8-bertemu lagi

69 29 2
                                    

Terlihat tiga gadis sedang berbincang- bincang di sebuah cafe yang kebanyakan pengunjung nya itu memakai seragam khas milik SMA Bimasakti. tidak malam tidak siang, cafe ini selalu ramai pengunjung. ramah nya pelayan membuat mereka betah berada di cafe ini. entah hanya sekedar menongkrong, atau pun hanya sekedar mengisi perut.

"Sumpah!!anak SMA Bimasakti ganteng-ganteng banget,"seru aca berbinar. tatapan nya sedari tadi memperhatikan sekolompok pemuda yang diketahui bersekolah di SMA Bimasakti.

"Idih aca. jangan gitu juga napa, nanti kalo mereka sadar lu liatin kaya gitu kan lu juga yang malu,"afa menatap aca dengan pasrah, ucapan nya tidak berpengaruh sama sekali pada temannya itu.

"Bukan lu aja yang malu. kite-kite pada juga ikut malu woy!!"timpal ara sembari mendorong pelan kepala manusia di depannya itu menggunakan telunjuk nya.

"Iye iye. ganggu aja lu pada,"ucap aca di sertai cengiran khas nya.

"Mikumm,"ucap seorang pelayan membawa pesanan yang diketahui adalah pesanan yang telah mereka pesan tadi.

"Mikumm,"afa menirukan gaya pelayan itu, ara dan aca sontak tertawa melihat nya.

Bukannya memberikan pesanan itu kepada afa dan teman-teman nya, pelayan itu malah tersenyum dengan masih mengangkat nampan yang berisikan pesanan mereka itu. afa, Ara, dan aca menatap pelayan itu dengan penuh tanda tanya.

"Em maaf itu pesanan kami kan?"tanya afa dengan sopan kepada pelayan itu. pelayan itu mengangguk tanpa menghilangkan senyuman nya.

"Kenapa pesanan nya ga di tar-"upacaan Ara terpotong oleh suara pelayan itu.

"Kalian ini. mau tanya nama saya saja gengsi,"ucap pelayan itu. lalu ia menaruh satu persatu pesanan yang berada di atas nampan itu dengan hati-hati.

Afa dan kedua teman nya saling pandang. apakah mereka salah dengar?

"Yaudah biar saya kasih tau. nama saya Abdi, biasanya saya di panggil mang abdi, saya pelayan terganteng di sini,"ucap mang Abdi lalu memasang kacamata hitam yang sedari tadi bertengger di baju bagian atasnya.

Afa dan teman-teman nya menatap pelayan yang diketahui bernama mang Abdi itu dengan mulut yang terbuka. kemudian ia menetralkan ekspresi nya, lalu meminum jus yang telah ia pesan tadi.

"Makasih mang Abdi"afa berterima kasih seraya tersenyum. hal itu membuat mang abdi melebar kan senyum nya, yang memperlihatkan deretan gigi tetap sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuknya yang mengarah ke arah afa. kepala afa perlahan mundur dengan tatapan bingungnya mengikuti tempo geraknya jari telunjuk pelayan itu. tak hanya afa. ara dan juga aca yang melihat jari telunjuk yang bergoyang itu pun sontak memiringkan kepalanya perlahan mengikuti arah gerak nya jari pelayan itu.

"Siapa nama kamu?!"tanya mang abdi dengan menghentikan goyangan pada telunjuk nya itu.

"Raisa?Isyana Sarasvati? Fatin?nagita Slavina?ahh atauuu....ayu Ting ting?!!"ia menyebutkan nama nama artis papan atas.lalu ia tertawa terbahak-bahak,"siapa nama kamu dan kamu??!!"tanya nya sekali lagi,kali ini jari telunjuk nya itu juga mengarah kepada Ara dan aca

Mereka bertiga tidak dapat menjawab. jangan kan menjawab, paham akan apa yang terjadi saja tidak.

"Dasar anak muda. tadi gengsi bertanya, sekarang saya yang nanya malah diam!"serunya berkacak pinggang.

Afa dan kedua temannya sadar dari ke terbingungan nya. mereka saling pandang sejenak, lalu tersenyum kepada mang abdi.

"Saya afania Yasmin mang,panggil aja afa"afa tersenyum memperkenalkan dirinya, begitupun dengan Ara dan aca, mereka juga memperkenalkan diri kepada mang abdi.

Aku & KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang