tiga belas

643 88 9
                                    

Kai menemaninya berjalan ke apartemen. Kyungsoo menekan password rumahnya dan menggapai ke balik dinding untuk menyalakan lampu sebelum berbalik menghadap Kai lagi. Senyumnya lembut dan sedih karena ia tidak suka malam ini berakhir. Malam ini, walau tidak banyak yg terjadi adalah yg terbaik dalam hidupnya. "Selamat malam. Malam ini menyenangkan." Lebih dari sekedar menyenangkan, malam ini luar biasa bathin Kyungsoo.

"Selamat malam." Tapi Kai tidak beranjak. Ia malah berdiri diambang pintu dan dengan penuh kesadaran menatap Kyungsoo. Ia mengangkat tangannya dan menyentuh pipi Kyungsoo dengan telunjuknya, kemudian tangannya terus bergerak dan mengangkat dagu wanita itu. Ia mencondongkan tubuhnya dan tubuh Kyungsoo melemah dengan penuh kesadaran. Mata Kyungsoo melebar seolah² kebahagiaan mengaliri tubuhnya. Pria itu akan menciumnya lagi. Perlahan² bibir itu menyentuh bibir Kyungsoo, melumat dengan keahlian lembut diatas bibirnya yg terpisah dan tak bernafas. Kehangatan Kai memenuhi diri Kyungsoo, bulu matanya mengerjap², kemudian perlahan menutup. Dengan satu desahan Kyungsoo membenamkan diri dalam pelukannya. Kai tidak memerlukan petunjuk lebih daripada itu. Sambil memeluk, Kai menarik Kyungsoo ke dadanya dan menciumnya semakin dalam, seperti takut akan bergerak terlalu cepat karena ingin memberi wanita itu waktu untuk menerima atau menolak gerakan yg baru saja ia lakukan.

  Tak ada penolakan sama sekali dari Kyungsoo. Tak mungkin bagi Kyungsoo menolak apapun yg dilakukan Kai. Ia merasakan panas tubuh Kai membakarnya dari lapisan kain yg mereka kenakan dan kehangatan itu menjadi tanda yg menariknya lebih dekat. Ia melingkarkan lengannya dileher Kai dan dengan senang hati  menerima tekanan lidah yg lebih intim. Panas yg terbuka dan penuh gairah mulai terbentuk dalam dirinya.

  Tangan Kai terus bergerak dipunggung Kyungsoo, ingin mencari lebih jauh namun tertahan oleh kendali kuat yg ia buat sendiri untuk dirinya dan situasi itu. Karena merasa aman bersama Kai, Kyungsoo menciumnya dengan rasa lapar yg tak disembunyikan, tidak perduli jika Kai tau akan sesuatu yg lebih dari apa yg bisa ia jelaskan oleh tingkah lakunya dan mengambil kesimpulan yg benar bahwa ketertarikan Kyungsoo padanya lebih dari sekedar sex. Tapi sex bersama Kai akan sangat menyenangkan, pikir Kyungsoo dengan bingung. Sambil tetap mendekatkan tubuhnya ke tubuh Kai. Pengalaman Kai sangat jelas dari caranya yg kuat namun lembut saat menyentuhnya, kesenangan saat ia melakukan pendekatan dalam setiap cumbuannya. Jika Kai mengajaknya ke kamar sekarang juga, Kyungsoo pasti akan mengikuti tanpa protes sedikitpun.

  Namun Kai melepaskan bibir Kyungsoo dengan mendesah, menempelkan keningnya pada kening Kyungsoo sejenak, mengendurkan pelukan Kyungsoo di lehernya. "Sekarang benar² selamat malam. Aku akan berada pada kondisi yg buruk jika ini dilanjutkan. Jadi aku berhenti disini. Sampai jumpa senin pagi dikantor."

  Dengan cepat Kyungsoo meraih kesadarannya, sambil berusaha menyembunyikan nafasnya yg tersengal². Tubuhnya merasa dikhianati tapi Kai benar. Mereka harus berhenti atau ini tidak akan bisa berhenti. "Ya selamat malam." Ia menarik nafas sebelum masuk ke dalam apartemennya dan dengan perlahan menutup pintu.

 




Tbc

KYUNGSOO'S CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang