomma?" bisiknya. Ia menyimpan video yang baru saja disuntingnya itu. Kemudian, membuat komputernya dalam mode tidur. Hanya ada satu tujuan Chaeyoung saat ini, kasurnya yang baru saja dirapikan oleh sang ibu.

***

"Lisa-ya, kudengar kau yang sekarang menangani wardobe untuk Jeon Jungkook?"

Lisa yang masih berkutat dengan beberapa potong setelan mengangguk bersemangat. Ia terkekeh ketika beberapa rekannya di ruangan tersebut mendesah kecewa. "Maafkan aku, tapi menolak untuk bergabung dengan sayap malaikat adalah hal bodoh."

Gadis itu lantas tertawa. Setengah menertawakan ucapannya, setengah lagi menertawakan rekan sesama timnya yang semakin nampak sebal. Semenjak lama, orang-orang di J&J Labels memanggil Jeon Jungkook sebagai 'sayap malaikat'. Julukan yang berhasil disematkan oleh pegawai kepada solois kelewat populer tersebut.

Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa Jungkook bukanlah seorang 'artis' yang benar-benar bersih. Bangkit dari skandal di awal debut, Jungkook juga cukup sering menjadi sasaran media. Namun, berita seperti itu sudah tidak terlalu ditanggapi oleh publik lagi.

"Aku duluan, ya!" pamit Lisa seraya berjalan cepat. Ia membawa buku sketsa tebalnya. Harta karun milik Lisa Kim, begitulah wanita itu menyebut.

Langkah Lisa berhenti di ruangan yang biasa digunakan untuk rapat. Jimin adalah satu-satunya orang di tempat tersebut. Pria yang langsung menyambutnya begitu ia tiba. "Jimin-ssi, apa rapatnya belum akan dimulai? Kenapa belum ada orang?"

"Masih ada sekitar 10 menit lagi," Jimin memeriksa jam di pergelangan tangannya. "Apa itu desain yang akan digunakan untuk comeback Jungkook kali ini?"

"Iya. Tapi, sepertinya timku harus menyesuaikan dengan konsep yang akan digunakan."

Lisa mengamati Jimin yang sedang melihat-lihat rancangannya. "Aku baru tahu kalau Jungkook-ssi adalah tetanggaku," ucap wanita itu percaya diri. Ia tersenyum bangga begitu Jimin menoleh kepadanya.

"Aku harap, kau bisa menjaga rahasia ini. Tolong kasihani aku," timpal Jimin. Ia bahkan sampai menangkupkan kedua tangannya.

Mereka lantas membicarakan hal-hal ringan sebelum pintu terbuka. Semua orang yang akan mengurus comeback Jungkook kali ini hadir. Lisa tersenyum ke arah suaminya yang juga datang. Mereka sibuk saling melempar senyum, sampai tidak menyadari seseorang yang menatap jengah.

Aku tidak menyangka akan bekerja bersama sepasang suami-istri aneh itu. Batin Jungkook. Keningnya mengernyit begitu melihat penampilan mereka, masing-masing mengenakan kemeja couple. Iewh! Beruntung rapat segera dimulai, jadi agaknya perhatian akan pasangan Taehyung-Lisa berhasil ia atasi.

"Aku rasa Euphoria akan lebih cocok untuk menjadi title." Chanyeol berbicara mereka tengah membahas keseluruhan isi album.

"Hyung, bukankah itu terlalu romantis?"

Jin yang duduk di samping Jungkook, lantas menepuk pundak pemuda itu. "Lagu romantis sedang trendi sekarang," timpalnya diakhiri senyum meyakinkan. Pimpinan J&J Labels itu mengangguk puas mendengar lagu yang diciptakan sendiri oleh Jungkook lah yang menjadi pilihan.

Sementara Jungkook hanya mengembuskan napas panjang. Ia memilih untuk menyandarkan punggung dan kembali memperhatikan jalannya rapat. Kali ini, ada tujuh lagu yang ada di albumnya. Satu title track berjudul Euphoria yang akan menjadi single untuk akhir bulan ini ini.

"Kita mendapatkan dua penawaran kontrak iklan, dari Samsung dan Hyundai untuk proyek kali ini," Taehyung memberikan berkas kepada Jin. "Dari Hyundai sudah memberikan konfirmasi kemarin sore, tapi kita masih harus menunggu Samsung."

Kedua alis Jin menukik begitu membaca kontrak yang masing-masing terletak di berkas berbeda. "1,5 milliar untuk kontrak setahun penuh? Apa saja yang kau bicarakan dengan dengan mereka? Ah, apakah masih Song-hyung yang mengurus?"

"Benar, sajangnim. Mereka meminta kontrak setahun penuh, sepertinya akan ada tiga kali proses syuting untuk ini. Kita sudah menerima setengahnya."

"Produk baru?" Jimin menyambung.

Taehyung mengangguk seraya tersenyum. "Baru dengan desain yang jauh lebih trendi, wah, kau harus melihat fotonya," sambungnya.

Rapat kali ini benar-benar menguras waktu semua yang hadir. Dari mulai Jin, yang hanya bertugas untuk menyetujui dan mengoreksi. Taehyung yang mengurus iklan dan segenap biaya yang harus dikeluarkan, termasuk merancang BEP album kali ini. Sampai Lisa bersama timnya yang harus rapat dua kali lagi dengan sutradara MV untuk membahas masalah kostum dan semua hal yang berkaitan dengan proses syuting.

Semua orang sudah pergi dan menjalankan pekerjaan masing-masing. Namun, bukannya ikut mengosongkan tempat, Jungkook justru nampak ingin berlama-lama. Ia menyandarkan punggungnya. Beberapa kali terdengar embusan napas panjangnya.

Ingatannya kembali ketika Chanyeol memilik Euphoria sebagai title track berikut single untuk album kali ini. Lagu dengan melodi lembut dan lirik yang dibuatnya beberapa tahun lalu. Enam tahun lalu lebih tepatnya.

Take my hand now, you're the cause of my euphoria.

Nada itu kembali dimainkan oleh ingatan Jungkook. Lirik yang ditulisnya semasa masih tinggal di dorm Wings Agency kembali terngiang. Jungkook kembali mengembuskan napas panjang. Ia bangkit dan pergi setelahnya. Benar-benar membuat tempat itu kini kosong melompong.

- To Be Continued -

[END] THE GUY NEXT DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang