"Hyung! Kau mengenal gadis itu?" Jungkook berdiri. Ia menunjuk Chaeyoung dengan wajah bingung bercampur terkejut.
Chanyeol bisa melihat ada tiga orang yang mengembuskan napas lega begitu dirinya hadir. Ia mencubit kedua pipi adiknya gemas. "Aigoo ... kenapa kau selalu membuat masalah?"
"Aku meminta maaf untuk Chaeng," lanjut Chanyeol. Tak lupa ia juga membungkuk hormat. Yang tentu saja, perbuatannya tersebut mengundang ekspresi lain dari wajah sang adik. Terbukti dengan kedua mata Chaeyoung yang membelalak sempurna.
"Oppa! Kenapa kau meminta maaf?"
"Ya, ppabo-Chaeng! Kau juga meminta maaf!"
Chaeyoung melepas lengan sang kakak dengan keras. Tak lupa kilatan tajam dari matanya tepat mengarah kepada Chanyeol. Sosok yang kini beralih menghampiri Jin dan juga Jimin di seberang mereka.
"Ya! Apa yang kau lakukan sampai bermasalah dengan Jungkook?" tanya Jennie berbisik. Ia menggeleng heran melihat wajah polos Chaeyoung kembali nampak.
"Aku tidak melakukan apapun, unnie!"
Dengan bertambahnya Jennie dan Chanyeol, ruangan tersebut semakin bertambah ramai. Walaupun tentu saja, yang bersuara paling banyak di sini masihlah Jisoo. Wanita itu sudah agak nampak lebih baik sekarang. Terima kasih kepada Jennie yang sudah mengingatkan Jisoo bahwa dia tengah mengandung.
"Jangan sampai permasalahan ini sampai ke media, apalagi kita semua tahu apa yang terjadi dengan mereka berdua lima tahun lalu," ucap Jisoo dengan suara tenang.
"Jungkook-ah, kau juga jangan ceroboh lagi. Aku lihat ketika kau ke mari bersama Chaeyoung, semua orang mengira dia kekasihmu."
Jungkook terkesiap. Menoleh secepat kilat ke arah Jimin. "Hyung! Aku? Menjadi kekasihnya?!"
"Ya! Memangnya siapa yang mau menjadi kekasihmu!"
"Tentu saja kau mau. Apa kau tidak ingat?"
"Itu karena ancaman bodoh labelmu dulu, Jeon Jungkook-ssi! Kau tahu aku jadi tid-"
"Berhenti!"
Dua orang itu kompak menoleh ke sumber suara. Jisoo lagi-lagi bertampang ngeri. Di sampingnya, Jennie berusaha untuk membuat istri pimpinan J&J Labels tersebut kembali tenang.
"Kalian berdua berhenti berteriak atau aku yang akan membuat kalian menjadi sepasang kekasih kembali setelah ini!"
Ruangan tersebut akhirnya benar-benar senyap setelah dua orang yang bermasalah kini terdiam. Jungkook yang masih duduk di tempat semula hanya mendengar ceramah Jisoo dengan wajah ditekuk. Tak jauh berbeda dengan Chaeyoung yang kini turut berwajah masam.
"Jimin, kalau ada berita tentang Jungkook dan Chaeng hari ini kau yang bereskan." Giliran Jin yang akhirnya bersuara. Ia melirik ke arah Jisoo yang kini nampak lebih tenang.
Jin beralih mengamati Jungkook dan Chaeyoung bergantian. "Kalian berdua. Aku tahu ini susah, tapi bisakah kalian berdamai?"
"Untuk apa aku berdamai dengan orang seperti dia."
Semua melirik kepada Chaeyoung, sementara gadis itu mengalihkan pandangan. Tidak banyak yang mengerti dengan sorot matanya yang meredup. Tentu saja kecuali Chanyeol dan Jisoo. Dua orang itu berpandangan. Mengerti satu sama lain dengan penolakan Chaeyoung.
Sementara itu, Jungkook mendesah pelan. Ia bangkit dan keluar dari ruangan tersebut terlebih dahulu. Baru tak lama kemudian diikuti oleh Jimin di belakangnya. Aksi saling berlomba siapa-yang-berjalan-lebih-cepat-dahulu berhasil menarik perhatian. Tak seperti Jungkook yang bertahan dengan wajah kerasnya, Jimin mencoba untuk tetap menyapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] THE GUY NEXT DOOR
Fiksi PenggemarBerkat skandal yang terjadi lima tahun lalu, Jeon Jungkook yang merupakan seorang solois kenamaan Korea mendapat banyak haters. Beberapa kali ia menjadi sasaran empuk media berkat haters dan penguntit yang selalu mengikutinya sepanjang waktu. Puncak...