"Melihatmu berada di atas panggung dengan senyuman tulusmu adalah kebahagian yang paling kudambakan."
"Ugh! Yang benar saja!" Feby terlihat menggerutu ketika membaca artikel yang ada di hadapannya sekarang. Matanya terlihat naik dan turun ketika membaca tulisan tersebut. Berita tentang comeback mereka, konser yang akan diadakan sebentar lagi--ditambah itu adalah world tour--dan juga salah satu dari member yang akan shooting drama.
"Mereka melakukannya lagi?" Clara yang sedang menyesap coklat hangatnya itu muncul di belakang Feby tiba-tiba. Di sampingnya terdapat Elia yang memakan twisted potato dengan perlahan-lahan.
Feby menganggukkan kepala lemah. "Mereka sungguh ingin membuatku bangkrut! Ah, bukan, membuatku menjadi gelandangan karena aku sudah tidak punya sepeser pun!"
Vika yang baru datang itu tertawa mendengar ucapan sahabatnya. Dia menarik kursi di samping Clara dan duduk di hadapan Feby. Dia terlihat sibuk menyesap es krim yang dia genggam, menemani suasana hatinya yang terasa sungguh baik hari itu. Matanya menatap pohon yang menghalau matahari di atas mereka. Udara di bulan Januari akhir itu anehnya lebih hangat dari yang sudah diprediksikan. Karena itulah Vika memutuskan untuk memakan es krim yang sekarang sudah hampir habis.
"Kau ingin album, tiket konser, atau acara fansign? Katakan kepadaku, nanti aku berikan. Pembayaran bisa dicicil, ada bunga jika terlambat membayar."
"Vika!" Feby berteriak kesal mendengar ejekan dari sahabatnya. Vika dan Clara merupakan anak yang berkecukupan, berbeda dengan Feby dan juga Elia yang selalu pas-pasan.
Perbedaan yang ada pada mereka tidak merubah apa pun dalam pertemanan mereka. Justru perbedaan itu hanya membuat mereka semakin dekat, layaknya lem perekat yang akan menjebak siapa pun yang sudah menyentuhnya. Candaan yang diucapkan Vika juga sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Feby, dan dia tidak pernah merasa terasingi atau sakit hati dengan ucapan itu. Terkadang, Vika bahkan rela tidak membeli tiket konser hanya untuk menemani Feby yang belum berkesempatan sama dengannya. Perbuatan Vika ini dikatai bodoh oleh Feby, namun di sisi lain dia juga merasa beruntung.
Feby kembali membaca artikel yang ada, bersama dengan Elia yang sekarang sudah ikut membaca bersamanya. Potato twist yang semula dia makan sudah habis, menyisakan tusukannya yang dia tinggal di dalam plastik bungkus makanannya. Merasa puas setelah membaca berita itu, keduanya mulai menatap Vika dan Clara yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Vika terlihat sedang bertukar pesan dengan ayahnya, dan Clara yang sibuk membaca data tentang kesehatannya yang semakin membaik setiap harinya. Walau begitu, Clara percaya kalau dalam sekali tatap dari Jaehyun dan Jisung, dia sudah dipastikan akan mati di tempat.
"Di group sedang heboh tentang drama yang akan dimainkan oleh Jaehyun, Doyoung dan Taeyong juga akan ikut bermain di drama yang berbeda. Beberapa berkata kalau Doyoung akan segera mengambil posisi Gongmyung." Elia membacakan isi chat itu kepada mereka semua, membawa gelak tawa kepada masing-masing anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Fans {COMPLETED}
FanfictionMenjadi seorang fans tidaklah mudah, bahkan ada banyak hal yang harus mereka lewati. Kisah ini tidak seperti kisah yang lain, di mana kau akan bersama dengan idolmu. Kisah ini tidak menunjukkan kisah romantis bagaimana kau dengan idolmu berakhir be...