My Partner 22

1.2K 129 7
                                    


••
•••

My Partner
Story by ShaSha🌈






Cklekk!

Suara pintu yang terbuka kuncinya Baekhyun dengar.

Sudah tiga jam semenjak dia terkunci, Baekhyun berdiam diri dengan posisi yang sama.

"Kak Baekhyun?" tanya wanita yang membuka pintu tersebut.

"K-kau?" Baekhyun terkejut, salah satu teman Rose berada dihadapannya sekarang. Kalau tidak salah, wanita itu lah yang tadi sempat menahan Rose agar berhenti membullynya.







"A-apa kau juga ingin balas dendam padaku?" tanya Baekhyun dengan suara lirih, jelas saja karena sudah tiga jam Baekhyun lewatkan untuk menangis.

Gelengan kepala dari wanita tersebut pertanda bukan itu tujuannya kemari.

"Aku mau bantu Kakak, maaf tadi aku pulang dulu, ini ada baju punya kakakku, ada handuk sama sabun juga. Kakak buruan bersih2 dulu. Tas Kakak ada di ruang teater, nanti kuantar kesana," ucapnya lalu menyerahkan barang-barang miliknya.

"Terimaksih–"

"Lisa, panggil aku Lisa."










•••

"Tolong maafkan ulah Rose ya, Kak," ucap Lisa pada Baekhyun setelah mereka selesai mengambil tas milik Baekhyun di ruang teater. Untungnya Rose dan teman-temannya langsung pulang seusai puas membully Baekhyun.

Dan sekedar informasi saja, Lisa itu wakil ketua Teater. Dia yang bawa kunci cadangan ruang Teater.

"Ehm... Aku tidak tau harus menjawab apa. Tapi temanmu itu sudah kelewatan, itu sudah termasuk pembullyan. Kalau dibiarkan, dia bisa semakin semena-mena."

Lisa tertunduk lesu, menyadari bahwa membatu Rose adalah sebuah kesalahan besar.





"Apa itu artinya aku juga akan kena masalah?"

Baekhyun berpikir sejenak. Tak lama, senyumannya ia berikan.

"Akan kupertimbangkan. Lagipula kau sudah menolong ku, terimakasih," ucapnya sambil menyikut lengan Lisa, berusaha mencairkan suasana.








"Rose sudah seperti itu semenjak dia kenal Chanyeol dari kelas 10. Setiap dia melihat ada seseorang yang mendekati Chanyeol, dia gak pernah segan-segan bully orang itu. Makanya, banyak yang milih mundur. Selain karena Chanyeolnya sendiri yang dingin, Rose juga jadi penggangu mereka buat deketin Chanyeol."

"Biasanya dia cuma membereskan masalahnya sendiri. Tapi gak tahu kenapa, kali ini dia minta bantuanku dan yang lain. Kita dari awal sudah nolak berkali-kali, tapi Rose tetap Rose, egonya lebih besar dari siapapun."

Baekhyun yang sedari tadi menyimak terkejut mendengar penuturan Lisa. Ia tidak tau kalau Rose ternyata seberbahaya itu.

"Ah! Lebih baik Kakak laporkan hal ini ke Chanyeol! Kalau Chanyeol tau terus klarifikasi semuanya, pasti Rose bisa mundur dan berhenti ganggu Kakak!" usul Lisa.











•••

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!






Chanyeol

Mas?

Mas Baek?

Daritadi aku chat lho kok cuma dibaca?

Mas ada masalah?

Mas marah sama aku?

Apa Mas marah gara-gara kemarin?

Maaf kalo kemarin aku mainnya kasar:(

Mas?












Rentetan pesan dari Chanyeol ia abaikan. Ada sesuatu dari dalam lubuk hatinya yang berkata jika ada baiknya masalah yang ia hadapi lebih baik dihadapi sendiri.

Baginya, Chanyeol tak perlu tau. Sudah cukup beban yang Chanyeol tanggung, tidak perlu Baekhyun tambahi lagi.

Ia juga merasa kalau dirinya bisa mengatasi masalahnya sendiri kali ini.

•••
••

My Partner [cнanвaeĸ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang