Sudah hampir tiga bulan ini Chaeyoung berada di Busan. Ia benar-benar menjauh dari ponsel dan juga komputer yang dulu begitu melekat. Untuk memupus kebosanan, gadis itu selalu berada di bibir pantai. Beruntung rumah kakek-neneknya tidak terlalu jauh dari pantai. Ia bahkan masih dapat melihat jendela besar restoran seafood milik dua orang tua itu.
Sebenarnya malam telah lama datang, tetapi dirinya nampak masih betah berlama-lama bermain air. Kedua kakinya yang telanjang tergelitik merasakan pasir yang bergerak akibat ombak. Sementara rambutnya yang tergerai juga tergoda untuk bergoyang karena angin malam.
"Tidak bisakah kau mengenakan pakaian yang lebih tebal?"
Chaeyoung hampir saja terjatuh begitu merasakan seseorang memasang jaket dari belakangnya. Wajah Jungkook yang tengah tersenyum muncul. Pemuda itu hanya berdiri di depannya seraya tersenyum.
"Hai there, do you miss me?"
Tidak butuh banyak waktu bagi Chaeyoung untuk melompat ke pelukan pemuda itu. Air matanya turun tanpa diminta. Hampir tiga bulan lamanya bersikap tanpa pernah berkomunikasi selain melalui ponsel tiap kali Chanyeol atau orangtuanya berkunjung. Chaeyoung tahu bahwa ia memang merindukan sosok pemuda ini. Seseorang yang juga tengah memeluknya dengan erat.
Chaeyoung melepas pelukannya terlebih dahulu. Ia merasakan dengan lembut bagaimana Jungkook menghapus sisa-sisa air matanya. "Oh, kenapa aku jadi begitu cengeng seperti ini?"
"Ya, kau memang selalu cengeng," kekeh Jungkook. Ia harus menerima tulang keringnya nyeri setelah kaki Chaeyoung menendangnya kilat. "Sakit!"
Senyum di wajah pemuda itu kembali nampak. Ia kembali meraih gadis itu, seolah waktu akan segera pergi begitu ia melepas Chaeyoung. Angin malam melepas wangi vanila dari sela-sela rambut gadis itu. Membawa aroma yang sudah lama begitu ia rindukan.
Selepas konferensi pers tiga bulan lalu, Jungkook menempati janjinya kepada Chaeyoung. Ia memperbaiki semua hal, termasuk perilisan albumnya yang tertunda.selama hampir sebulan. Konferensi pers tersebut cukup berhasil mengubah persepsi masyarakat. Banyak pihak yang lantas berpaling mendukung Jungkook dan juga Chaeyoung.
Noh Man-bok harus mendapat gugatan dan wajib membayar denda. Sementara konsekuensi terparah tentu saja jatuh kepada Wings Agency. Semenjak beredarnya bukti yang menguatkan keterlibatan manajemen Wings dengan skandal Jungkook dan Chaeyoung, mereka lebih mendapat saksi moral. Banyak masyarakat yang mulai tidak lagi memperhatikan agensi tersebut. Bahkan menurut laporan, penjualan album baru grup yang digawangi Nancy melorot tajam. Sementara Reporter Byun ... ah, setidaknya Jungkook tidak mendapati orang itu berkeliaran akhir-akhir ini.
"Apa kau dari suatu tempat?" Chaeyoung bertanya selepas tersadar setelan formal yang dikenakan Jungkook. Ia mengamati penampilan pemuda itu dari atas sampai bawah.
"Aku baru saja menghadiri wawancara langsung, apa kau tidak tahu?"
"Apakah Anda sudah lupa bahwa saya tidak menggunakan ponsel selama tiga bulan belakangan ini, Jeon Jungkook-ssi?"
Tawa Jungkook meredam debur ombak yang kembali pecah. Ia mengeluarkan benda yang selama ini terpisah dari pemiliknya. "Aku mampir ke rumahmu dan mengambilnya. Kurasa sudah saatnya kau tahu kabar baik ini," ucapnya seraya menyerahkan ponsel milik Chaeyoung tersebut.
Keduanya duduk di atas pasir tanpa alas. Debur ombak dan angin malam mewarna kegiatan mereka malam itu. Apa lagi jika bukan membuka akun media sosial dan juga akun youtube Chaeyoung yang tentu saja sudah banyak perubahan. Namun, beruntung karena kerja keras yang dilakukan belakangan ini sudah berhasil meredam masyarakat dan membalik keadaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/217680502-288-k628864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] THE GUY NEXT DOOR
FanfictionBerkat skandal yang terjadi lima tahun lalu, Jeon Jungkook yang merupakan seorang solois kenamaan Korea mendapat banyak haters. Beberapa kali ia menjadi sasaran empuk media berkat haters dan penguntit yang selalu mengikutinya sepanjang waktu. Puncak...