12. sick

771 55 2
                                    

Sebelum membaca, jangan lupa vote dan komen teman-teman. Thank you ♥️
_____

Karina memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri, Zayn memaksanya untuk mengikuti kelas etika dan moral, ilmu politik dan hukum, sejarah dan kebudayaan, negosiasi dan diplomasi, kepemimpinan dan manajemen, Seni, pertahanan dan keamanan, pengembangan diri bersama dengan Arabella di akademi selama berhari-hari.

karina memang suka belajar, dia bahkan mampu menghabiskan seluruh waktunya dengan belajar tanpa kenal bosan dan lelah tapi hanya jika berkaitan dengan pelajaran sains, Karina tidak terlalu tertarik dengan ilmu sosial ataupun politik yang menurutnya terlalu membosankan. Dan tiba-tiba saja dia dipaksa menguti serangkaian kelas ilmu sosial dan politik itu. Betapa jiwanya tidak shock?

Semalam saja dia baru bisa menyentuh ranjang pukul dua pagi 
Karena harus menghafalkan materi sejarah berlembar-lembar, belum lagi dia juga harus praktik dansa dan lain-lainnya.

"Karina, kau baik-baik saja? Wajahmu pucat sekali," tanya amber khawatir. Satu-satunya teman yang dia punya di istana ini.

Karina menggeleng, lantas memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. "Tidak apa-apa amber, cuma sedikit pusing."

"Kalau begitu pergilah memohon izin pada pangeran mahkota untuk tidak masuk dulu hari ini, kau beristirahatlah di kamar."

"Tidak perlu amber, aku masih kuat untuk belajar. Lagipula aku malas mendengar cemoohan Zayn jika melihatku bermalas-malasan."

Percakapan mereka terhenti mendengar teriakan dengan aura dominan itu menggema memenuhi istana.

"KARINA KARINA."

"DIMANA KAU KARINA?!"

Karina mendengus lalu berlari cepat menuju kamar utama pangeran Zayn.

"Ada apa, Zayn?" Tanyanya dengan napas tak beraturan.

"Kenapa kau belum pergi ke akademi, Arabella sudah berangkat sejak tadi pagi?" Tanyanya sedikit mengomel.

"Aku terlambat bangun, semalam aku baru tidur jam dua pagi," adunya lelah.

"Aku memasukkanmu ke akademi agar kau bisa bersanding dengan putri yurika bukan untuk bermalas-malasan. Dia itu cantik, cerdas, anggun, dan penuh wibawa. Tapi kau? Tidak cantik, tidak pintar, bahkan Duduk tegak saja tidak bisa. aku tidak ingin dielu-elukan dekat dengan orang yang tidak memiliki kualifikasi sebagai calon ratu, meskipun itu hanya sandiwara!"

"Lalu kenapa tidak kamu nikahi saja kalau memang dia sesempurna itu? Kenapa kamu bersusah payah menggagalkan perjodohan kalian?" Karina kepalang jengkel, orang lelah sepertinya memang gampang tersulut emosi.

"Karena aku tidak mencintainya!"

"Lalu jika kamu tidak mencintainya, apa aku yang harus menjadi korbannya? Kau menyuruhku belajar di akademi seperti orang gila, dari pagi sampai malam. Kamu pikir aku ini robot?"

"Arabella juga belajar, tapi dia tidak banyak mengeluh sepertimu!"

"Jelaslah tidak mengeluh. Dia hanya masuk tiap hari Senin dan Kamis dari pagi sampai siang, tidak sepertiku yang masuk tiap  Senin sampai minggu dari pagi sampai malam!"

Zayn memang meminta Karina untuk mengambil kelas intensif yang cukup berbeda dengan Arabella yang hanya mengambil kelas reguler. Karina sempat protes pada Zayn sebelumnya tapi seenak jidat pria itu menjawab bahwa dia harus mengejar segala ketertinggalannya dari Arabella. Masuk akal, tapi tidak adil.

"Apa kau memang hobi menentang segala perintahku?"

Karina langsung ciut melihat sorot mata Zayn yang berubah marah "aku tidak menantangmu, hanya saja aku sedikit lelah,"Katanya penuh ketulusan, bola mata coklat gelap yang biasanya memancarkan cahaya itu mendadak redup.

ParalaksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang