My Partner 29

1.1K 124 7
                                    


••
•••

My Partner
Story by ShaSha🌈










Hari ini Chanyeol benar-benar nampak berantakan.

Wajahnya sudah tertekuk dipagi hari. Semalaman ia tak bisa tidur. Matanya tetap terjaga hingga pukul empat pagi, dan akhirnya ia hanya menghabiskan dua jam saja untuk tidur.













Entahlah, banyak yang ia pikirkan. Bukan masalah OSIS sebenarnya, tapi lebih tepatnya Baekhyun. Apa ya nama lainnya? Galau?

Ya, semacam itulah perasaan Chanyeol saat ini. Galau tak jelas. Ditanya kenapa cuma geleng-geleng, ditawari apa-apa juga cuma geleng-geleng. Pelajaran pagi ini pun ia ditegur beberapa kali oleh gurunya karena kedapatan dirinya yang tengah melamun saat sang guru menjelaskan pelajaran didepan.

Istirahat ini pun ia pergi ke ruang OSIS tanpa semangat. Hingga membuat para anggotanya terheran-heran. Diruang OSIS pun ia tak melakukan apapun. Sepertinya antara nyawa dan tubuhnya saat ini sedang tidak bersama, lihat saja tampangnya yang macam tak bernyawa ini. Tak makan mulai pagi pula.















"Hallo? Apa Park Chanyeol masih ada di tubuh ini?" sapa Suho saat melihat rupa Chanyeol yang seperti kerasukan setan. Yang ditanya pun hanya melamun menatap keluar ruangan.

"Gilak! Chanyeol kalau galau bisa sampai seperti ini ya?" monolog Suho lalu pergi meninggalkan Chanyeol yang tidak bisa diajak bicara. Tidak ada lagi anggota OSIS kecuali Chanyeol sendiri.





Ting!

Ting!

Ting!

Bunyi notifikasi dari ponselnya rupanya mampu membuat Chanyeol berhenti melamun.










Baekhyun💕

Yeol

Apa kau ada di ruang OSIS?

Anak buahmu bilang kau melamun seharian dan belum makan, aku bawa bekal lebih. Aku kesana ya













Belum sempat Chanyeol menjawab pesan Baekhyun, sang pengirim pesan sudah berada diambang pintu OSIS.

"Hai, Park! Kenapa wajahmu lesu seperti itu?" tanya Baekhyun lalu duduk didepan Chanyeol.

Chanyeol yang semenjak melihat Baekhyun masuk ke ruangannya sama sekali tidak bisa melepas pandangan kearah Baekhyun. Matanya terpaku pada wajah Baekhyun yang terheran-heran melihatnya.

"Apa? Apa ada yang salah dengan wajahku?" tanya Baekhyun sambil menunjuk dirinya sendiri. Dan mendapat gelengan pelan dari Chanyeol.

"Kau menyeramkan saat seperti ini, Yeol. Mungkin kau kurang makan, aku bawa bekalku, dimakan gih." Baekhyun menyodorkan kotak bekalnya diatas meja yang berada diantara mereka.

"Baekhyun...."

"Ya?"

















"Masalah Rose sekarang sudah selesai." Chanyeol menundukkan kepalanya.

Terasa berat ketika ia ingin mengucapkan ini semua. Seperti semua ucapannya itu tidak bisa langsung keluar begitu saja.

"Itu berarti tidak ada lagi alasanku untuk meminta bantuan kepadamu." Nafas Chanyeol tersendat sesekali. Hatinya semakin sesak saja.

"Apa kau keberatan kalau aku mengakhiri hubungan palsu ini?" tanya Chanyeol tanpa melihat kearah Baekhyun.
















"Oh, kalau kau ingin mengakhiri hubungan ini ya tak apa. Aku tak keberatan."

Deg!













"S-sungguh!?"

Baekhyun mengangguk. "Kau tahu sendiri, kita ini sama-sama orang sibuk. Aku sibuk mengejar lomba, kau sibuk mengurus OSIS. Waktu kita hanya dihabiskan untuk komunitas. Dan kurasa, hubungan ini tak terlalu penting, juga... Apa ya, bagiku ini membuang-buang waktu."

"Ya... Kau benar, hubungan ini tak penting... Juga buang-buang waktu." Chanyeol semakin tak berani menatap Baekhyun. Ia hanya tak ingin dianggap lemah saja. Penglihatannya semakin memburam berkat air mata yang berusaha ia tampung agar tidak lolos begitu saja.












"Baiklah... Kalau begitu hubungan kita sudah berakhir, ya? Aku harus kembali ke ruang Rimba Sastra, Yeol. Banyak yang harus kukerjakan. Jangan lupa dimakan," ucap Baekhyun sambil menyodorkan kembali kotak bekalnya.

Setelah memastikan Baekhyun benar-benar keluar dari ruang OSIS, Chanyeol meluapkan semuanya saat itu juga.


















"AAAARRRGGGG!!!" Kepalanya ia bentur-benturkan pada dinding. Tak peduli jika nanti kepalanya bermasalah atau tidak.

Ia marah pada dirinya sendiri yang tak berani.








"Sialan kau, Park! Kenapa kau berubah menjadi penakut seperti ini!!"











Ia marah pada Baekhyun yang tidak peka.












"Haah... Baekhyun... Kenapa kau tak paham-paham!?" Tubuhnya merosot kebawah.












Ia marah pada jabatannya sekarang yang seolah membuat sebuah pembatas besar dengan Baekhyun.


















"Coba saja aku dan Baekhyun itu murid biasa, pasti tidak akan sesusah ini!!"











Ia marah karena tahu ternyata dirinya selemah ini.














"Kau lemah, Park... Hanya karena pria itu kau sekarang lemah...."














Ia marah saat tahu dirinya merasakan patah hati.














Ia marah,

"Kurasa, hubungan ini tak terlalu penting, juga... Apa ya, bagiku ini membuang-buang waktu."


















Juga sakit.

"Aaaakkhh! Kenapa Baekhyun!? Kenapa rasanya sakit?"


















Jangan tanya bagaimana kondisi ruang OSIS sekarang. Yang pasti sudah 360° derajat berubah dengan beberapa menit yang lalu.

•••
••













Love me don't hurt me~
Just kiss me don't burn me~

Hiyahiyahiya.

Up selanjutnya, Sabtu (23/05) atau Senin (25/05) diusahakan ya~

Soalnya Minggu lebaran, jadi liat sikon dulu up nya kapan.

Terimakasih yang sudah mendukung cerita ini dengan cara vote+komen~❤

My Partner [cнanвaeĸ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang