TAKDIR

1.2K 51 4
                                    

Salwa meregangkan ototnya yang sedikit kram. Salwa turun dari ranjangnya langsung melihat kondisi putra-putrinya. Ah tepat tiga bulan yang lalu, Salwa melahirkan bayi tampan bernama Arkana Raihan Al Fattah. Bayi itu sangat tampan bener-benar jiplakan ayahnya.

Rasa syukur tak henti Salwa ucapkan atas hadirnya anggota baru di hidupnya. Salwa juga bersyukur karena kakaknya Salma sudah memiliki hidup baru bersama kelurga kelurga kecilnya, kenapa? Karena saat ini Kak Salma tengah mengandung anak pertamanya dengan Kak Rudi. Hmm, tak ada yang menyangka bahwa Kakak kelasnya itu akhirnya telah menjadi suami kakaknya. Perjuangan Kak Rudi begitu panjang untuk mendapatkan Kak Salwa. Mungkin itu buah dari kesabarannya. Allah memang Maha Baik, di balik ujian hidup yang Kak Salma hadapi Allah hadirnya imam untuk menopang hidup Kak Salma.

Salwa menguncir rambut panjangnya lalu mengendong putra kecilnya untuk di mandikan. Sedangkan Meera dan Amran masih terlelap dari tidurnya. Salwa berniat membangunkan mereka setelah memandikan Arkan.

🍁

Salwa asik bermain dengan ketiga anaknya di ruang keluarga. Ruangan ini di sulap menjadi ruang bermain untuk anak-anak. Mainan berserakan di mana-mana. Lelah, tapi harus di syukuri tentu saja. Salwa memang tak menyewa baby sister untuk anak-anaknya. Anaknya yang masih kecil akan Salwa bawa ke toko kue sedangkan Amran dan Meera di sekolah.

Karena hari ini weekend, jadi mereka menghabiskan waktu dengan bermain atau jalan-jalan di sekitar taman.

"Bunda ayo main ke taman. Abang bosen"

"Meera juga, Meera juga. Meera mau es krim bunda"

Salwa tersenyum lembut ke arah dua anaknya

"Yaudah, ayo. Bunda juga mau es krim"katanya dengan diselingi tawa

"Yeyy, ayoo bunda"ucapnya semangat sambil menarik-narik lengan Salwa

"Sebentar bunda mau ambil perlengkapan Dede dulu ke dalem ya"

"Siyap bunda"


🍁


"Bunda, kalo bunda pegel dedenya sama abang aja. Abang kuat ko"

"Sama Meera aja bunda, jangan sama abang nanti adenya abang nakalin"

"Enggak yee"

"Iya abang. Sini bunda sama Meera aja"ujarnya sambil merentangkan tangan bersiap menggendong Arkan

Salwa tersenyum melihat tingkah polah kedua anaknya "Sekarang dedenya sama bunda dulu, nanti kalo abang sama kakak sudah lebih tinggi baru boleh gendong dede, ya" ucapnya lembut

"Abang sudah besar ko bunda"

"Meera juga"ucapnya tak mau kalah

"Iya bunda tau. Tapi sekarang biar bunda aja, ya. Bunda masih kuat ko. Yu katanya mau beli es krim" ujarnya mengalihkan pembicaraan

"Ayooo let's gooo"ujar mereka semangat lupa dengan perselisihan tadi

"Abang, kakak jangan lari nanti jatuh. Pelan-pelan aja!" Salwa geleng-geleng kepala melihat semangat mereka jika berhubungan dengan es krim

Salma & Salwa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang