lima

703 97 11
                                    

Hola gaess... 😁
Pa kabar ?? Sesuai janji gw up ni hari.










  Kai mengguncang-guncang tubuh Kyungsoo seolah-olah ingin menghukumnya karena berlaku ramah dan masih bernyawa, sementara Krystal sudah pergi untuk selamanya. "Aku masih tidak bisa tidur dengan wanita lain," ia berkata dengan suara penuh duka. "Maksudku bukan seks. Aku bercinta dengan wanita lain hanya dua bulan setelah kematian Krystal dan aku membenci diriku sendiri keesokan paginya... Malahan tepat setelahnya ! Rasanya seolah-olah aku trlah mengkhianati Krystal, dan aku merasa sangat bersalah sampai pulang ke hotel dan muntah. Aku bahkan tidak menikmatinya, tapi kuulangi lagi malam berikutnya agar merasa bersalah lagi. Aku berusaha membuat diriku tersiksa untuk menebus dosaku karena aku masih hidup sedangkan dia sudah tiada. Ada banyak wanita setelah itu, setiap aku... memerlukan seks, selalu ada wanita yg mau bercinta denganku. Aku memerlukan seks dan aku mendapatkannya, tapi tidak bisa tidur dengan mereka. Saat semua sudah usai, aku harus pergi. Dalam benakku aku masih suami Krystal dan aku tidak bisa tidur dengan wanita lain kecuali dia."

  Kyungsoo merasa sesak di dadanya, terpaku dalam cengkraman tangan kuat di lengannya. Nafas panas pria itu menderu di pipinya dan wajah marah Kai begitu dekat dengan wajahnya. Kyungsoo melepaskan diri darinya, tangannya mengepal. Ia tidak sanggup mendengar hubungan intim Kai dengan wanita lain, dengan banyak wanita lain. Ia menatap Kai dengan pandangan liar dan putus asa, namun Kai tidak melihatnya. Sambil mengerang, pria itu berlutut di lantai, menutupi wajah dengan kedua tangannya dan bahunya berguncang-guncang.

  Tak ada cukup oksigen di kamar itu. Kyungsoo memerlukannya, ia merasa paru-parunya menegang karena berusaha mendapatkan udara untuk tubuhnya. Perasaannya bingung, rasanya seperti mau pingsan, tapi ternyata tidak. Entah bagaimana ia berlutut disamping Kai dan memeluknya seperti yg ia dambakan dulu. Serta merta tangan yg kokoh memeluknya hingga rasanya tulang rusuknya akan patah. Pria itu membenamkan wajahnya ke dada Kyungsoo yg lembut, lalu menangis, isak parau keluar dari mulutnya dan tubuhnya bergetar hebat. Kyungsoo memeluknya, membelai rambutnya, membiarkannya menangis. Kai berhak melakukannya, pria itu telah lama tidak mengizinkan orang lain berbagi duka dengannya. Wajah Kyungsoo juga basah, tapi ia tak menyadari air mata yg menghalangi pandangannya. Kai lah yg terpenting dan ia membelai tubuh itu dengan lembut, tanpa kata-kata, hanya dengan kehadirannya untuk melindungi Kai dari kesendiriannya yg pedih.

  Tangis Kai berangsur-angsur mereda dan mendekap Kyungsoo lebih erat. Tangannya mengelus-elus punggung Kyungsoo, Kyungsoo merasakan tarikan nafas yg dalam mengalir di dada Kai, kemudian kehangatan hembusan udara di dadanya. Secara otomatis dadanya menegang dibalik blus sutra dan bra berendanya dan ia membelai rambut Kai dengan gerakan tak terkendali.




















Tbc
Next chapt 🔞
Jd yg merasa risih boleh skip 😁
Next or nope ??

KYUNGSOO'S CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang