Harapan yang berlebihan, akan menimbulkan kekecewaan.
-Hari ini di Pesantren tempat Salwa menimba ilmu sedang terjadi kehebohan karena selama satu bulan kedepan mereka akan di ajar oleh pujaan semua kaum hawa yaitu Afnan Faiz. Biasanya mereka hanya bertemu dengan Gus Faiz - biasa santriwati memanggilnya, seminggu sekali bahkan kadang sebulan hanya sekali. Dan sekarang satu bulan sungguh sebuah keajaiban.
"Mila, aku seneng banget ih Gus Faiz hari ini ngajar. Eh iya aku udah bikin kue loh buat Gus Faiz" ucap Salwa antusias
"Iya deh tau yang mau ketemu calon imamnya mah beda, dari pagi cengengesan mulu, gak pegel apa bibirmu, wa?" Ledek Jamila atau biasa dipanggil Mila itu
"Yee, biarin aja kemana sih sirik aja wlee" ucap Salwa tak terima
"Iya deh, eh itu Gus Faiz udah dateng" Tunjuk Mila ke arah Gus Faiz berada, yang kebetulan baru keluar dari mobil jemputannya
"Ma syaa Allah, calon suami tambah ganteng aja, sih. Padahal baru dua Minggu gak ketemu" ucap Salwa saat melihat Gus Faiz
"Ih istighfar Wa, jaga mata inget beliau bukan mahram kamu"Ucap Mila memperingati
"Eh iya Astaghfirullah al adzim. Tuh kan kalo udah ngeliat Gus Faiz tuh pasti lupa deh segalanya.Gantengnya kenapa bisa berlebihan gitu sih, kan bukannya berlebihan itu gak bagus tapi ko ini malah bagus sih" ucap Salwa
"Ih emang kamunya aja tuh yang gak bisa jaga mata, malah nyalahin Gus Faiz"
"Yee, bukan cuma aku doank kali, noh yang lain juga gitu, kamu aja noh gak normal kali ya?" Ucapnya tak terima
"Enak aja. Kamu tuh ya kebiasaan kalo mgomong gak di filter dulu, gimana kalo ada yang denger coba terus disangkanya bener"
"Hehe, iya deh maaf. Udah ah ayo kita ke kelas gak sabar buat ketemu calon iman, hehe" uacpnya senang
"Iya ayo"
Mereka pun bergegas pergi ke kelas yang akan di ajar oleh Gus Faiz
"Cepetan ih mil, jalannya"
"Iya sabar apa"
Mereka pun tiba di kelas dan langsung bergabung dengan santriwati lainnya dan kebetulan setelah mereka duduk Gus Faiz masuk ke kelas
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam, ustadz" ketika mengajar memang mereka memanggilnya Ustadz untuk pengajar laki-laki dan ustadzah untuk pengajar perempuan
"Baik, hari ini saya akan mengabsen kalian terlebih dahulu"
"Aisyah"
"Hadiroh ustadz"
"Adiba"
"Hadiroh ustadz"
"....."
"...."
"Jamila"
"Hadiroh ustadz"
"..."
"...."
"Salwa"
"Hadiroh zawl almustaqbal, eh hadiroh ustadz"ucap Salwa membenarkan kalimatnya malu dan tentu saja setelah mendengar hal tersebut membuat seluruh santriwati tertawa tak tertahan karena arti kata kalimat tersebut ialah hadir calon suami
"Sudah-sudah, kita mulai saja belajarnya"
°°°°°°°
Satu jam kemudian
KAMU SEDANG MEMBACA
Salma & Salwa (Tamat)
General Fiction° Salma Urvilla ° Salwa Banafsaj Salma dan Salwa adalah saudara kembar. Tapi mereka begitu bertolak belakang ada sang kakak Salma dengan sifat lembut, tegas dan dewasanya sedangkan si adik Salwa adalah pribadi yang periang, ceroboh, dan mudah bergau...