Chapter 7 || From Afar

275 76 25
                                    

"Masuk ke dunia per-kpop-an sama saja seperti masuk ke dalam labirin, kita tidak akan pernah bisa keluar dari sana. Tapi masuk ke dalam dunia per-kpop-an juga sama dengan memenangkan sebuah lottery."

Orang mengira kalau seorang fans adalah seseorang yang gila yang sudah kehilangan masa depan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang mengira kalau seorang fans adalah seseorang yang gila yang sudah kehilangan masa depan mereka. Meski begitu, mereka tidak tahu apa yang telah mereka hancurkan. Terkadang idol itu sendiri yang telah memberi kekuatan kepada mereka, alasan untuk tetap bertahan, dan jawaban di saat semua terasa tidak mungkin. Di mana mereka bahkan belajar untuk mencintai diri mereka sendiri walau semuanya terasa sulit.

"Apa saja yang harus kita siapkan?"

Hana menatap Rain yang sedang mengubrak-abrik lemarinya seperti orang gila. "Eonnie, tenanglah. Ada apa denganmu?"

"YiTian sudah bangun, aku harus berada di sana dalam waktu dekat, atau dia bisa khawatir."

Setelah kurang lebih satu bulan YiTian dalam kondisi koma, dia akhirnya kembali membuka matanya, membuat Rain merasa gugup tapi di saat yang bersamaan juga semangat. Hana yang tidak memiliki hal lain yang lebih baik memutuskan untuk membantu Rain mengemas beberapa barang yang diperlukan, namun sepertinya Rain terlihat seperti orang yang akan kabur dari rumah sendiri. Hana menghembuskan napas pelan sebelum menggenggam kedua tangan Rain yang gemetar hebat.

"Eonnie, tenanglah. Kalau kau seperti ini justru YiTian akan khawatir nantinya. Jadi, tarik napasmu dalam-dalam dan hembuskan lewat bibir." Rain mengikuti instruksi dari sahabatnya itu dan dalam hitungan detik, dia mulai merasa tenang. "Nah, ayo kita siapkan barang-barang yang penting saja."

Dalam perjalanan menuju rumah sakit semuanya terasa tegang. Rain masih merasa takut jika sesuatu yang buruk terjadi kepada YiTian, seperti dia mengalami lupa ingatan atau hal fatal yang lainnya. Jika hal seperti itu benar-benar terjadi, dia akan habis di tangan kedua orang tuanya. Mereka tidak akan segan-segan untuk terbang ke Korea dan menghabisi Rain karena telah mencelakai YiTian. Bagi kedua orang tuanya, YiTian lebih berharga dari apapun yang ada di bumi ini, berbeda dengan Rain.

Rain membuka pintu kamar rawat YiTian, dan di sana terlihat matanya yang terpejam dengan seorang suster yang berada di sampingnya seperti sedang memperhatikan kondisi vitalnya. Suster itu juga menanyakan beberapa hal kepada YiTian yang dijawab dengan suara kecil. Ketika pintu kamar rawat tertutup, YiTian langsung membuka matanya, berharap untuk bertemu dengan adiknya yang dia sayangi.

"Meimei!" seru YiTian dengan suara serak. Tubuhnya yang masih lemah membuatnya tidak bisa bangun dari kasur. Rain menahan tangis harunya, dia tidak mau terlihat menangis oleh YiTian, dia akan merasa sangat bersalah jika hal tersebut terjadi. Sifat protektif YiTian akan muncul melihatnya menangis.

"Gege!" Rain menubruk YiTian yang setengah berbaring. Melihat keduanya, suster yang semula mengecek kondisi YiTian memutuskan untuk keluar, memberi salam kepada Hana yang ikut bersama dengan Rain. "Apa kau merasa baik-baik saja? Apa ada yang sakit? Apa ada yang kau inginkan?"

Just Fans {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang