My Partner 33

1.1K 114 12
                                    


••
•••

My Partner
Story by ShaSha🌈


"Chanyeol...." Yang dipanggil pun mengalihkan perhatiannya yang semula berfokus pada buku novel yang ia pegang.

"Aku tadi marah-marah ke anggotaku," ucap Baekhyun membuka obrolan. Ia ingin bertanya pada Chanyeol tentang perilakunya tadi. Takut kalau yang ia perbuat itu salah.

"Penyebabnya?"

Baekhyun menghembuskan nafas panjang. "Mereka membawa orang dari luar komunitas ke ruang Rimba Satra. Yang mereka bawa itu pacar-pacar mereka, aku marah dan membentak pacar mereka karena sudah berani sembarangan masuk tanpa ijinku."

"Mas... Iri karena Mas tidak punya pacar?'' tebak Chanyeol membuat wajah Baekhyun memerah.

"Bukan!" seru Baekhyun.

"Ssstttt!!" Chanyeol memperingati Baekhyun sambil membuat gestur menyuruhnya untuk mengecilkan suaranya.











"Iya, Mas iri," lanjut Chanyeol. Jujur, ia senang melihat Baekhyun yang marah dengan wajah yang semakin memerah seperti ini.

"Tidak. Aku tidak iri," ucap Baekhyun penuh penekanan.

"Lalu kenapa Mas membentak mereka? Mereka kan hanya ingin mengunjungi kekasihnya. Dulu aku juga sering menemui Mas." Lagi-lagi wajah Baekhyun sudah macam kepiting rebus. Dan sebelum Baekhyun protes, Chanyeol melanjutkan ucapannya,

"Mas tidak boleh egois seperti itu. Pikirkan tanggapan anggotanya Mas kalau Mas tidak adil. Selama mereka masih bisa fokus sama kerjaannya itu bukan masalah besar. Anggotaku juga banyak yang punya pacar dan sering keluar masuk ruang OSIS."

Baekhyun menganggukkan kepalanya paham. Suasana kembali hening dengan Baekhyun yang berfokus pada lembaran tugas, juga pikirannya yang masih merenungkan perbuatannya tadi.












"Aku baru tahu kalau Mas lebih imut kalau lagi marah," ucap Chanyeol sambil tetap memperhatikan Baekhyun yang berada di depannya.

Baekhyun hanya menanggapi ucapan Chanyeol dengan gelengan kepalanya pelan kemudian kembali fokus pada tugasnya.

"Apalagi kalau Mas pakai kacamata. Cantik," ujar Chanyeol jujur.

Baekhyun hanya bisa menghela nafas panjang lalu melirik tajam kearah Chanyeol "Haah... Aku laki-laki, Yeol."

Chanyeol kembali menompang kepalanya dengan kedua tangannya. "Hm, laki-laki cantik. Cocok denganku yang tampan."

"Aku masih normal," ucap Baekhyun singkat.














Membuat Chanyeol menyunggingkan senyumnya, sedetik kemudian tubuhnya ia condongkan kearah Baekhyun, menyisakan beberapa senti diantara mereka, menatap Baekhyun tepat dikedua matanya membuat Baekhyun tak bisa pergi kemana-mana hanya melalui tatapannya.

"Lelaki normal mana yang mau lubangnya dimasuki sampai lima kali olehku yang sama-sama lelaki, hm?" ucapnya tepat dihadapan Baekhyun, membuat semburat merah di kedua pipinya kembali muncul.

Otaknya kembali memutar memori beberapa minggu yang lalu. Kegiatan panas mereka di ruang OSIS dan juga di rumahnya kembali mengingatkannya.

Desahannya juga geraman Chanyeol pada waktu itu memenuhi isi kepalanya saat ini. Kegiatan yang sangat panas dan juga menghabiskan tenaga. Namun ia dan Chanyeol justru puas dan ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi.

Detakan kuat dan tak teratur kembali Baekhyun rasakan. Nafas yang tiba-tiba terhenti. Cucuran keringat dingin yang keluar begitu saja dari pelipisnya. Juga tatapan matanya yang tak bisa beralih menatap Chanyeol. Sangat tidak normal dan... Aneh.

Tak ingin berlama-lama dengan posisi seperti ini, kedua tangan Baekhyun terulur ke seragam depan milik Chanyeol, mendorongnya agar menjauh dan memberi ruang diantara mereka berdua.

"J-jangan menggodaku, Park," perintah Baekhyun sedikit gugup.












"Oh? Kau tergoda? Padahal aku tidak berniat menggodamu," ucap Chanyeol dengan suara berat dan dalamnya. Tubuhnya ia bawa berdiri dari sana. Tak luput pula sekantong makanan yang daritadi ia bawa ditaruh di atas meja.

"Baiklah, aku harus kembali, bel sudah bunyi lima menit yang lalu. Jangan lupa makan, Mas." Sial. Bagaimana bisa Baekhyun tidak mendengar bel masuk!?






Dirasa Chanyeol sudah keluar dari perpustakaan, Baekhyun melepaskan kacamatanya dan menjatuhkan kepalanya diatas meja. Nafasnya tak teratur, juga keringatnya yang semakin bercucuran.

Sesuatu di bawah sana bergerak menegak, membuat Baekhyun merapatkan kakinya demi meredamkannya. "Sialan. Aku harus bagaimana? A-aku tidak bisa melakukannya sendiri," cicit Baekhyun kemudian kembali menenggelamkan kepalanya diantara kedua lengannya.









Sementara, dibalik lemari buku tak jauh dari sana, Chanyeol tengah bersembunyi sambil mengintip kearah Baekhyun yang kini kerepotan meredam sesuatu di bawah sana dengan kedua kaki yang semakin ia rapatkan.

Chanyeol tak bodoh untuk tahu apa yang sedang Baekhyun lakukan, namun bukan berarti ia ingin membantu lelaki mungil tersebut.

Tentu ia akan membantu, tapi bila Baekhyun sendiri yang memohon.

•••
••

Up selanjutnya, Kamis (28/05) diusahakan ya~

Terimakasih yang sudah mendukung cerita ini dengan cara vote+komen~❤






Jan lupa, mampir ke 69croll! Disana saya sama author chanbaek yang lain bikin cerita bertema fantasi dengan judul "Dragon Heart"

Jan lupa, mampir ke 69croll! Disana saya sama author chanbaek yang lain bikin cerita bertema fantasi dengan judul "Dragon Heart"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mampir ya~

Vote+komen juga ya, terimakasih~❤

My Partner [cнanвaeĸ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang