Hari ini Salwa sedang belanja bulanan di temani oleh suaminya Faris. Faris sangat protektif kepadanya apalagi saat ini Salwa sedang mengandung buah cintanya dengan Faris. Yap.. tepatnya 7 bulan lalu Salwa dinyatakan positif hamil. Rasa haru dan bahagia menjadi satu. Apalagi pada trimester pertama, Faris benar-benar sangat menjaga Salwa. Saat itu kondisi badan Salwa sangat lemah, mual yang sangat tertahankan bahkan beberapa kali harus dirawat di rumah sakit. Tapi Alhamdulillah semakin ke sini kandungan nya lebih kuat dan Salwa kembali kuliah seperti biasa walaupun Faris menyuruhnya untuk cuti, tapi Salwa tetap memaksakan diri untuk tetap kuliah.
"Mas, katanya nanti Kak Salwa pengen ke rumah"
"Bagus donk, biar kamu ada tang jagain"
"Sama Kak Faiz juga"
"Ngapain?"
"Ihh, emang kenapa sih mas? Kan Kak Faiz suami Kak Salma, adik mas juga loh"ucap Salwa bingung. Faris itu sering kali cemburu ketika Kak Faiz berkunjung ke rumah bersama Kak Salma. Aneh bukan. Padahal kan Kak Faiz sudah menikah. Mas Faris itu memang tau kalau dulu Salwa suka Kak Faiz makanya sekarang Mas Faris begitu protektif padanya.
"Hmm"
Salwa sebal jika suaminya itu hanya menjawab dengan 'hmm'
"Jangan cemberut donk, nanti dedenya ikut cemberut lagi"ujar Faris saat melihat istrinya cemberut
"Abisnya mas kalo jawab begitu terus"
"Hmm"
"Tuh kan"
"Iya maaf deh"
"Iya dimaafin. Eh Mas, kayanya udah banyak deh ayo bayar." Ujar Salwa saat melihat troli nya yang lebih dengan belanjaan. Faris gemas melihat perubahan emosi pada istrinya. Tak ada rasa bosan sedikitpun dengan Salwa. Salwa itu istri terbaik menurutnya. Walaupun kekanakan tapi Salwa tak pernah melupakan perannya sebagai istri.
"Yaudah, ayo" ujar Faris sambil menggandeng tangan istrinya.
•°•°•°•°•
"Mas, ko Kak Salma belum dateng ya"
"Sabar sayang" Sebenarnya Faris sangat kesal karena adiknya akan datang juga. Entah mengapa saat melihat Faiz rasa kesal tiba-tiba muncul.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab Salwa dengan begitu antusias
"Ya Allah,Wa. Jangan lari!" Ujar Faris saat melihat istrinya sangat antusias saat membuka pintu. Salwa berlari dengan semangat seakan-akan lupa bahwa ia sedang mengandung.
"Eh iya Salwa lupa"ucap Salwa samb terkekeh
"Wah dedenya gimana nih kabarnya?" Ucap Salwa sambil mengelus perut Salwa. Oh iya hubungan Salwa dan Salma sudah sangat baik saat ini. Salma bahkan bersikap sangat lembut pada Salwa. Entah dari kapan tepatnya, tapi Salwa sangat bersyukur akan hal itu.
"Alhamdulillah, Tante. Adek sehat. Tante sama om gimana kabarnya"ucap Salwa dengan suara ala anak kecil
Salma terkekeh "Alhamdulillah kami baik"
"Eh masuk kak."
"Suami kamu ada"
"Ada, lagi di ruang tamu"Salma hanya mengangguk untuk menanggapi
"Udah 7 bulan ya, Wa"tanya Faiz
"Iya Kak"
"Udah tau jenis kelaminnya?"
"Alhamdulillah, udah. Tapi Salwa sama Mas Fariz sepakat gak ngasih tau siapapun biar surprise"ucapnya sambil melirik Faris
"Hmm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salma & Salwa (Tamat)
Ficção Geral° Salma Urvilla ° Salwa Banafsaj Salma dan Salwa adalah saudara kembar. Tapi mereka begitu bertolak belakang ada sang kakak Salma dengan sifat lembut, tegas dan dewasanya sedangkan si adik Salwa adalah pribadi yang periang, ceroboh, dan mudah bergau...