My Partner 14

1.3K 136 3
                                    



••
•••

My Partner
Story by ShaSha🌈







Kini saatnya.

Chanyeol dan Baekhyun menemui Pak Siwon setelah dua minggu jangka waktu yang diberikan untuk mengajak banding.

"Siap, Mas?" tanya Chanyeol saat menemui Baekhyun diruangannya. Mereka sudah mengatur jadwal bahwa sore ini, waktu yang diminta Pak Siwon untuk datang.

Raut wajah Baekhyun menunjukan bahwa dirinya gugup. Sedari tadi dirinya hanya berputar-putar diruangannya sambil menyusun kata-kata agar ajakan bandingnya tidak ditolak lagi.







"Mas keliatan cemas, Mas gapapa kan?" tanya Chanyeol khawatir. Ini kali pertama ia melihat Baekhyun dengan raut wajah seperti. Biasanya Baekhyun akan selalu terlihat percaya diri. Kedua tangannya merangkul leher Baekhyun dari belakang. Berniat menenangkan.

Baekhyun membalikkan badannya dan memegang kedua tangan Chanyeol yang masih melingkar pada lehernya. "Aku hanya sedikit ketakutan. Bagaimana jika Rimba Sastra tidak bisa selamat, kasihan anggota yang lain."

"Sssttt... Jangan khawatir, Mas tau sendiri kalau ketos ini cukup dekat sama kepsek." Chanyeol langsung memeluk tubuh Baekhyun sambil mengusap punggungnya. Entah kesempatan dalam kesempitan atau memang niatnya yang mau membuat Baekhyun tenang.






"Ekhem! Maaf kakak-kakak, tapi katanya ada janji sama pak Siwon? Keburu pak Siwon nya pulang tuh," potong seorang anggota Rimba Sastra tiba-tiba.

Yang ditegur pun langsung memisahkan jarak. Pura-pura tidak terjadi apa-apa. Baik Chanyeol maupun Baekhyun langsung keluar dari ruangan. Meninggalkan seorang itu sendiri.

"Haish~ dasar! Keadaan genting begini masih sempat-sempatnya skinship! Kasian yang jomblo ini lho!" ucap Doyoung, siswa kelas 10 yang menjadi anggota Rimba Sastra.







•••

"Jadi, Byun Baekhyun... Kamu membawa Chanyeol?" tanya Pak Siwon saat melihat Chanyeol yang diajak Baekhyun menuju ruangannya.

"Pilihan yang bagus. Terlebih dia pacarmu, jadi lebih mudah mengajak seorang ketos sepertinya untuk diajak banding."








Baekhyun terkesiap, bagaimana bisa Pak Siwon tau?

"Maaf, tapi Bapak tau darimana kalau...."

"Ya saya pasti tau lah. Kalian berdua itu kan murid terpandang di sekolah," jawab Pak Siwon santai.

"Jadi, Chanyeol. Apa yang bisa kamu sampaikan tentang Rimba Sastra? Sehingga membuat saya membatalkan rencana vakum komunitas itu," tanya Pak Siwon yang sekarang terfokus pada seseorang yang ada dihadapan nya.







"Menurut Saya. Sangat disayangkan kalau semisal Rimba Sastra divakumkan, apalagi jika sampai di non aktifkan. Karena banyak orang luar mengenal sekolah ini dari semua piala yang didapat Rimba Sastra."

"Berkat Rimba Sastra pula sekolah bisa melewati masa krisisnya. Meski Saya akui kalau itu hanya membantu 80%, tapi cuma Rimba Sastra dari 23 organisasi sekolah yang dapat melakukannya."

"Dan jika Bapak bilang kalau Rimba Sastra minim anggota. Sebenarnya bisa mereka rekrut semua siswa yang mendaftar, tapi Saya jamin kualitasnya tidak sebagus sekarang. Mereka melakukan seleksi juga untuk memperbaiki kualitas agar pendapatan mereka semakin naik."

"Jika Bapak anggap waktu itu bila hanya Komunitas ini yang mempunyai pengeluaran terbesar dari komunitas lain. Itu hal yang wajar, karena menurut Saya semakin bagus hasil yang didapat, maka semakin mahal harganya."

"Mungkin memang kali ini Rimba Sastra belum mendapatkan jackpot. Tapi Saya yakin kalau Bapak memberi banyak waktu bagi Rimba Sastra berkarya, jackpot yang sekolah ini dapat akan lebih besar dari sebelumnya. Kita tidak bisa mencoba hanya sekali," ucap Chanyeol panjang lebar.

Baekhyun terkejut mendengar penuturan Chanyeol barusan. Selama ini dia kira Chanyeol tidak akan bisa seserius ini.

Jika dilihat-lihat, Chanyeol mengucapkan semuanya tanpa ragu dan terkesan berwibawa. Hampir sama seperti apa yang Baekhyun biasa lakukan disaat rapat atau disaat lomba debat.





Pak Siwon memijat kepalanya pelan. "Lalu kalian ingin apa? Rimba Sastra tetap didirikan? Lalu bagaimana dengan anggaran Rimba Sastra setelah ini? Sekolah belum mendapat jackpot. Sekolah sedang krisis-krisis nya! Saya tidak sedang bercanda. Lalu uang darimana untuk bisa membayar komunitas ini!? Apa solusi kalian!?"

Baik Chanyeol maupun Baekhyun terdiam. Mereka kehabisan bahan untuk membalas ucapan kepala sekolahnya.

Pak Siwon menghela nafas berat. "Baiklah, Saya akan tetap mengaktifkan Rimba Sastra," ucapan Pak Siwon mengejutkan mereka berdua.

"Tapi ada kesepakatan di dalam keputusan Saya ini."

•••
••

Yagitu, Pak Siwon suka bikin muridnya menderita:')

My Partner [cнanвaeĸ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang