Chapter 26 || Vlive

61 15 0
                                    

"Harapan adalah hal yang membuatmu kuat hingga sekarang, tapi harapan juga menjadi alasan seseorang hancur berkeping-keping."

Vika mengambil pocky yang ada di meja sembari membaca buku pelajarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vika mengambil pocky yang ada di meja sembari membaca buku pelajarannya. Feby, yang juga ada di kamarnya, sedang mengerjakan tugas yang menumpuk. Clara dan Elia yang juga sedang bermain justru sibuk bermain game di ponsel mereka. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk tertawa dengan keras. Untung bagi mereka karena Vika tidak terlihat terganggu.

"Apa Eonnie semua masih lama?" Elia akhirnya bertanya dengan nada sedikit kesal. "Aku dan Clara sudah selesai mengerjakan tugas, dan sekarang kami tidak tahu harus apa."

"Tugas kalian sudah selesai?"

"Well, kami sudah mengerjakan sebagian di tempat les, jadi hanya perlu beberapa hal saja yang diselesaikan."

Feby mengangguk-anggukkan kepalanya sembari mendengarkan yang lain berbicara. Dia tetap tidak mengalihkan pandangannya dari buku dan tangannya tetap menuliskan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang ada. Vika akhirnya menggebrakkan pen yang semula dia gunakan ke meja dan meletakkan kepalanya di atas meja.

Vika kembali mengambil pocky dan mengunyahnya masih dengan posisi yang sama. Yang dia pikirkan sekarang hanya bagaimana dia bisa menyelesaikan tugas yang ada. Ingin rasanya dia memiliki kekuatan super agar dia bisa mengerjakan tugasnya itu dengan cepat. Feby sendiri yang sedari tadi hanya diam akhirnya menutup bukunya yang diselipkan pen sebelum mengambil gelasnya.

Feby menenggak habis air yang ada di gelasnya itu. "Ugh! Ujian akan dilaksanakan sebentar lagi, tapi pikiranku tidak bisa fokus."

"Kenapa? Karena comeback yang akan dilakukan nanti untuk special natal?" Feby mengangguk sebagai jawaban. Dia memutuskan untuk duduk di lantai dan menjulurkan kakinya di bawah meja.

"Apa mereka ingin memberi semangat atau menjadi pengacau?"

Elia hanya terkekeh kecil mendengar jawaban dari Feby. Vika yang duduk menyendiri bergabung dengan mereka dan duduk di samping Feby di lantai dengan punggung yang menyender di sofa. Kakinya ia julurkan dan dia membuka ponselnya dan memainkannya. Matanya membesar ketika dia melihat satu notifikasi yang membuatnya merasa senang dan kembali bersemangat.

"Ya, ya, ya! NCT sedang melakukan vlive!" Clara yang membaringkan tubuhnya di sofa langsung bangkit dan mendekati Vika yang duduk di lantai. "Aku akan memasangnya."

"Pasang dengan volume yang keras!"

"Kau gila? Eomma bisa mendengarnya!" omel Vika kepada Feby yang meletakkan ponselnya di meja agar yang lain dapat melihat.

"Terlalu kecil, aku tidak bisa lihat siapa saja yang sedang live." Elia memajukan bibirnya, membuat Clara memukul pundaknya dengan pelan. Vika akhirnya memutuskan untuk membuka tab-nya dan memasangnya di meja agar yang lain dapat melihat dengan baik.

Just Fans {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang