Chapter 23 || CPR

73 16 0
                                    

"Jangan karena kami diam, kalian bisa meremehkan kami para fans. Karena kesetiaan kami tidak akan ada yang bisa mengalahkan."

"Clara, kau yakin akan baik-baik saja?" Rain yang sedang berjalan dengan memandang sekitar dapat mendengar pembicaraan kedua sepupu yang ada di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Clara, kau yakin akan baik-baik saja?" Rain yang sedang berjalan dengan memandang sekitar dapat mendengar pembicaraan kedua sepupu yang ada di belakangnya.

"Tentu! Sudahlah, jangan dipermasalahkan. Aku akan baik-baik saja. Nanti kalau mulai terasa sakit, aku akan memberitahumu segera. Kau akan jadi orang pertama yang tau!"

Meski Clara sudah berkata seperti itu, Elia tidak merasa nyaman sama sekali. Dia takut akan terjadi sesuatu yang buruk kepada sepupunya itu. Belum lama ini hasil tes dari check up terakhirnya terlihat sedikit buruk sehingga dia harus memperhatikan segalanya. Dari makan, makan obat, istirahat, dan kegiatan di luar. Dia tidak boleh keluar terlalu lama di udara yang dingin, bahkan sebenarnya berada di kerumunan orang sedikit terlarang. Entah bagaimana Clara bisa meyakinkan appa-nya untuk menuruti permintaannya.

"Kita hanya memperhatikan dari jauh, tapi mengapa jantungku berdebar sangat kencang?" Hana meletakkan kedua tangannya di jantungnya yang berdetak cepat.

"Ya! Harusnya Clara yang berkata begitu!" omel Anna yang menepuk pundak Hana dengan pelan. Febbi yang bersama dengan Rain saling tatap sebelum tertawa kecil.

"Tidak kusangka pertemuan kita akan seperti ini. Jadi, YiTian gege ada di rumah sakit? Apa aku bisa menemuinya?"

"Tentu, beri tau aku saja kapan kau senggang."

Memang Rain tidak terlalu dekat dengan Kyuri, tapi apa bisa dikata, Febbi sendiri dekat dengan dancer yang satu itu. Dia selalu mengajak Kyuri ke mana pun dia pergi, terlebih untuk acara seperti ini. Fansign NCT 127. Ketika Rain melihat Febbi melambaikan tangannya, dia tahu kalau mimpi buruknya sudah berada di hadapannya. Di samping Kyuri, tentu bukan lain dari Mina yang juga ada di sana. Kyuri, entah mengapa, juga selalu mengajak Mina untuk ikut bersamanya ke mana pun dia pergi, sudah seperti anak ayam yang hilang. Mina juga yang merasa bertanggung jawab hanya menurut dengan perkataan Kyuri. Lagipula, dia tidak merasa kerugian apa pun dengan mengikuti anak yang lebih tua.

"Ah, sayang sekali hari ini aku tidak mendapat tiket untuk ikut fansign. Padahal aku sudah berjanji pada Clara akan memberinya kesempatan untuk bertatap langsung."

"Eonnie tidak perlu khawatir. Aku yakin suatu saat aku pasti akan bertemu." Clara menepuk-nepuk pundak Vika yang menundukkan kepalanya.

Pembicaraan mereka berhenti ketika mereka semua sudah sampai di tempat akan diadakan fansign. Betapa sialnya mereka hari itu karena terlambat datang. Tidak tahu sudah berapa ratus orang yang sudah menunggu di tempat fansign, menonton bagaimana para staff sedang mempersiapkan untuk acara yang ada. Anna yang mengira akan mendapat hari yang baik menepuk keningnya dan bahkan menghembuskan napas kasar. Clara dan Elia terlihat saling bertatapan, sebuah tatapan keraguan dan ketakutan yang mereka berikan. Rain yang juga menatap semua ini mengekspresikan semuanya hanya dengan satu kata.

Just Fans {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang