5-senja

91 38 0
                                    

"ya,"panggil seorang laki laki yang sedang menyesap kopi.

Yaya yang merasa terpanggil pun menoleh.

"Apa?"jawabnya.

"Yang tadi temen lu?"tanya laki laki itu lagi.

"Paket lengkap ya,"

"Cantik, lucu, manis,"ucapnya.

Mendengar itu Yaya sontak mengerutkan keningnya heran.

"Maksud lo?"tanya Yaya tidak paham apa yang di maksud laki laki itu.

"Yang tadi di sam-"

"Woy,"ucap 2 laki laki yang entah datang dari mana.

Yaya dan laki laki itu terlonjak kaget.

"Keterlaluan lu pada,"ucap laki laki itu, panggil saja jey.

Abigeil jeya Ardian, seorang laki laki biasa yang mempunyai wajah tampan, tidak jarang banyak yang luluh akan dirinya, ganteng tapi nakal, playboy tapi tulus, itu sifatnya, ia sangat mudah bosan, itu penyebab ia dikatakan playboy, tetapi ia tulus.

Jey mempunyai 2 sahabat, Glen segara dan reynal Marco, sifat konyol keduanya membuat jey nyaman ketika bersama mereka.

"Gue emang keterlaluan jey,"ucap Glen sedih seraya menunduk.

"Eh gue ga mak-"

"Keterlaluan gantengnyaaa,"sambung Glen sembari tertawa terbahak bahak, Yaya dan Marco yang mendengar itu sontak ikut tertawa.

"Sialan,"umpat jey.

"Panda panda apa yang masem??"tanya marco memberikan tebak tebakan.

Semuanya fokus kepada Marco yang menaik naikan kedua alisnya

"Panda ngin muka nya jeyy,"ucapnya lalu tertawa diikuti Yaya dan Glen.

"Mikummm,"ujar jey tersenyum terpaksa menirukan gaya mang abdi pelayan cafe yang menjadi tempat tongkrongan mereka.

"20 menit lagi azan magrib akan berkumandang, harap untuk seluruh siswa siswi yang muslim segera mempersiapkan diri, sehabis sholat Maghrib kita akan melaksanakan upacara penutupan."

Terdengar suara seseorang dari TU.

"Denger ga lu pada,"ucap jey seraya berdiri mengambil tasnya.

"Gue ga denger jey, soalnya dipikiran gue cuma ada suara yayang Debi,"ucap Glen berbunga bunga.

"Eaaaa,"sorak semua orang yang ada disitu seraya tertawa

Jey yang melihat itu geleng geleng kepala melihat kelakuan temannya, kemudian ia beranjak dari tempat itu menuju pergantian pakaian.

***

Jey berjalan santai menuju tempat pergantian pakaian sambil bersiul ria menikmati pemandangan senja ini.

Tatapannya jatuh pada seorang gadis yang duduk di bawah pohon beringin.

"Itu kan temen Yaya,"gumamnya.

Aku & KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang