"Chaeyoung-ah!"
Gadis itu hampir terjungkal begitu melihat sahabatnya berdiri seraya meretangkan kedua tangan. Ia yang masih memegang keranjang berisi jemuran pagi ini, hanya mengernyit bingung. Ekspresinya semakin bertambah konyol ketika berusaha menghindari 'pelukan maut' yang sebentar lagi akan menghampiri.
Ia meronta ketika pelukan maut itu tiba. "Lisa-ya! Aku akan membunuhmu kalau sampai membuat pipiku memerah karena lipstikmu lagi!" pekik Chaeyoung frustasi. Teriakannya terdengar ketika merasakan Lisa mengecup pipinya lama. Ah! Tidakkah Lisa sadar betapa merah lipstik yang digunakannya hari ini?
"Woah! Pipimu benar-benar merah, Chaeng!" Tawa Lisa terdengar memenuhi halaman pagi itu. Ia tersenyum bangga seraya melihat hasil karyanya -cap bibirnya sendiri- di pipi Chaeyoung. Tanpa peduli dengan teriakan frustasi sahabatnya, Lisa melenggang pergi. Menghampiri Ji Hyun yang pasti masih berkutat di dapur, atau di taman belakang, atau di manapun wanita itu berada.
Chaeyoung mendengus kesal tidak hanya kepada Lisa, tetapi kepada seorang pemuda yang kini tersenyum tanpa rasa bersalah kepadanya. Kim Taehyung, suami Lisa. Ugh! Dasar pasangan muda pengganggu paginya hari ini. Ralat! Dasar pasangan muda pengganggu pagi-paginya kemarin, kemarinnya lagi, hari ini, bahkan besok mungkin.
"Tae-oppa, kau serius memakai baju itu untuk bekerja?" tanya Chaeyoung dengan mata membulat. Bagaimana tidak, jika Taehyung dan Lisa nampak memakai baju couple setiap hari. Garis bawahi itu, mereka memakai pakaian YANG SAMA setiap hari!
Tanpa terganggu dengan ekspresi jijik Chaeyoung, Taehyung justru tersenyum bangga. "Istriku akan marah kalau aku tidak memakainya," timpal pemuda itu diakhiri senyum pongah. Ia mengabaikan Chaeyoung dan memasuki kediaman keluarga Park juga.
"Dasar! Mereka ke sini hanya mengacaukan pagiku dan meminta sarapan!" gumam gadis itu kesal.
Chaeyoung memutar matanya malas ketika mendengar tawa Lisa kembali berderai. Terlebih ketika suara berat Taehyung juga terdengar. Tolong ingatkan pasangan yang menempati rumah persis di seberang jalan itu adalah tamu rumah ini. Ah, mereka bahkan tidak pantas disebut tamu, lebih tepatnya adalah pengacau, pengganggu, atau apapun itu yang sejenis.
"Chaeyoung-ah, cepatlah! Sarapan terlebih dahulu!" teriak Ji Hyun dari dalam sana.
Gadis itu mengerucutkan bibir. "Aku bisa sarapan nanti sekalian makan siang. Aih! Aku selalu diperlakukan seperti anak kecil," gumam Chaeyoung. Meskipun tetap saja aroma roti panggang dan selai cokelat selalu menggoda pagi-pagi begini.
Enam kursi yang mengelilingi meja makan tersebut hampir terisi, kecuali satu kursi di ujung. Di sana, Lisa dan Taehyung yang nampak seperti pasangan konyol masih menikmati sarapan mereka. Seolah mereka berdua adalah bagian inti keluarga Park.
"Chan-oppa tidak pulang lagi, eomma?" tanya Lisa. Menyerobot pertanyaan yang biasanya akan diajukan oleh Chaeyoung.
Bukan Ji Hyun yang menjawab, melainkan Park Hae Jin. Ayah Chaeyoung yang sedari tadi sibuk dengan surat kabar dan kopinya. "Taehyung-ah, bukankah kau bekerja di kantor yang sama dengan Chanyeol? Kenapa kau bisa pulang dan dia tidak?"
Taehyung mengangguk. "Karena aku sudah menikah dan Chanyeol-hyung belum," timpal pemuda itu sekenanya. Ia dan Lisa terkikik sementara Chaeyoung menatap kesal ke arah keduanya.
Kedua orang tua Park itu sudah cukup sadar tengah berhadapan dengan siapa. Kata Chaeyoung mereka adalah pasangan alien atau alien couple, atau apapun itu. "Chaeng-ie jangan lupa antarkan kue beras ini kepada tetangga baru kita dan Jisoo." Ji Hyun menepuk pundak putrinya lembut. Ia tersenyum manakala Chaeyoung mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] THE GUY NEXT DOOR
FanfictionBerkat skandal yang terjadi lima tahun lalu, Jeon Jungkook yang merupakan seorang solois kenamaan Korea mendapat banyak haters. Beberapa kali ia menjadi sasaran empuk media berkat haters dan penguntit yang selalu mengikutinya sepanjang waktu. Puncak...