My Partner 34.2

1K 112 2
                                    

•••

"AAAAAAAAA!!!"





Drap! Drap! Drap!!

Langkah kakinya terburu-buru memasuki ruang Rimba Satra pagi ini. Membuat atensi seluruh anggotanya teralihkan, menatap kebingungan kearah sang Ketua.

Rambutnya ia usak-usakan kasar sesaat setelah dirinya berhasil duduk di bangkunya. Menarik-narik helaian rambutnya hingga membuat beberapa diantara mereka rontok.

"Aku bisa gilaa~" eluhnya kemudian.

"Kau memang sudah gila," sahut Jinyoung saat melihat Baekhyun yang berantakan. Baekhyun yang mendengar penuturan Jinyoung langsung memicingkan matanya, merasa tak terima dikatai gila.

"Lihat saja dirimu! Untuk apa kau berteriak-teriak tadi? Tidak ada sopan-sopannya. Seperti anak kecil saja," sindir Jinyoung.









"Apa Mas Baekhyun dikejar hantu?" tanya Yeri tiba-tiba ikut nimbrung diantara mereka.

"Huh! Lebih seram dari itu!" seru Baekhyun.

Jinyoung dan Yeri saling tatap tak paham. Memangnya apa yang lebih seram dari hantu?

"Apa Mas ketemu sama Pak Siwon?" tanya Yeri tanpa pikir panjang, mendapat jitakan dari Jinyoung. "Apa kau mengatai Pak Siwon!?"

"Lalu apa yang lebih seram dari hantu? Menurutku sih ya Pak Siwon itu," cicit Yeri sambil mengusap-usap kepalanya yang sakit berkat ulah Jinyoung.

"Kalian tahu siapa yang aku temui?" Pertanyaan Baekhyun jelas saja mendapat gelengan dari Yeri maupun Jinyoung. "Aku bertemu dengan Chanyeol!!" serunya kemudian.









Yeri dan Jinyoung hanya bisa memasang wajah datarnya, malas untuk merespon pernyataan Baekhyun. "Apanya yang seram dari Chanyeol, bodoh!"

"Tentu saja seram!"

"Oh! Apa setiap Mas Baekhyun ketemu Mas Chanyeol hati Mas selalu bunyi 'dag dig dug' dengan cepat?" tanya Yeri penasaran.

"Bukan hanya 'dag dig dug'!! Tapi aku sempat-sempatnya memikirkan tentang...." ucap Baekhyun menggantung diakhir.








"Apa? Apa yang kau pikirkan? Kau berpikiran jorok tentang Chanyeol?" jelas Jinyoung dengan sebelah alis yang terangkat.

Baekhyun yang hampir keceplosan pun langsung mengelak. "A-apa!? Tentu saja tidak! Aku bukan orang mesum!"

"Jujur saja Mas Baekhyun, Mas masih suka kan dengan Mas Chanyeol?" tanya Yeri mendapat gelengan kaku dari Baekhyun.









"Aku kan sudah bilang. Kalau kita hanya berpura-pura," cicit Baekhyun diakhiri.

"Kau mengatakannya seperti kau masih tidak rela untuk melepas Chanyeol."

"Aku tidak! Dia yang minta putus, jadi aku iyakan saja. Toh, aku juga tidak suka berpacaran."

Jinyoung menghela nafas berat. Mulai jengah dengan tingkah teman seangkatannya. "Jangan munafik, Baekhyun. Aku tahu perasaanmu itu seperti apa."









Baekhyun memanyunkan bibirnya, merasa dipojokkan. "Lalu percuma saja, semua sudah terlambat. Tidak ada bukti juga kalau Chanyeol suka denganku, bukan?"

Yeri yang sekarang ikut menyimak pun menyahut, "Kurasa Mas Chanyeol itu perlu dicurigai." Perkataan Yeri membuat kedua lelaki dihadapannya itu menatapnya bingung.

"Lihat saja, selama kalian berpacaran, Mas Chanyeol yang sering mengunjungi Mas Baekhyun. Memberi makanan, bertanya kabar, hingga tawaran pulang bersama. Bukannya Mas Chanyeol sering seperti itu?"

"Justru aku jarang sekali melihat Mas Baekhyun yang menghampiri Mas Chanyeol kalau tidak diminta." Jinyoung menganggukkan kepalanya setuju. "Kau benar juga."

Melihat kedua anggotanya melawan pendapatnya membuat Baekhyun tak terima. "Bisa saja Chanyeol melakukan itu untuk membuat kesan hubungan kita memang nyata!"










Jinyoung semakin tak paham dengan jalan berpikir temannya ini. "Sekarang aku tanya, jawab dengan jujur. Apa selama kau berhubungan dengan Chanyeol, apa dia pernah menciummu?"

"Dia melakukannya setiap kali," jawab Baekhyun polos. Membuat Jinyoung terbatuk-batuk, juga Yeri yang membolakan kedua matanya.

"Yang benar saja, aku saja tidak pernah berciuman dengan pacarku," sahut Yeri.

"Begini Baekhyun, sekarang mana ada hubungan pura-pura kalau sampai skinship seperti itu. Maksudku, kalau sekedar berpelukan atau bergandengan tangan saja itu tak masalah. Tapi kalau sampai kesitu, apa kau tidak curiga?" tanya Jinyoung penuh heran kepada Baekhyun.

Kasian sekali, pikirnya.

Temannya ini kelewat polos atau bagaimana. "Oh! Aku bertanya lagi. Apa dia melakukannya hanya didepan umum?"

"Ehm... Ya, dia sering melakukannya didepan umum," ungkap Baekhyun.

"Ah! Kalau begitu, cara Mas Chanyeol memang yang berlebihan," ujar Yeri lega sebelum sadar akan sesuatu....











"Tunggu! Apa maksud Mas 'sering'!?"

"Baiklah, baiklah, ganti pertanyaan. Kalau dia sering melakukannya di depan umum, itu berarti dia jarang melakukannya di depan umum alias hanya kalian berdua, benar begitu?"

"Apa saja yang dia lakukan saat hanya ada kalian berdua selain menciummu?" tanya Jinyoung mengintimidasi.

"Hah? Apa maksud Mas!?" tanya Yeri mencoba untuk berpikir positif.

"Ya... Kau tahu, berhubungan badan?" sahut Jinyoung dengan kedua bahu yang terangkat tak acuh.

"Yak! Mana mungkin mereka melakukannya sampai disitu!" hardik Yeri lalu mendapat sahutan dari Baekhyun.













"Ya, kita pernah melakukannya," ungkapnya dengan wajah polos.

"APAAA!!??" sontak Yeri maupun Jinyoung berteriak tak percaya.

"Berapa kali!?" tanya Jinyoung menuntut.

"Ehm... Lima?–lima ronde maksudnya"

"FIX!" sahut Yeri dan Jinyoung bersamaan.

•••
••










//Bikin chapter 34-35//

//Liat outline//

"Lah! Yang chapt 35 itu ternyata masih di chapt 34!"

//Jadiin satu//

"Kok banyak, ya? Bakalan bosen gak, ya?"

//Balik seperti semula//

"Dah lah, biarin gini aja."

:))

My Partner [cнanвaeĸ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang