Chapter 28 || Stream & Win!

48 13 0
                                    

"Hadiah yang paling berharga untuk seorang idol adalah kemenangan dan kenangan yang dibuat dalam proses pertumbuhan mereka menjadi idol besar."

"Kita sudah bisa membeli album mereka, kan?" Vika yang sedang mengerjakan tugasnya di dalam kelas mendengar beberapa anak sibuk mengobrol satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita sudah bisa membeli album mereka, kan?" Vika yang sedang mengerjakan tugasnya di dalam kelas mendengar beberapa anak sibuk mengobrol satu sama lain. Feby, yang berbeda beberapa kursi, darinya seperti terganggu oleh ocehan-ocehan anak-anak di kelas.

"Bisakah kalian diam?" bentak Feby tiba-tiba. Anak-anak yang semula asik mengobrol itu terdiam dan langsung menatap Feby. "Di sini ada yang sedang berusaha untuk mengerjakan tugas, tidak seperti kalian, yang sibuk membicarakan hal-hal tidak penting."

"Kalau kau tidak mampu dan iri, bilang saja!" Feby mencibir ke arah mereka sebelum dia menggunakan headphone-nya dan memasang lagu dengan cukup keras.

Vika yang sedari tadi diam saja akhirnya angkat bicara. "Kalian tahu, kalian hanya ingin pamer dan membuat seluruh sekolah tahu kalau kalian akan membeli album mereka, kalian ingin para member NCT itu sendiri dengar kalau kalian membeli album mereka, tapi sayang, mereka tidak di sini. Bahkan anak-anak Forte University tidak bersikap seperti kalian, arrogant."

Vika yang menatap anak-anak itu mengalihkan pandangannya dan kemudian dia menatap ke arah Feby yang memberi acungan jempol. Anak-anak di kelas itu tau kalau Vika berasal dari keluarga yang berkecukupan, bahkan kemungkinan besar, kalau dia meminta kepada orangtuanya, dia bisa membeli saham SM. Mendengar Vika yang berbicara membuat mereka semua diam seribu bahasa.

Ketika mereka sedang istirahat sebelum pelajaran tambahan dimulai, salah satu anak yang baru saja dari kantin tiba-tiba saja masuk ke dalam kelas dengan berlari-lari. Dia menggenggam ponselnya dan wajahnya seperti menunjukkan kesenangan walau dia terlihat begitu kelelahan sehabis berlari-lari. Teriakannya yang keras itu mengundang seluruh anak di kelas yang bahkan sudah menggunakan earphone atau pun headphone.

"Mereka sudah meliris teaser-nya! Mereka juga akan membuat live besok! Dan katanya akan ada relay live di masing-masing instagram mereka."

"Membernya sudah pasti siapa saja?"

"Katanya kita akan tahu jika kita menonton teaser-nya, kalian tunggu apa lagi? Tonton lah sebelum guru kita datang! Anggap sebagai pembersihan sebelum kita kembali belajar lagi!" Feby dan Vika yang duduk berdampingan saling tatap sebelum mereka menatap ponsel Vika yang membuka youtube dan memasang teaser tersebut.

"Aku benar-benar membenci mereka karena ini, selalu saja di waktu yang tidak tepat!" omel Feby yang menunggu untuk video tersebut loading. Vika hanya terkekeh kecil mendengar sahabatnya itu marah seperti itu.

***

Rain yang sedang mengerjakan tugasnya di kamar YiTian dikejutkan oleh bunyi notifikasi di ponselnya. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak membukanya karena dia tahu apa yang dibicarakan di group chat mereka. Rain ingin sekali menonton relay live mereka, tapi tugasnya banyak yang tertinggal karena dia sibuk mengurus YiTian yang kondisinya semakin memburuk.

Just Fans {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang