Kyungsoo mengangkat bahu dan mengikuti pria itu. Ia tidak berselera makan setelah Hangover semalam, tapi mungkin Kai lapar. Sementara Kai mengaduk adonan, kyungsoo menata meja, mengisi gelas dengan jus jeruk Dan meletakkan piring.
" Kita harus mencari apartemen baru, " kata Kai sambil lalu. "apartemen kita berdua tidak cukup besar untuk menampung semua barang."
"Hmm." dengan niat membebaskan calon suaminya dari keharusan untuk mengatakan bahwa ia tidak akan tidur bersamanya, Kyungsoo berkata dengan santai, "aku ingin apartemen 3 kamar jika ada yang terjangkau harganya. Pasti menyenangkan punya kamar extra untuk berjaga-jaga kalau-kalau ada tamu."
Kai masih belum berkomentar, tapi membelakangi, kyungsoo tidak dapat melihat ekspresi wajah pria itu. Kyungsoo tidak berniat memperpanjang masalah jadi dengan cepat ia menyambung, "aku terpaksa berhenti bekerja."
Kai menoleh spontan, matanya yang gelap diwarnai keraguan.
"Well, itu pasti." kyungsoo tersenyum pada pria dihadapannya. "Aku tidak bisa bekerja di perusahaan yang sama jika menikah denganmu. Sangat tidak profesional dan kurasa pasti tidak akan berhasil meskipun Mr Kim setuju-setuju saja."
Rahang kai mengeras. "tidak terpikir olehku titik aku tidak bisa memintamu berhenti bekerja aku tahu pekerjaan itu sangat berarti bagimu... "
" Kau tidak tahu apa-apa," kyungsoo menyela. "Lagipula aku memang sudah berniat berhenti." Inilah saatnya Kim Jongin mulai sedikit-sedikit mempelajari wanita yang akan menjadi istrinya. Dan pelajaran pertama yang ia dapat secara perlahan-lahan adalah yang bukan wanita karir berdedikasi tinggi yang mendapat kepuasan dari pekerjaannya. "Itukan hanya pekerjaan," kata kyungsoo tak perduli. "aku menyukainya dan selalu berusaha sebaik-baiknya karena aku tidak suka bekerja setengah-setengah, bukan karena aku diperbudak pekerjaan. Seperti kataku tadi aku mulai berfikir untuk berhenti bekerja. setelah kejadian semalam, aku tidak bisa bekerja denganmu."
Kai melemparkan pandangan tidak percaya. "Kau berhenti hanya karena kita sudah bercinta?"
"ku kira kita pasti tidak akan dapat bersikap profesional."
"Dengar, akan ku atur agar... "
"Tidak," sela kyungsoo dengan lembut, tidak memberi kai kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. "Aku tidak berniat duduk dan membiarkanmu membiayai semuanya, jika itu yang kau cemaskan. aku sudah bekerja terlalu keras sampai menjadi sebuah rutinitas, tapi aku juga tidak punya kegiatan lain untuk menyibukkan diri. aku akan mencari pekerjaan lain."
"Bukan itu masalahnya," kai menggeram marah. "Aku mampu membiayai kita berdua meskipun kau ingin duduk menganggur selamanya. Aku hanya tidak suka kau berhenti bekerja gara-gara aku."
"hanya itu satu-satunya jalan yang masuk akal. aku tidak begitu terikat pada pekerjaanku. lagipula, aku bukan seorang eksekutif seperti dirimu."
"kau akan mencari pekerjaan lain sebagai sekretaris di perusahaan lain?"
"Entahlah." Dengan penuh perasaan kyungsoo memecah telur di atas penggorengan. "aku punya tabungan mungkin aku akan membuka usaha sendiri titik aku aku bisa membuka butik, seperti yang dilakukan wanita kaya yang menganggur," katanya sambil menyeringai.
Kai menggeleng. "Terserahlah, asal itu yang benar-benar kau inginkan. jika kau ingin tetap bekerja di perusahaan, aku akan berusaha membantu."
"Kukira aku akan lebih bahagia jika bisa bebas dari rutinitas kantor. Sudah lama aku bekerja dan sekarang aku siap menghadapi perubahan."
Setelah sesaat, kai tertawa jahat. "Ini benar-benar bisa membuat Chanyeol gila."
"Kai !" Kyungsoo tertawa tak berdaya lalu menggelengkan kepalanya. "kejam sekali pikiranmu! Apakah kau melamarku hanya untuk memaksa Chanyeol mencari sekretaris baru ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KYUNGSOO'S CHILD
FanfictionKecelakaaan tragis merenggut segala yg dimiliki Kim Jongin : istrinya, Krystal dan kedua bocah laki-laki mereka. Kecelakaan itu juga membuat Do Kyungsoo kehilangan sahabat. dua tahun setelah tragedi itu, Kyungsoo ingin mendekati Jongin tapi ia tau d...