dua enam

546 73 28
                                    

janji kalo abis ini masih sepi vote sama komen ini bakalan jadi last update dan gw unpub nih story 😊😊



Kyungsoo menyembunyikan wajahnya di bahu Kai, ia menutup mata dengan perasaan sedih Jika Kai membicarakan Krystal, setiap kata yang terucap bagaikan pedang yang menikam jantungnya. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan dengan mengetahui bahwa dirinya tidak akan pernah menggantikan Krystal untuk mendapatkan cinta pria ini? Tapi, bahkan saat kesedihan itu menyiksanya, Kai memeluknya semakin erat dan ini membuat Kyungsoo semakin bingung. Dengan lembut mereka berganti posisi, Kai bersandar ke lemari dapur dan merentangkan kakinya untuk menahan tubuh Kyungsoo. ia menarik Kyungsoo semakin dekat dan memeluknya erat.

"Jika aku ingin memilikimu, kita harus menikah." Tangannya menyentuh dagu Kyungsoobdan dengan lembut menariknya hingga mata mereka bertemu "Kau bukan wanita yang menginginkan semuanya. Aku menawarkan ikatan, hubungan sah dengan segala hak yang mengikutinya. Aku bersumpah akan setia padamu. Aku lebih memilih komitmen dengan satu wanita daripada dengan ribuan wanita yang namanya pun tidak bisa kuingat. Kita saling mengenal, kita tahu apa yang kita harapkan. Dan kita adalah teman, kita bisa berbicara tentang kantor, tentang seribu kesamaan kata. Kemitraan yang pasti akan membuat orang lain iri."

Kai sudah memikirkan semuanya, semua alasan logis yang membuat sebuah pernikahan sukses. Rumah mereka akan menjadi lanjutan dari kantor, dengan seks sebagai hiasan Kyungsoo bisa membayangkan mereka mengatur map dengan rapi dalam tas, lalu terjatuh dalam hasrat. Alat-alat kantor berserakan di bawah keinginan untuk menyatukan tubuh mereka dalam sebuah ritual kuno demi kelestarian suatu spesies.

Tangan Kai memeluknya makin erat dan Kyungsoo dapat merasakan tubuh pria itu menegang. "Sebelum kau membuat keputusan, ada satu hal yang harus kau ketahui." Ada nada kasar yang nyata dalam suara Kai, memberitahukan bahwa sebetulnya ia tidak ingin mengatakan apa yang ada di pikirannya. Tapi dalam sebuah negosiasi, hal yang buruk selalu berpengaruh, sama besarnya dengan yang positif dan ia menganggap itu adalah suatu merger bisnis.

"Aku tidak ingin punya anak," kata Kai kasar. "Tidak akan. Setelah kehilangan Justin dan Sammy aku tidak tahan berada di dekat anak-anak. Jika kau menginginkan anak, lebih baik mundur sekarang, karena aku tidak dapat memberimu anak." Wajah pria itu tampak terluka, lalu ia berusaha mengendalikan diri. Ekspresi menyerah terlukis di wajahnya. "Aku tidak bisa melupakan.." Suaranya tenggelam dan Kyungsoo merasakan Kai menegakkan bahu seolah-olah menguatkan diri agar bisa menahan beban yang tak kunjung berakhir.

Kyungsoo menelan ludah, bertanya-tanya berapa banyak lamaran yang diikuti dengan pernyataan jujur dari pengantin pria tentang alasan si wanita tidak boleh menikah dengannya. Berapa banyak wanita yang ingin menikahi pria yang menawarkan persahabatan dan bukan cinta, pria yang tidak menginginkan keluarga, pria yang sering bepergian? Dan Kyungsoo teringat apa yang Kai katakan malam itu, bahwa ia mengemasi semua barang anak - anaknya bahwa ia tidak bisa tidur sekamar dengan wanita sejak kematian Krystal. Kyungsoo tidak akan bisa menikmati malam bersamanya! Seorang wanita  pasti sudah gila jika menerima tawaran seperti itu, pikir Kyungsoo. Tergila-gila karena cinta.

Kyungsoo mundur menjauh dan menatap wajah pria yang keras dan gelap itu, wajah yang selalu datang dalam mimpinya selama bertahun-tahun. Untuk sesaat, Kyungsoo membayangkan mimpinya, mimpi membesarkan anak-anaknya, anak mereka, lalu dengan lembut mengucapkan selamat tinggal. anak-anak itu akan tetap hidup dalam mimpinya, sedangkan Kai adalah kenyataan. Jika ia menolak nya sekarang, surga itu akan terlepas dari genggaman. Kai memang tidak mencintainya, pria itu menyayanginya, menghargainya, cukup besar hingga ia ingin hubungan mereka disahkan. Ke ajaiban kadang-kadang terjadi, dan selama mereka masih hidup, selalu ada kesempatan perasaan Kai bisa berubah menjadi cinta. Tapi meskipun pria itu tidak pernah memberikan cintanya, ia menawarkan semua yang dapat ia berikan.

Kyungsoo bisa menolaknya demi harga diri, tapi harga diri tidak akan dapat menggantikan kehangatan manusia. Harga diri tidak dapat bercinta dengannya seperti yang pria itu lakukan semalam. Dengan kebijakan naluriah wanita, ia mengetahuinya. Jika Kai begitu mendambakannya, Kyungsoo mempunyai kesempatan untuk menghangatkan hatinya lagi. "Aku bersedia," katanya tenang. "Lalu sekarang bagaimana?" Penerimaannya yang cepat tidak mengejutkan Kai. Satu-satunya reaksinya hanya menarik nafas dalam-dalam. Lalu ia memeluk tubuh Kyungsoo lagi. "Yang ingin kulakukan hanya menanggalkan bajumu dan membawamu ke tempat paling datar yang terdekat "

tbc

kalo ga sepi komen tapi ya, kalo sepi ya bubay ¯\_( ͠° ͟ʖ °͠ )_/¯

KYUNGSOO'S CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang