MASALAH

723 45 3
                                    

Salwa dan temen-temen berkeliling toko buku untuk mencari buku yang dicarinya. Angga sejak tadi tak lelah mengikuti Salwa kemanapun ia pergi. Setelah mendapatkan buku yang dicarinya Salwa berniat membeli beberapa novel islami untuk menemani weekend nya nanti.

"Kakak bukannya mau beli buku? Ko dari tadi gak ada ngambil buku sama sekali malahan ikutin Salwa sama Mila terus" Tanya Salwa penuh curiga

Angga kekekeh melihat ekspresi Salwa "ini baru mau cari, udah dapet semua bukunya?" Salwa mengangguk "Yaudah sekarang bantuin saya ya cari bukunya!"

"Kakak mau beli buku apa?"

"Ilmu fiqih"

"Kayaknya tadi Salwa gak sengaja liat deh, ayo kak" ajak Salwa sambil berjalan menuju tumpukan rak khusus untuk buku-buku islam. Angga yang merasa diajak hanya mengekor di belakang Salwa.

"Eh kak jangan jalan dibelakang Salwa sama Mila! Kakak duluan aja nanti Salwa sama Mila ikutin dari belakang." Ucap Salwa. Salwa hanya tidak mau saja menambah dosa. Wanita itu aurat dan saat wanita keluar dari rumah maka setan akan mengelilinginya. Setan akan senantiasa menggoda pria untuk terus menatap ke arah yang setan lingkupi seperti pinggul, punggung dan lainnya, maka dari itu laki-laki hendaknya berjalan lebih dulu dari wanita.

Mila mendengus sebal melihat adegan barusan. Salwa itu bodoh atau bagaimana sih sudah jelas seniornya itu menunjukkan ketertarikan padanya, malah dia welcome begitu.

"Ma syaa Allah calon istri sholeheh banget sih"gumam Angga

Setelah lama berkeliling mencari buku dan akhirnya merekapun membayarnya. Karena merasa lapar mereka memutuskan untuk mampir ke salah satu restoran yang ada di mall itu dan kebetulannya tanpa Salwa tau Faris sedang ada di restoran itu bersama temannya.

Mereka asik berbincang tanpa menyadari bahwa saat kedatangan nya ada pria yang menatapnya penuh telisik. Dan benar saja Faris bisa melihat gadisnya ada bersama mereka. Dan yang membuat Faris bertambah marah selain karena Salwa belum izin padanya adalah pria yang saat ini pergi bersamanya. Memang Salwa bukan hanya berdua tapi pria itu terlihat mendekati Salwa di setiap kesempatan, seperti saat ini pria itu duduk tepat di depan istrinya.

Karena kesal Faris langsung menghampiri Salwa dan sontak saja mereka semua langsung terkejut karena kedatangan Faris secara tiba-tiba. Faris langsung menarik tangan Salwa untuk ikut pulang bersamanya

"Wa, pulang sekarang." Ucap Faris tegas. Ada sorot kecewa di sana. Marah. Tanpa menjawab Salwa langsung mengikuti Faris yang terlihat sangat marah. Salwa tertegun dan tidak menyangka akan bertemu Faris di sini. Tapi seseorang menahannya, sontak saja Faris langsung melihat siapa yang menahan Salwa dan saat melihat tangan istrinya digenggam laki-laki lain Faris langsung naik pitah dan langsung memukul wajah pria itu yang tak lain adalah Angga.

"Ya Allah, udah kak udah"ucap Salwa gemetar. Salwa sudah tak bisa menahan tangisnya. Salwa merasa bersalah pada suaminya dan juga seniornya itu

"Diem"bentak Faris. Sontak Salwa langsung diam seribu bahasa. Faris tidak pernah membentaknya, bahkan Faris itu sangat lembut padanya. Salwa semakin merasa bersalah.

"Jangan kasar ya sama cewe. Lo emang siapa maksa Salwa buat pergi sama lo, hah?" Tanya Angga menantang

Faris mendengus pelan dan hendak memukulnya sekali lagi tapi Salwa langsung menahan suaminya itu untuk tidak mengulangi tidakannya itu.

"Udah kak, Salwa yang salah. Jangan pukul Kak Angga lagi, nanti kakak malah kena masalah gara-gara ini. Udah ya kita pulang" ucap Salwa takut-takut. Ia belum pernah melihat Faris semarah ini. Faris yang merasa Salwa membela pria kurang aja itu langsung aja menatap Salwa dengan sorot sangat kecewa. Faris lantas menarik Salwa pergi dari tempat itu.

Salma & Salwa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang