dua satu

678 84 21
                                    

lanjoot ga neh ?? 🙈
skip ae lah ya 🤣

























































































Tiba-tiba Kai memutar tubuh Kyungsoo, memegangnya begitu erat sehingga pinggang Kyungsoo terasa sakit dan terus menciuminya. Dengan lidahnya, ia mengatakan apa yang ingin dilakukannya. Kyungsoo terengah-engah.

"Kai... kumohon!" Tapi ia tidak
tahu apakah ia memohon belas kasihan atau memohon agar semua itu jangan berakhir. Tubuhnya terasa makin lemah dan tak berdaya, sementara keinginan di dalam jiwa semakin mendesaknya.

"Ya," kata Kai sambil menempelkan bibirnya di leher Kyungsoo. la menerjemahkan permohonan itu sesuka hatinya. Tubuh itu tampak menantang, Kyungsoo mendesah ketika bibir panas pria itu menyapu tubuhnya.

"Sshhh....ahh.."
Kegelapan menyelimutinya, kegelapan yg hangat bagaikan kabut menghalangi semua pikirannya. Kyungsoo meleleh, menyatu bersama naluri mencari kenikmatan yang ditawarkan Kai.

Tangan Kyungsoo membalas belaian yang diberikan dan dengan tidak sabar menyibakkan lapisan pakaian Kai yg memisahkan dirinya dengan tubuh di hadapannya. Tubuh Kai bergetar liar dan memohon. Keduanya terjatuh di atas karpet. Kai begitu tidak sabar, ia mengangkat gaun yg Kyungsoo kenakan dan melepas stokingnya.

Kyungsoo merengkuh
tubuh di atasnya, wajahnya terbuai dan nafas Kai berpacu cepat.

"Sabar Kyungie," katanya terengah-engah, tidak ingin semua itu cepat berlalu dan Kai menyadari dirinya sudah mendekati puncak. Ia ingin memastikan Kyungsoo juga begitu, ia ingin memandang wajah wanita itu saat berada di puncak.

Ia berhenti, menjauhkan tubuhnya dari tangan Kyungsoo, sementara tangannya membelai dan mengusap tubuh Kyungsoo. Sentuhan intim yg membuat Kyungsoo menginginkannya.

Kyungsoo mengerang, mengeluarkan ketegangan gairah yg terus membengkak dalam dirinya.

"shhh.. arrhhh.... Kai please.." Sensasi ini serasa
menakutkan sekaligus memberinya kenikmatan seolah-olah dirinya akan meledak hancur berkeping-keping. Tangan Kai yg hangat, sentuhan yg menari-nari membuat Kyungsoo kehilangan kendali diri dan akal sehatnya.

"Lepaskan, jangn menahannya sayang.." rayu Kai dalam bisikan parau di telinga Kyungsoo.

"ahhh..." Kyungsoo menjerit tertahan melepaskan beban kenikmatan. Ia menggeliat sambil memeluk tubuh di hadapannya erat-erat.

Ketika Kyungsoo merasakan kedamaian mulai menyelimutinya, tubuh Kai menindihnya dan menempatkan dirinya di antara kaki Kyungsoo. Kejantanan yg sudah mengeras itu menyerangnya dengan kuat.

"ngghhh... Kai..hhh..." Kyungsoo tak dapat menahan erangan yang nyaris merobek tenggorokannya. tubuhnya menegang kaget. Tapi
dengan satu gerakan ia merengkuh tubuh Kai dan menggelayut di lehernya seakan-akan memberi tawaran untuk menenangkan gejolak yg dirasakannya.

"Aarghhh..." Kai mengerang di leher Kyungsoo dan kehilangan seluruh kendali, menghujam dengan cepat, bahkan sedikit kasar. Meskipun Kyungsoo merasakan keraguan, gerakan Kai menyalakan kembali gairah dalam dirinya.

Namun gairah itu padam sebelum menjadi api yang dapat membakar dirinya. Dengan erangan tertahan, Kai mencapai puncaknya.

Pergolakan dalam akal sehatnya membuat linglung. la terbaring diam di atas karpet ketika Kai berguling diatas tubuhnya. Kyungsoo merasakan shock dan terpukul, merasa ia hukan lagi dirinya yg dulu. Sensasi asing masih mengirim sinyal-sinyal liar kesalam benaknya. ia berdiam diri, berusaha memahami semuanya. Ia mungkin akan tertidur, namun suara marah Kai yg terkendali mengembalikan kesadarannya.

"Kau brengsek Kyung, seharusnya kau memperingatkan aku!"

Dengan pikiran yang masih kacau, Kyungsoo duduk
dengan gerakan yang masih belum sepenuhnya terkoordinasi. Dahinya berkerut bertanya-tanya, membenahi gaunnya dan menarik roknya agar menutupi kakinya.

"Aku... apa?" gumamnya bingung, lalu ia mendesah dengan kewaspadaan yg tiba-tiba menghampiri dan mengangkat tangannya menutupi mata.Rome mengumpat.

Kata-kata kasar menyembur
itu membuat Kyungsoo tersentak. Ia tidak dapat me-
mahami kemarahan Kai, apakah Krystal penyebabnya ? Kyungsoo memandangnya dengan takut-takut sehingga membuat Kai berhenti. Seolah-olah mata
itu telah kehilangan cadarnya dan membiarkan Kai berhadapan dengan luka hatinya. Lalu Kyungsoo berpaling dan berusaha menguatkan kakinya yg gemetar untuk berdiri.

Kai mengatakan sesuatu yang kasar dengan terengah-engah, lalu menyeberangi ruangan dalam tiga langkah cepat, merenggut dan meluruskan tubuh Kyungsoo tanpa kendali.

"Apa yang kau harapkan ?" Bentaknya sambil membawa Kyungsoo ke kamar tidur dan merebahkannya di ranjang.

"Bodoh sekali kau tidak mengatakaannya padaku!" Meskipun berada dalam kemarahan, tangannya masih bergerak lembut ketika membuka baju Kyungsoo.

Kyungsoo terbaring diam. Akhirnya ia berhasil memahami alasan kemarahan Kai. Kyungsoo yg tidak punya pengalaman sama sekali tidak diharapkan. Kyungsoo hanya ingin tahu apakah Kai kecewa atau marah karena ia telah lepas kendali. Kai memakaikan baju tidurnya, menyangga kepala Kyungsoo dengan bantal, lalu duduk di sampingnya.

Satu-satunya lampu yg menyala menimbulkan bayangan di wajah Kai yg tampak kasar. la menarik
nafas dalam seakan-akan tindakan itu mengembalıkan kendalinya. Sebuah perasaan lucu menggelitik Kyungsoo dan
membuatnya menahan senyum. la melawannya, karena tahu suasana hati Kai. Tetapi akhirnya
bibir itu melebar. Mulutnya yang lembut melengkung mengulas senyum berbentuk hati dan Kyungsoo menggoda dengan lembut.

"Bercinta takkan membuatku cacat. Aku dapat membuka bajuku sendiri." Kai memandang Kyungsoo dan melihat kelembutan dalam senyuman yg mengundangnya untuk ikut tersenyum. Ia sadar telah memperlakukan Kyungsoo seperti prajurit yg terluka. Ia telah kehilangan kendali dan merasa seperti orang bodoh.
Kai menekan perasaan itu, berusaha memasang wajah angker.

"Berarti kau lebih beruntung. Aku bisa saja melukaimu, benar-benar melukaimu. Sial,
seharusnya kau katakan padaku bahwa ini adalah yg pertama untukmu."

"Maafkan aku, aku tidak tau prosedurnya begitu." Kyungsoo memohon dengan muram.

Untuk sesaat Kai tampak akan meledak lagi, kemarahan terganbar jelas dalam matanya. Tetapi Kai pria yg dapat mengendalikan kemarahan dan ia menguasainya sekarang. Akhirnya tangan kokoh itu mengusak rambutnya yg sudah kusut, membuatnya lebih kacau.

"Kau sudah berumur 27 tahun, tapi kenapa masih perawan ?"









tbc

gw ngetik sambil ngantuk, bodo amat klo bnyak typo 😶

KYUNGSOO'S CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang